Semua karakter hanya pinjaman untuk sekedar hiburan semata.All is mine
.
.
.
Bibir mungil maju beberapa senti sambil menggerutu sepanjang koridor sekolah, wajahnya yang manis cemberut lucu, berjalan cepat dengan kaki menghentak kesal tanpa memperdulikan sekitar nya yang menatapnya gemas.
"Dia pikir dia siapa? mengatur ku seperti itu"gerutu namja mungil bernama Jung Hoseok tersebut.
"Menyuruh ku ini,menyuruh ku itu, lakukan ini, lakukan itu, bahkan eomma saja tidak memperlakukan ku seperti itu itu!"mata sipitnya melirik sinis pada namja tinggi di sampingnya yang senantiasa menemaninya dalam diam.
"Cih lihat saja apa yang akan kulakukan!"
"Memangnya apa yang akan kau lakukan hm?"suara berat dan dalam terdengar menyapa telinganya.
"Kau bahkan masih membutuh bantuan ku untuk mengambil pakaian di lemari atas, jadi mari kita lihat apa yang bisa dilakukan tupai kecil ini?,"lanjutnya mengejek.
"Yaak!! Jeon sialan Jungkook, itu lemari saja yang terlalu tinggi "serunya jengkel, sedikit berjinjit dan menunjuk Jungkook dengan jari telunjuk nya, tak lupa dengan wajah ia buat segalak mungkin.
"Hoseok-ah!"suara seruan seseorang mengalihkan perhatian namja mungil itu, senyumnya mengembang lebar saat melihat siapa yang memanggilnya.
"Ah Jimin-iee!"berlari kecil ke arah namja yang bernama Jimin itu, meninggalkan Jungkook begitu saja.
"Kau mau ikut ke kantin?ada menu baru hari ini "kata Jimin memberi tahu.
"Benarkah?wah kebetulan aku sangat lapar, aku ikut,kajja kita pergi" ujar Hoseok kegirangan dan dengan santainya Hoseok bergelayut manja pada lengan Jimin, tanpa mengetahui perubahan ekspresi dari kedua namja di sana.
"Errr oke, kajja"Jimin melirik Jungkook yang memperlihatkan ekspresi yang tidak ramah,ia jadi ragu mengajak namja manis ini.
"Tidak,kau tidak boleh pergi"ucap Jungkook melarang Hoseok untuk ikut ke kantin.
"Apa-apaan kau ini?,aku tidak mau!, pokoknya aku ikut"Hoseok melirik sinis pada Jungkook.
"Kau tidak, karena aku telah membawa kan bekal untuk mu"
"Tapi aku ingin mencoba menu baru,apa kau tidak mengerti?!"
"Sekali tidak tetap tidak, sekarang ikut aku"Jungkook menarik tangan Hoseok , otomatis pegangan Hoseok pada Jimin terlepas.
"Tidak! aku tidak mau!, Jimin tolong aku!"Hoseok berontak ingin melepaskan diri, membuat Jungkook jengah,dan dengan mudahnya ia mengangkat Hoseok ke pundaknya, mengangkat seperti karung beras.
"Tidak bisakah kau diam?dan berhenti berteriak, kau menyakiti telinga ku"Jungkook memukul bokong sintal itu, menyuruh sang empu untuk diam.
"Aku tidak mau!!aaaa jimiiinnn!!"sepanjang koridor sekolah terdengar suara teriakan Hoseok,para murid yang berada di sana memekik gemas karena tingkah mereka berdua.
Jimin masih berdiri kikuk di tempat nya, melongo melihat mereka berdua,ia mendengus jengkel,"apakah itu terlihat seperti seorang sahabat?"lalu berlalu dari sana untuk mengisi perutnya.
Siapa sih yang tidak mengenal mereka berdua?, hampir seluruh siswa -siswi bahkan para guru pun mengetahui mereka,anak infestor terbesar di sekolah,anak orang kaya, tampan dan manis.
Hoseok dan Jungkook,dua nama itu tidak pernah terpisahkan,di mana ada Hoseok di sana pasti ada Jungkook begitu pun sebaliknya, kemana-mana selalu berdua, melakukan apapun berdua bahkan kena hukuman pun harus berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Is Mine#REVISI
Teen FictionCerita pendek tentang hoseok bottom. One shoot and twoshoot hoseok x all member Hoseok always uke