"Kabarmu baik?"
Suara berat itu kembali ia dengar setelah 15 tahun berlalu. Suaranya masih sama, bahkan wajahnya tidak berubah sedikit pun. Pria yang berdiri dihadapannya adalah pria yang sama, pria yang meninggalkannya dulu tanpa kabar. Bahkan pria itu tidak mengatakan apa pun, ia meninggalkannya di sebuah taman hiburan, setelah berjanji tidak akan pernah meninggalkannya.
"Silahkan" wanita itu tidak menjawab.
Ia memberikan buket bunga yang pria itu pesan. Bahkan pria itu menatapnya hampir tidak berkedip saat wanita itu merangkaikan bunga yang pria itu pilih."Baekhyun" pria itu memanggil wanita yang membuat perasaanya tidak karuan saat ini.
"Semuanya dua puluh ribu won" seorang gadis muda yang menjaga mesin hitung menagih pembayaran.
Pria itu memberikan sebuah kartu nama alih-alih memberikan kartu untuk pembayaran.
"Tuan?" Gadis bernama Seulgi itu terlihat kebingungan.
"Kau kirimkan tagihan ke kantorku, aku lupa membawa kartu kredit" pria itu tersenyum, ia terlihat melirik tanda nama yang ada di pakaian gadis itu "...dan Nona Kang Seulgi, berikan ini pada Nona Byun Baekhyun" pria itu memberikan buket yang ada di tangannya, juga kartu nama lain.
Gadis bernama Kang Seulgi itu terlihat bingung. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ia memperhatikan interaksi pria itu dan pemilik Florist tempatnya bekerja paruh waktu yang tampak canggung, dan wanita bernama Baekhyun pemilik tempat itu bersikap tidak seperti biasanya.
Biasanya wanita itu sangat ramah dan ceria. Tapi ia berubah sesaat pria itu masuk ke dalam toko miliknya. Saat merangkaikan bunga, biasanya Baekhyun selalu menceritakan tentang makna setiap bunga yang ada di tangannya pada pelanggan. Tapi dengan pria itu, Baekhyun diam, ia tidak mengeluarkan sepatah katapun, bahkan saat pria itu mengajaknya bicara.
"Tuan Park Chanyeol, apa anda mengenal Baekhyun Eonnie?" Seulgi akhirnya berani menanyakan hal itu.
Ia benar-benar merasakan suasana yang aneh saat Baekhyun berubah menjadi wanita pendiam. Itu sama sekali bukan Baekhyun yang ia kenal.
Pria yang dipanggil Park Chanyeol itu hanya tersenyum dan membungkuk, ia pun tidak mengatakan apapun, dan setelahnya pria itu langsung keluar dari tempat itu membuat Seulgi semakin penasaran.
"Kau harus fokus"
Seulgi terkejut saat mendengar suara yang tiba-tiba berbisik di telinganya.
"Eonnie, kau mengagetkanku"
Baekhyun muncul tiba-tiba saat Seulgi sibuk memperhatikan Chanyeol yang meninggalkan tempat itu dengan mengendarai mobil mewahnya.
"Sebentar lagi Winter datang, sebaiknya kita menutup toko lebih awal" Baekhyun sembari membereskan meja yang biasa ia pakai untuk merangkai bunga dan merapihkan tanaman di pot kecil.
"Tapi Eonnie, apa kau mengenal pria tadi? Pria tampan itu?" Seulgi mengekor di belakang Baekhyun setelah mengunci mesin hitung yang biasa ia hadapi.
"Aku tidak mengenalnya" Baekhyun menjawab santai sembari melepaskan apron yang ia kenakan dan menggantungnya di tempat biasa ia menyimpannya.
"Ah!" Seulgi berlari menjauh dan kembali mendekat "...pria itu menitipkan ini untukmu Eonnie" Seulgi memberikan buket bunga dan satu lembar kartu nama yang Chanyeol titipkan.
Baekhyun hanya menatap datar buket bunga yang ada di tangan Seulgi. Gadis itu tidak tahu apa-apa, gadis itu hanya menyampaikan pesan.
"Untukmu saja" Baekhyun mengambilnya dari tangan Seulgi, kemudian ia berikan kembali pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze
Short Story"Membuat janji itu sangat mudah, tapi kau butuh keberanian untuk menjaga janjimu dan menepatinya" -Baekhyun- "Aku tidak pernah menganggap masalaluku denganmu adalah kesalahan, bahkan sejak hari di mana kau membawa kabar mengejutkan, aku berjanji den...