Empat

88 9 0
                                    

"Ravelious?" Putra Mahkota Jeremy bingung.

"Aku pikir tidak akan ada yang melihat lukisan dia karena berada diujung. Tapi ternyata kau melihat nya." Putri Mahkota terkekeh.
"Siapa dia? Apakah hanya aku yang tidak tahu?" Tanya Putra Mahkota Jeremy.

Putri Joanne menggeleng.
"Hanya orang Fiestar yang mengetahui ini. Kami sengaja menyembunyikan semuanya agar tidak terjadi salah paham."
"Dia memiliki marga Alieston. Jadi masih termasuk keluarga kalian kan?" Sahut Pangeran Joshua.

"Ravel, anak laki-laki tinggi tampan itu adalah anak angkat sang Kaisar." Ucap Putri Mahkota Irena.

"Apa?! Yang Mulia Kaisar Greffin memiliki anak angkat?!" Pangeran Trezio terkejut.
"Dia berusia sedikit dibawahku. Tapi dia lebih tua dari Sherinn dan Windy sehingga kita selalu menganggap dia adalah anak kedua. Ravel adalah anak yang sangat baik. Selain itu dia juga sangat lihai dalam menggunakan pedang." Putri Irena tersenyum mengingat sosok Ravel.

"Dia adalah Windy versi laki-laki sebelum Pangeran Saga datang. Dia bahkan gabung di akademi. Hanya saja karena dia sangat pendiam ketika diluar istana, anak-anak lain tidak pernah menyadari keberadaan nya." Sambung Putri Joanne.

"Apa yang membuat Yang Mulia Kaisar Greffin mengangkat dia sebagai anak?" Tanya Putra Mahkota.

"Ravel..." Sebelum menjawab,Putri Mahkota menatap dua saudara nya terlebih dahulu seolah meminta persetujuan untuk menceritakan ini.
Setelah Putri Yemi dan Putri Joanne menganggukan kepalanya,Putri Mahkota melanjutkan kembali ucapan nya.

"Ravel memiliki inti kekuatan sama seperti Windy. Hanya saja dia adalah anak terbuang yang tidak memiliki keluarga. Windy bertemu dengan Ravel ketika dia sedang main di hutan. Karena iba,Windy membawa Ravel dan langsung menemui ayah untuk meminta izin agar Ravel bisa tinggal di istana."

"Ini mengingatkanku ketika Putri Windy bersikeras ingin Daniel ikut ke istana." Ujar Pangeran Joshua.
"Kau benar. Daniel juga kerap kali membuat kita ingat tentang Ravel." Balas Putri Yemi.

"Kalian sedang membahas apa? Sepertinya serius sekali."

Reve muncul tepat disamping Pangeran Joshua.

"Aku tidak akan terkejut sekarang. Kau terlalu sering mengejutkan aku sehingga aku jadi terbiasa." Pangeran Joshua menatap Reve.

"Hahaha lagipula aku tidak pernah sekalipun berniat mengejutkanmu Yang Mulia." Reve terkekeh.

"Kau habis dari mana?" Tanya Putri Mahkota.

"Menyusul Pangeran Saga."  Jawab Reve.

"Kau bertemu dengan nya? Lalu apa yang dia katakan?" Tanya Putra Mahkota Jeremy.
"Dia hanya ingin menjelajah dunia." Singkat Reve.

"Lalu untuk apa kau menyusulnya?" Putri Joanne penasaran.

"Aku ingin bertanya mengenai pedang milik Yang Mulia Putri Windy. Apakah Pangeran Saga akan membawa nya atau tidak. Ternyata dia memilih untuk tidak membawa nya." Jawab Reve.

"Lalu pedang milik Windy akan kau simpan?" Tanya Putri Mahkota.

"Aku akan meleburkan pedang milik Putri Windy dengan pedang milik Daniel."

"Lalu bagaimana jika Daniel ingin pedang nya kembali? Dia sekarang sedang sibuk di militer bersama Sherinn dan Panglima Jeff kan?" Putri Yemi khawatir.
"Daniel sudah menyerahkan pedang itu kepadaku dan ya itu menjadi miliku sekarang." Ujar Reve.

Karena terlihat raut wajah kebingungan dari semua orang, Reve akhirnya menjelaskan apa yang sebenarnya akan ia lakukan.
"Begini biar aku jelaskan. Aku ingin melebur pedang Putri Windy dengan pedang milik Daniel agar menjadi satu pedang. Dan nanti nya,pedang itu akan menjadi milik bayi yang kini ada dalam kandunganmu Yang Mulia."

Dark Velvet : Feel The RhythmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang