Kecebur Empang

72 11 3
                                    

"Paa, mau kemana?" Tanya Zaina yang lihat papa keluar dari kamarnya.

"Nggak kemana-mana. Emang kenapa?"

"Kok pake celana?"

"Masa Papa nggak boleh pake celana"

"Tapi, biasanya kalo pake celana mau pergi, kalo masih pake sarung berarti nggak kemana-mana hehe"

"Sarung yang biasa dipake belum kering, jadi pake celana. Omong-omong ini yang lain pada ke mana? Tumben banget sepi"
Papa lihat sekeliling dan nggak nemu siapapun selain Zaina yang lagi nonton tv sambil ngupil.

"Abang sama Mas pergi mancing di kolam ikannya Paman Idris, Mama tadi katanya mau ke rumahnya Mbah"

"Ohh..."
Karena bingung mau apa, akhirnya papa join Zaina yang lagi nonton acara kartun si kembar botak.

"Pa,"

"Hmm?"

"Mau nanya deh"

"Tanya apa? Tanya aja"

"Semalam Mama kenapa? Pas kebangun Zaina denger Mama teriak. Bentar sih, tapi—"

"A-ah itu, semalem Mama nggak sengaja injak buntut tikus di kamar mandi, kaget dikira ular, makannya teriak"

"Tapi nggak pa-pa kan?"

"Nggak kok, jangan khawatir, ada Papa"

Setelahnya Zaina ngangguk-angguk setuju. Mukanya masih kelihatan ada yang masih dipikirkan tapi nggak dikeluarkan.
Tiba-tiba haus, papa beranjak ke dapur, buka kulkas buat ambil minuman rasa jeruk yang dicampur dengan rasa kelapa.

"Lo sih!"

"Lah kok nyalahin Gue. Lo sendiri yang salah kenapa nggak hati-hati?"

"Ya tadi Lo ngapain di situ? Kan Gue mau lewat"

"Lah? Jalan lebar-lebar gitu kok"

Zaina sama papa langsung menoleh ke arah pintu depan begitu mendengar perdebatan dua orang yang kentara kalau itu suara si kembar. Papa sama Zaina keluar buat lihat mereka, takutnya berantem beneran.

"Ya ampunnnn! Ini kalian kenapa? Uhm, bau amis!"

Papa kaget lihat dua anaknya pulang-pulang basah kuyup ditambah ada beberapa lumut yang nempel dibaju. Di sampingnya Zaina cekikikan.

"Kecebur kolam gara-gara Abang"

"Kok Gue?"

"Ya Lo jalan lebar-lebar lewatnya mepet tempat Gue duduk"

"Pas Gue mau lewat ada yang lewat juga, Gue nggak sengaja nyenggol Lo. Lo juga mepet kolam banget sih"

"Bang-"

"Udah heh udah. Udah terlanjur kecebur juga, nggak usah ribut. Maaf-maaf an aja"
Papa lama-lama panas juga kupingnya.

"Tapi kan, Pa-"

"Apa? Mau berantem terus?"

"Nggak...."

"Ya udah, saling memaafkan. Habis itu mandi, masuk lewat pintu belakang, itu baju-bajunya nanti jangan lupa dicuci. Jangan sampe Mama yang nyuci, ikannya biar Papa yang bawa nanti Papa olah"

"Iyaaa..."
Akhirnya si kembar jalan sambil nunduk ke belakang rumah.

Lupa sama apa yang papa bilang, mereka berdua masih adu argumen kecil dan saling menyalahkan. Karena kamar mandinya cuma satu dan badan keduanya mulai kerasa gatal, mereka rebutan kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jamal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang