017

258 30 0
                                    

PRANK

"kenapa?" Reyhan menatap Hayden yang tiba tiba menjatuhkan gelasnya dengan ekspresi susah di jelaskan

"Bang Han" Reyhan hanya menatap Hayden dengan tatapan bertanya

"Juna" Hayden memberikan ponselnya kepada Reyhan dan membiarkan Reyhan menontonnya dengan seksama

BUGH

Hayden meringis ketika melihat Reyhan menonjok dinding di belakang sofa dengan brutal

"Han han lo kenapa? HAN! WOY BUDEK!" Joan menjauhkan Reyhan dari dinding yang tidak bersalah itu dan malah balik menonjok Reyhan agar pemuda itu tersadar akan kelakuannya

"JUNA MERKOSA ANNA JO!"

Bukan hanya Joan, seluruh orang di dalam markas jelas terkejut atas perkataan Reyhan barusan

"Tu anak udah gak bisa di biarin, gue udah kesel sama dia. Besok kita datengin markasnya Juna, kita tangkep dia dan bawa dia kepolisi. Kita punya bukti kuat buat nyeblosin Juna ke polisi" ucap Reyhan

"Lo mau nyeblosin Juna yang ada lo yang di jeblosin ke dalem jeruji! Lo juga lagi diincer Han" ucap Juan

"Bodo amat! Besok kita serang markas mereka. Iqbal, Ben inget tugas awal kalian. Jangan terkecoh sama apa pun! Kalian harus berhasil selametin adek gue! ADEK PEREMPUAN GUE!"

"Oke iya iya santai santai"

Joan membawa Reyhan ke dalam pelukkannya agar sedikit tenang. Joan tau banget Reyhan itu kesepian, banyak cewek yang mau sama dia sih sebenernya tapi gak ada satu pun yang mau maju karena penyakit mentalnya Reyhan yang bikin Reyhan down dan merasa bahwa di dunia ini semua orang benci dia.

Reyhan cuma punya satu orang doang yang sayang sama dia selama ini, ya orangnya Anna. Makanya pas Reyhan ngomong ke Anna kalo dia cuma adek angkat Reyhan saja, Reyhan langsung mengurung diri di kamar, gak mau makan, dan lain lainnya.

Jordan? Kalo Jordan, dia juga sayang sama Reyhan, tapi sayangnya Jordan gak kayak Anna. Anna bisa bikin Reyhan seketika lupa sama penyakit mentalnya. Anna bisa mengalihkan seluruh rasa sakit hati Reyhan selama ini. Itu yang bikin Reyhan sayang banget sama Anna.

"Anna bakal aman, gue janji"

"Tonjok gue aja buat lampiasin rasa marah lo"  sambari Abi

"Anna..." Reyhan menangis dalam diam. Dan sumpah demi apa pun itu pertama kali bagi mereka melihat Reyhan menangis.

"Reyhan bisa nangis juga ternyata" ucap Bobi

Reyhan melempar tatapan tajam lalu kembali menangis

"Kok Bang Rey nangis ya pas Juna yang ngerusak Anna? Waktu sampe hamil sama kita malah happy happy aja anjir" ucap Kenan agak shock dikit

"Nah itu yang dari tadi ada di otak gue" ucap Elang

"Bang Jo so sweet banget anjir ke Bang Rey. Mereka homoan jangan jangan?" pertanyaan unfaedah itu meluncur begitu saja dari mulut Marvel

"Yakali anjir"

"Emang Anna kenapa gel?" tanya Marvel kepada Hayden

"Gue gak bogel!" Hayden melotot gak terima di katain bogel

"Iya iya, Anna kenapa?" tanya Marvel

"Nih, kalian liat aja sendiri" Hayden memberikan ponsel pintarnya kepada Marvel dan yang langsung di sambut baik oleh Marvel

Dan dalam sekejap, anak anak Black Rebel lainnya langsung mengerumuni Marvel, Marvel berdecak sebal lalu mulai menyalakan video yang sama seperti yang Hayden dan Reyhan liat sebelumnya

"Anjir, gila kali si Juna" ucap Jefano

"Emang ke bangetan tu anak" timpal Marvel

Ketika anak anak Black Rebel saling melempar komentar, ada tiga orang anggota Black Rebel yang berpandang pandangan lalu pergi dari sana tanpa sepengetahuan yang lainnya

~♥~

"Sshh sakit banget" penutup mata yang menutup mata Anna sudah di lepas, tapi borgol yang berada di kaki dan tangan Anna masih belum di lepas oleh Juna. Dan ya Anna masih di biarkan tidak mengenakan busana oleh Juna. Juna kemana? Anak itu pergi begitu saja setelah menyelesaikan lima ronde dengan kakaknya. Brengsek bukan?

"Dingin" keluh Anna

Anna memejamkan matanya pasrah, ya dia pasrah aja sama apa yang bakal terjadi selanjutnya sama dia. Entah apa yang bakal terjadi, mungkin selanjutnya bukan hanya Juna tetapi teman temannya juga ikut menikmati tubuhnya.

Tanpa sadar, matanya menitikkan air mata. Dia sakit hati ketika adiknya sendiri menikmati tubuhnya, menyentakkan batang penisnya ke dalam daerah kewanitaannya tanpa ampun. Mengigit, mencubit,memelintir puting payudaranya tanpa ampun. Tanpa rasa kasihan sedikit pun.

Tidak lama pintu kamar terbuka, Anna pura pura tertidur, dia tidak mau melihat muka Juna untuk sementara waktu.

"Oh jadi ini yang kamu maksud Juna? Tubuhnya indah, apa kamu sudah mencobanya?" samar samar Anna dapat mendengar suara pria, berat dan dalam.

"Sudah boss. Tubuhnya tidak mengecewakan"

"Baiklah kalau begitu saya bakal mencobanya juga, kalau saya tertarik, saya akan membeli dia"

"Baik boss"

Jadi dia di jual?

Di jual oleh adiknya sendiri?

Untuk memuaskan nafsu seorang pria?

Samar samar Anna mendengar suara pintu tertutup, Anna yakin Juna sudah keluar dari sana dan menyisakan Anna bersama pria yang tidak di ketahui itu berdua saja di ruangan ini.

"Oh lihat tubuhmu gadis kecil"

Gue bukan anak gadis lagi. Gue udah hamil! Batin Anna

"Mari kita uji coba tubuh indahmu ini sayang"

Dan setelahnya dapat Anna rasakan benda asing memasukki lubang kewanitaannya. Bukan itu bukan sebuah penis, itu vibrator.

"Bangun manis, ini sudah pagi"

Anna mendengar sangat jelas perkataan pria tadi, dia berbisik tepat di samping telinga Anna

"SAYA BILANG BANGUN"

"AKHH" Anna spontan membuka matanya dan menjerit ketika daerah kewanitaannya di tendang sangat kencang oleh pria tadi

"Saya akan mencoba tubuh indahmu ini jadi bersiaplah"






TBC

BREAK THE RULES [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang