All is mine
.
.
.
Jung Hoseok,nama namja perawakan pendek dengan tubuh ramping, wajah manis, cantik plus dengan otak encer, perpaduan yang sempurna.
Hoseok bekerja di sebuah perusahaan besar dari park group, dia sudah bekerja di sana selama lima tahun ini, Hoseok bekerja sebagai sekretaris sang CEO yang terkenal tampan dan seksi.
Park Jimin.
Ia hidup seorang diri di sebuah apartemen, bukan karena orang tuanya telah tiada, tapi agar lebih mudah dan dekat dengan tempat kerjanya.
Saat ini kedua tangannya memegang nampan yang berisi segelas kopi dan sarapan untuk bosnya, terkadang Hoseok heran di buatnya, kenapa setiap hari selama beberapa tahun terakhir ini Hoseok bekerja sebagai sekretaris nya, bosnya selalu meminta nya untuk membuat sarapan yang harus dia yang memasak nya.
Kenapa tidak sarapan saja di rumah nya, Hoseok yakin dirumahnya atau mungkin mansion nya tidak mungkin tidak ada maid yang bekerja di sana, tapi ini tidak,dia selalu meminta makanan buatan nya, jadi Hoseok selalu membawa bekal dari rumah untuk sang bos, itu merepotkan tapi tidak apa,selama gaji di naikkan.
Tok tok tok
"Masuk"sebuah suara ringan namun berat terdengar, menyuruh untuk masuk.
Membuka pintu besar itu dengan perlahan dan menampilkan seseorang namja tampan yang sedang sibuk dengan dokumen di tangannya, melangkah masuk untuk menaruh makanan di meja yang terdapat di ruangan tersebut.
"Silahkan di nikmati sarapan nya,sajangnim"kata Hoseok dengan sopan.
Jimin menatap Hoseok lalu bangkit dari kursi kebesarannya, untuk duduk di sofa.
"Kau mengganti gaya rambut mu?"tanya Jimin.
Hoseok mengangguk kikuk "ne sajangnim, untuk mengganti suasana"
Jimin kembali menatap Hoseok dengan seksama, gaya rambut namja manis itu sekarang bergaya coma hair tidak seperti biasanya yang tertata menutupi poni.
"Itu cocok untuk mu,aku suka"setelah mengatakan itu, Jimin memulai sarapannya dengan tenang tanpa memperdulikan Hoseok yang kebingungan dengan perkataannya.
"Ne?ah kalau begitu saya permisi dulu sajangnim "membungkuk sedikit untuk pamit undur diri, tapi baru saja akan berbalik tiba-tiba Jimin buka suara menghentikan pergerakannya.
"Siapa bilang kau boleh pergi?"
"Ya?"
"Aku belum mengizinkan mu untuk pergi"katanya sambil menatap Hoseok dengan lamat.
"Tapi saya harus mulai bekerja sajangnim"
Hoseok berdiri dengan kikuk, bibirnya menyunggingkan senyum paksa,merasa heran dengan kelakuan bosnya yang terkadang tidak terduga.
"Tidak,duduklah tunggu aku selesai sarapan"perintahnya tanpa mengalihkan tatapannya.
"Tapi-"
"Aku tidak menerima penolakan"
Hoseok menghela nafas, tentu saja tanpa sepengetahuan Jimin,lalu dengan pasrah Hoseok duduk di samping Jimin yang kini menyunggingkan senyuman tampan bak malaikat.
Sangat tampan dan manis.
Hoseok menggeleng pelan, apa-apaan, kenapa ia bisa berpikir seperti itu di saat orang nya berada tepat di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Is Mine#REVISI
Teen FictionCerita pendek tentang hoseok bottom. One shoot and twoshoot hoseok x all member Hoseok always uke