Winter Breeze 5

712 169 44
                                    

Warning! Typo!

Winter kembali setelah makan siang dan berganti pakaian. Winter membawa bekal makanan untuk Baekhyun, Winter tidak mau kembali sebenarnya, tapi wanita yang ia panggil Haelmeoni itu memaksanya membawa bekal makanan itu karena tahu Baekhyun belum makan apa pun. Winter terlalu bingung dengan situasi saat ini, ini terlalu cepat dan mendadak, beberapa hari lalu, ia masih memiliki Baekhyun seorang sebagai orang tuanya, dan hari ini ia tahu jika ia memiliki seorang ayah.

Winter hanya berdiri melihat sosok pria paruh baya yang sebelumya berdebat dengan Baekhyun hingga ibunya tidak sadarkan diri. Pria itu terlihat menatap ke dalam melalui kaca yang ada di pintu kamar, dan tak lama kemudian pria itu pergi ke arah yang berlawanan dengan posisi Winter.

"Anda tidak boleh menemui Ibuku!" Winter melarang Tuan Park mendekati tempat tidur Baekhyun.

"Kau mirip dengan Ayahmu" Tuan Park menelisik wajah remaja laki-laki itu.

"Aku tidak punya Ayah!" Winter mengatakan dengan tegas.

Winter menoleh dengan cepat saat tangannya digenggam. Baekhyun sudah membuka matanya dan terlihat jauh lebih tenang.

"Nak, kau melupakan pesanan Eomma?" Baekhyun terdengar sedang membohongi anak kecil.

"Eomma!" Winter protes, bahkan air matanya masih mengalir

"Winter putra Eomma, tunggu di luar sebentar, ya?" Baekhyun dengan nada lembut "...tidak apa-apa, ya? Baekhyun mengusap lengan putranya.

Winter terpaksa keluar dan kembali meninggalkan Ibunya dan Tuan Park, bukan Winter bermaksud tidak sopan dengan orang yang jauh lebih tua darinya, hanya saja Winter takut terjadi sesuatu pada Ibunya seperti beberapa saat lalu.

Winter mendapatkan panggilan telepon dan pergi dari ruangan itu setelah menerima panggilan telepon. Sedangkan Sejeong, Winter memaksa gadis itu pulang karena ia merasa hanya akan merepotkan gadis itu saja.

"Jika anda akan mendorong saya untuk menjauh dari putra anda lagi, kali ini saya tidak akan diam" Baekhyun terdengar tegas.

Pria paruh baya itu hanya diam mendengar kalimat Baekhyun. Tapi Pria itu mengangguk setelahnya.

"Chanyeol hampir meninggal, anak keras kepala itu" Tuan Park mengenang "...ia kecanduan Alkohol dan menderita sirosis hati, tapi ia tidak juga menghentikan kebiasaannya meminum alkohol, hingga keadaannya semakin memburuk dengan cepat"

Wajah Baekhyun berubah, ia sangat terkejut dengan apa yang ia dengar, Chanyeol menghancurkan hidupnya sendiri.

"Awal tahun ini ia mendapatkan donor hati setalah menunggu hampir satu tahun" Tuan Park terus saja menceritakan tentang Chanyeol pada Baekhyun "...operasi transplantasi hati yang dijalani berjalan dengan lancar, dan Chanyeol seolah mendapatkan hidup ke dua tentunya dengan merubah pola hidupnya"

Baekhyun merasakan panas di dadanya, wanita itu merasa jika penderitaan yang ia alami tidak sebanding dengan apa yang Chanyeol lalui selama ini.

"Tapi aku tetap egois dan memintanya untuk menikah dengan wanita--"

'Plak!'

Baekhyun dengan lancangnya menampar wajah Tuan Park, ia bersikap kurang ajar dengan orang tua.

"Anda memang egois, dan anda hampir membunuh anak anda sendiri!" Baekhyun dengan suara gemetar.

Baekhyun tidak habis pikir dengan pria yang ada di hadapannya. Tuan Park tersenyum miris, ia menyadari semua adalah salahnya, kesalahannya yang selalu memaksakan kehendaknya.

Winter BreezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang