Winter Breeze 2

774 197 53
                                    

Chanyeol bergegas masuk kembali ke dalam toko dan mengambil barang miliknya yang ia simpan di belakang, ia memutuskan mencari Winter dan teman-temannya.

"Tuan Park Chanyeol!" pegawai yang menjaga toko itu memanggilnya kembali karena Chanyeol melupakan kunci mobilnya.

"Terimakasih" Chanyeol bergegas.

Ia yakin jika Winter dan teman-temannya masih berada di lingkungan itu. Ia mengitari lingkungan itu dengan mobilnya yang ia lajukan pelan. Chanyeol tidak juga melihat keberadaan Winter atau temannya, ini sudah lebih dari satu jam ia berputar-putar di tempat itu.

Chanyeol menyandarkan keningnya di atas setir, ia merasakan penyesalan yang teramat sangat karena meninggalkan Baekhyun di hari yang dingin itu. Tapi saat itu, ia merasa tidak memiliki pilihan lain.

"Andai saja aku tidak pergi begitu saja" Chanyeol dengan sisa penyesalannya "...aku salah, aku pengecut" Chanyeol merasakan kepalanya berdenyut nyeri.

"Jika saja aku lebih berani" Chanyeol menghembuskan nafas kasar.

'Tok'

'Tok'

Chanyeol terkejut saat jendela mobilnya diketuk. Chanyeol menoleh dengan cepat ke arah jendela. Matanya mebelalak saat melihat remaja berseragam sekolah berdiri di luar mobilnya. Chanyeol keluar dan mendapati Winter berdiri dengan sebuah sepeda yang ia tuntun.

"Ahjussi-"

Winter tidak sempat melanjutkan kalimatnya karena Chanyeol memeluknya tiba-tiba. Anak itu hanya diam tanpa melepaskan sepedanya, ia juga terkejut, dan bingung dengan keadaan ini. Terlebih Chanyeol menangis saat memeluknya.

"Aku tidak tahu Ahjussi punya masalah apa, tapi aku hanya khawatir karena kau hanya diam dan menunduk" Winter melihat mobil Chanyeol terparkir di pinggir jalan dan melihat pria itu hanya diam dan menunduk.

Winter takut terjadi sesuatu, dan memutuskan untuk mengetuk jendela mobil milik Chanyeol.

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menyeka sudut matanya yang basah karena air matanya yang lolos. Winter melihat pria itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ahjussi orang baru di lingkungan ini?" Winter merasa asing dengan Chanyeol walaupun mereka sudah dua kali bertemu.

Winter hampir setiap hari datang ke toko itu untuk membeli beberapa makanan ringan atau minuman bersoda dan lainnya, tapi sungguh hari itu ia baru pertama kali melihat Chanyeol, dan hari ini adalah pertemuan keduanya dengan pria itu.

Chanyeol kembali terdiam, ia bingung apa yang harus ia katakan pada Winter, ia tidak mungkin mengatakan jika di adalah ayahnya. Atas dasar apa ia mengatakan hal itu? hanya karena gantungan tang ada di tas remaja itu? dan gantungan berbetuk peri itu tidak hanya diproduksi satu buah saja, benda serupa seperti itu sangat banyak dan pastinya setiap toko yang menyediakan perlengkapan Natal menjual benda seperti itu.

"Ahjussi terlihat tidak apa-apa, aku permisi. Eomma pasti menungguku" Winter hendak melangkah.

Tapi pria itu menahan lengan Winter dan mengajaknya duduk di sebuah bangku yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka. Seharusnya Winter takut, harusnya ia waspada dengan orang asing dan tidak ia kenal. Tapi remaja tampan itu terlihat tenang.

Keduanya hanya duduk, tidak ada pembicaraan apa pun di antara keduanya. Winter duduk dengan gelisah karena ini hampir mencapai batas jam pulangnya. Ia menoleh ke arah Chanyeol yang diam dan berkali-kali menghembusakan nafas, pria itu juga gelisah, tapi kegelisahan keduanya adalah hal yang berbeda. Chanyeol masih berpiki dengan kemungkinan yang terjadi, tapi itu membjat Winter bingung karena mereka hanya diam.

Winter BreezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang