003

571 79 7
                                    

"DIA DI SANA!" Iqbal menambah kecepatan larinya ketika merasa polisi berada di belakangnya

Iqbal dapet tugas dari Anna untuk mencuri berlian di istana presiden sedangkan Anna pergi menemui Jordan. Akhirnya Iqbal di temani Elang, Marvel, dan Hayden pergi ke istana untuk mengambil berlian yang Anna mau. Sedangkan sisahnya menuju markasnya Jordan.

Iqbal mengaktifkan alat komunikasi yang bertengger apik di telinganya dan mulai berbicara dengan satu orang temannya alias Elang

"Elang cok woy denger gue gak?"

"Iya, gue ada di mobil bareng Hayden sama Marvel"

"Bagus, lo bunuh dah tuh polisi yang ngejar gue"

"Kok lo bisa ketawan polisi Bal?"

"Ceweknye cepu nge, gak bisa di ajak kerja sama"

"Lagian gue udah bilang jangan pake jasa cewek"

"Gue belok kiri"

"Rencana lo apa Bal?"

"Bunuh satu satu sampe gak ada sisah"

"Lo mau di hukum mati Bal? Gila aja lo"

"Gue di hukum mati, ntar gue tembak pala hakimnya di persidangan"

"Bego Bal, untung lo temen gue"

"Ceweknya bohay anjir, aduh tytyd gue baperan banget yak"

"Frontal banget asu"

"Gue kesiksa banget anjir, nyolo mulu gue ah fuck"

"Jebolin aja noh si Hayden"

"Ogah, Hayden mah tepos"

"Gue liat lo, lo bisa kan loncatin mobil? Biar gue tabrak orang orang belakang lo"

"Gila lo, lewat samping ae ngapa sih"

"Gak muat dongo. Ni jalan cuma buat satu mobil doang. Lagian lo nyari jalan yang pas pasan banget ngapa sih? Mentang mentang dompet lo pas pasan"

"Gak usah bawa bawa dompet bego. Iya gue loncat, gue liat ada tong kosong numpuk di sana. Gue bakal loncat ke atas mobil, lo siap siap"

Iqbal mematikan alat komunikasinya lalu mulai menambah kecepatan larinya menuju tumpukkan tong yang dia maksud tadi. Saat sudah sampai di depan tumpukkan tong, Iqbal naik dan loncat ke atas mobil yang di kendarai Elang.

"Iqbal udah di atas" ucap Hayden

"Buka pintu atap mobil" perintah Marvel, Elang mengangguk lalu memencet tombol agar pintu atap mobil terbuka dan membiarkan Iqbal masuk ke dalam.

"Aduh pinggang gue sakit" Iqbal memegang pinggangnya yang terasa pegal lalu menyenderkan tubuhnya ke senderan jok mobil

"Tabrak mereka Lang" Elang mengangguk lalu mempercepat laju mobilnya dan menabrak satu persatu polisi yang tadi mengejar Iqbal

"Kalo kata kalian nih ya, Anna mau gak ya gue jebolin? Gue sange parah nih" ucapan Iqbal barusan di hadiahi jitakkan kencang dari Hayden

"Jan sekate kate Bal, gue yang sange berat mana sambil mabok aja Anna gak mau ngangkang buat gue" ucap Marvel

"Lo mah jelek kan Vel, gue mah ganteng" ucap Iqbal kelewat pede

"Kita yang beneran ganteng mah diem aja ya gak Den?" Hayden ngangguk aja menanggapi ucapan Elang barusan

"Lo kenapa gak jebolin cewek tadi aja Bal?" tanya Hayden

"Dih ogah bat gue, keliatan banget dia sering di pake" ucap Iqbal

"Bandar mah tau ya ciri ciri cewek sering di pake" ucap Marvel dengan nada bicara yang agak julid

"Dih lo kali bandar" ucap Iqbal yang gak suka di panggil bandar film 1821. Walau nyatanya emang bener sih

"Kita ke markas? Apa ke markasnya Jordan?" tanya Elang

"Markas Jordan" jawab Iqbal

"Lo itu kan Race Bal, gantian dong" ucap Elang

"Capek Lang, coba dah lo lari nyelinep masuk ke istana, lo harus ngelewatin penjaga penjaga, belom di dalemnya. Belom kalo ketawannya. Udahlah gue capek pen turu" Iqbal memejamkan matanya mencoba untuk tertidur tapi nihil dia gak bisa tidur

"Fucek gue ke siksa banget ini" Iqbal memasang muka memelasnya, dia bener bener ke siksa, dia butuh memuaskan hasratnya

"Gue udah bilang jebolin Hayden" Hayden memasang muka sinis dan melempar kaleng kosong tepat mengenai kepala Elang

"Woy nyet! Sakit" ucap Elang seraya mengelus elus kepalanya yang menjadi sasaran lempar kalengnya Hayden

"Lo nyolo di bagasi sono" saran yang tidak patut di tiru itu keluar begitu saja dari mulut seorang Marvel

"Ogah dih, nanti yang ada kalian pada sange" ucap Iqbal dengan tampang tampang minta di bacoknya itu

Setelah memakan waktu perjalanan selama sepuluh menit mereka berempat akhirnya tiba di markas kembarannya Anna alias Jordan.

Setelah memarkirkan mobil, mereka keluar lalu masuk ke dalam gedung markas tersebut. Naik ke lantai atas menggunakan lift, dan saat lift terbuka terlihatlah Anna yang sedang beradu mulut dengan Jordan

"Peduli lo apa hah?!"

"Jelas gue peduli, lo kembaran gue Anna"

"Setelah sekian tahun lo baru ngakuin kalo lo kembaran gue, lucu lo?"

"Anna gue ngomong baik baik jangan bikin gue nonjok kaki tangan lo" ucap Jordan seraya menunjuk teman teman Anna

"Fighter Fighter gue lebih kuat dari lo" ucap Anna seraya menunjuk wajah Jordan dengan muka marahnya

"Wow wow wow, ada masalah apa ini wan kawan?" ucapan iqbal barusan membuat seluruh orang berpusat kepada empat orang yang baru saja datang itu

"Anna ribut sama Jordan gara gara Juna" ucap Marvio

"Juna lagi?" Jefano mengangguk

"Anna denger, jangan pernah lo datengin lagi yang namanya Arjuna" ucap Jordan kepada Anna yang masih menatapnya kesal

"dia adek gue Dan" ucap Anna

"Juna udah kasar sama lo dan lo masih nganggep dia adek lo?" Jordan menggelengkan kepalanya gak habis pikir sama kembarannya itu

"Apa perlu gue tonjok beneran kaki tangan lo biar lo gak ketemu Juna lagi?" Anna menatap aneh kembarannya itu. Sebenernta maunya Jordan apa sih?

"Anna ayo pulang, lo harus istirahat"











TBC

BREAK THE RULES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang