Joo Hyun sempat terkejut saat melihat Winter yang masih berusia 8 tahun saat itu berada di gendongan Baekhyun saat keluar dari dalam toko, juga dua tas pakaian yang dibawakan oleh rekan Baekhyun. Joo Hyun menangis melihat itu semua.
"Apa yang terjadi padamu Nak?" Joo Hyun tidak mengerti dengan situasi Baekhyun saat ini "...siapa anak ini?"
"Dia putraku"
Joo Hyun seperti tersambar petir di siang hari saat mendengar jawaban Baekhyun.
"Kau tinggal--"
"Aku tidak punya tempat tinggal, aku tidak bisa membayar sewa" Baekhyun menjawab langsung, ia tahu arah pertanyaan Joo Hyun.
Lutut Joo Hyun lemas saat mendapati kenyataan jika putrinya yang hilang menjalani kehidupan yang tidak mudah. Joo Hyun memeluk Baekhyun dengan Winter yang masih berada di dalam gendongan Baekhyun. Tidak berpikir lama, ia membawa Baekhyun dan Winter pulang ke rumahnya.
Baekhyun duduk diam di sofa yang cukup mewah, ia mengedarkan pandangan matanya ke seluruh penjuru ruangan itu. Baekhyun tidak mengingat apa pun tentang rumah itu, ia merasa tidak ada kenangan apa pun di tempat itu. Sementara itu, Winter yang berusia 8 tahun tertidur dengan nyaman dengan paha Baekhyun sebagai bantalannya. Baekhyun masih mengedarkan pandangannya, dan matanya tertuju pada sebuah foto keluarga dengan 4 orang yang ada di dalamnya.
Ia melihat Joo Hyun, seorang Pria dewasa yang pastinya adalah suami wanita itu, seorang anak perempuan yang terlihat lebih muda dari Baekhyun dan seorang anak gadis lain yang mirip dirinya. Baekhyun menurunkan kepala Winter perlahan dan bangkit untuk melihat foto itu lebih jelas. Matanya membelalak saat melihat gadis yang ada di foto itu adalah benar-benar dirinya, juga kalung yang sama yang ia kenakan sampai saat ini.
Pelipis Baekhyun mulai mengeluarkan keringat, ia terkejut, dan ia berusaha mengingat kapan foto itu diambil, ingatannya samar-samar terlintas, tapi hal itu membuat kepalanya nyeri luar biasa, Baekhyun tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya, dan ia terjatuh saat tidak bisa meraih pegangan.
"Eomma" Winter mulai terbangun dan memanggil Baekhyun yang tidak ia dapati bersamanya, juga tempat yang asing bagi anak itu "...Eomma" Winter mulai turun dari tempatnya dan mencari Baekhyun.
Winter menghampiri Baekhyun saat mendapati Ibunya terbaring di lantai.
"Eomma bangun, kenapa Eomma tidur di bawah?"
Tapi Baekhyun tidak bergeming, wajahnya pucat dan keringat dingin masih membasahi wajanhnya.
"Eomma, bangun! kenapa Eomma diam saja, Eomma!" Winter mulai ketakutan, anak itu takut karena Baekhyun tidak menjawabnya "...Eomma, jangan mati!" Winter mulai berteriak.
Joo Hyun yang sedang menelepon mendengar teriakan Winter dan berlari masuk menghampiri. Ia terkejut saat Baekhyun tergeletak di lantai dengan keadaan yang terlihat tidak baik-baik saja.
"Baekhyun! Bangun nak" Joo Hyun terlihat panik. Sementara suara seseorang di seberang telepon juga terdengar panik dan memanggil Joo Hyun.
Beberapa pekerja menghampiri dan membantu mengangkat tubuh Baekhyun. Joo Hyun memeluk Winter yang menangis histeris saat sang Ibu yang tidak sadarkan diri diangkat. Mereka membawa Baekhyun ke dalam kamar sementara Joo Hyun menghubungi dokter keluarganya dan memintanya untuk datang.
.
.
.
'Sepertinya Nona Baekhyun kehilangan sebagian ingatannya, ia mengatakan kepalanya sakit saat melihat foto di ruang tengah, dan foto itu seolah memanggil ingatannya kembali'
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze
Kısa Hikaye"Membuat janji itu sangat mudah, tapi kau butuh keberanian untuk menjaga janjimu dan menepatinya" -Baekhyun- "Aku tidak pernah menganggap masalaluku denganmu adalah kesalahan, bahkan sejak hari di mana kau membawa kabar mengejutkan, aku berjanji den...