6

25 4 0
                                    

~awan di langit malam

Setelah selesai makan mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke asrama, pada saat makan tadi Raihan bercerita banyak tentang sekolah dari cerita itu Satria dan Elkan jadi tau bahwa kebanyakan siswa disekolah mereka adalah murid-murid yang ambisius.

Bahkan bully pun masih berlaku disana, walaupun peraturan sekolah sangat lah ketat akan tetapi para pembully terlalu pintar hingga pihak sekolah tidak mengetahui kelakuan mereka.

Menurut Raihan ada beberapa guru yang tau tentang bully ini akan tetapi para guru yang tau tentang itu dibungkam dengan uang oleh si pelaku bully.

Raihan meminta mereka berdua untuk hati-hati   terutama Satria karena bukan tidak mungkin untuk Satria terkena bully di sekolah, apalagi Satria perempuan sangat rentan akan bully.

Selain karena Satria dan Elkan murid baru mereka berdua juga adalah murid beasiswa jadi kemungkinan besar mereka akan dibully.

Karena menurut mereka murid beasiswa pasti dari kalangan bawah dan orang dari kalangan bawah tidak pantas bersekolah di sekolahan elit.

" Si Raihan ga tau aja Satria kaya apa, mana mungkin seorang satria bisa kena bully " gumam Elkan saat mengingat peringatan dari Raihan.

Saat ini Raihan sedang merapikan pakaian sekolahnya ia meletakkan 3 set seragam itu ke dalam lemari.

" Keren juga seragam nya "

Elkan mengambil handphone nya lalu mencari kontak Satria kemudian ia menekan tombol panggil.

Tidak membutuhkan waktu lama Satria mengangkat telpon dari elkan.

' apaan '

" Eh lo udah liat belum seragamnya, cakep bener anjir "

' udah udah, iya sih cakep tapi roknya gw pendek coy walaupun pendeknya sedeng sih tapi pas naik motor paha gw ntar kemana-mana '

" Bawa jaket terus lo iket di pinggang aja ntar "

' iya-iya '

" Yaudah gw matiin ya "

Setelah mematikan telpon Elkan merebahkan tubuhnya.

" Baru jam lima, pengen tidur tapi nanggung bentar lagi Maghrib "

Elkan menghela nafas kasar akhirnya ia memilih membaca buku sambil menunggu adzan.

Begitu pula dengan Satria terlihat ia sedang membaca buku-buku paket pelajaran yang dikirimkan oleh pihak sekolah.

Satria membaca buku sambil mengingat-ingat perkataan Raihan waktu mereka makan tadi sore.

" Gw rasa di sekolah nanti pasti bakal ada masalah deh mengingat murid-murid disana yang ambisius, dalam persaingan juga pasti bakal ada yang main kotor "

" Ngapain ya biar seru, bosen banget..."

Satria mengambil handphone nya lalu membuka sebuah aplikasi hijau (WhatsApp) tiba-tiba panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.

Unknown number

is calling.....

" Siapa nih..." 

Satria mengangkat panggilan tersebut, ia juga mengaktifkan rekaman di panggilan itu.

" Hallo? "

..............

" siapa? "

' akhhhhhh..... '

imposter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang