"Enggak bukan mereka, lebih tepatnya Black Rebel, Eagle Eye, sama Night Warrior"
"Ya gitu kira kira" Anna menatap orang yang baru saja melapor kepadanya dengan tatapan sulit di artikan
"Rencana lo apa Na?" tanya Elang
"Anjir banget gue di bilang mantan napi" ucap Jefano kesel
"Emang benerkan?" Jefano ngangguk aja sih, emang bener kok
"Na, rencana lo apa?" tanya Elang sekali lagi
Anna diem, dia gak tau harus komentar apa. Ternyata adiknya sendiri punya dendam kepada dirinya
"Reyhan sama Jordan tau?" alih alih menjawab, Anna malah nanya balik
"Udah gue kasih tau" ucap Marvio
"Na, rencana lo"
"Gue bakal ngomong langsung sama Juna" ucap Anna
"Jangan gila, nanti lo di apa apain sama dia. Dia udah punya markas sekarang" ucap Kenan
"Dia bukan tandingan gue Nan, gue mantan napi, dia bukan" ucap Anna
"Ya belom tentu yang bukan mantan napi itu lebih lemah dari mantan napi" ucap Kenan
"Gue tetep bakal kesana" tekad Anna udah kuat, dia bakal ngomong sama adiknya
"Na, jangan plis. Bahaya" ucap Elang
"Ben, Bal anter gue. Sisah dari kalian jangan ada yang ngikutin gue"
Baru Anna akan berdiri dari duduknya tiba tiba perutnya sakit yang membuat wanita itu kembali mendudukki kursinya
"Na? Lo gak pa-pa?" mereka panik bukan main ngeliat Anna yang tiba tiba memegang perutnya
"Gue gak pa-pa, paling cuma sakit perut bia--" belum Anna menyelesaikan ucapannya, wanita itu berlari ke arah westafel terdekat lalu muntah muntah gak jelas yang bikin seisi ruangan panik bukan main
"Na lo serius gak pa-pa?" tanya Marvel seraya memijat leher belakang Anna agar muntahnya lancar
"Muntahnya gak keluar" ucap Anna seraya mengatur nafasnya karena kehabisan nafas
"Gak keluar?" ulang Hayden, Anna mengangguk
Hayden, Elang, dan Marvio berpandang pandangan lalu langsung melesat ke arah ruangan Elang untuk mengambil sesuatu yang sempat mereka beli tempo hari.
"Nih, cara pakenya ada di situ baca aja" ucap Elang seraya menyodorkan sesuatu yang membuat seisi ruangan gempar bukan main
Ya
Benda itu
Testpack
"Kok lo punya yang beginian?" tanya Ben penasaran
"Gue jaga jaga anjir, soalnya Anna gak pernah minum obat kb" ucap Elang
"Kalo positif anak siapa dong?" tanya Marvel
"Gue ngeharem" celetuk Anna asal
"Boljug tuh ide lo" ucap Jefano yang langsung di hadiahi tatapan tajam dari teman temannya
"Udah udah pake dulu, urusan tanggung jawab nanti lagi di pikirinnya" ucap Marvio seraya menuntun Anna memasukki kamar mandi dan menutupnya. Gak kok Marvio gak ikut ke dalem, sans aja
"Cuk kalo positif gimana dong? Gue sih mau mau aja nikahin Anna, tapi gue takut di bunuh sama kalian" ucap Marvel
"Ngeharem aja udah biar adil" ucap Elang
"Heh gila kali lo, gue cuma mau nanti perhatian Anna tuh ke gue doang. Bukan ke kalian. Mana ada anjir ngeharem ngeharem, gak ada!" ucap Marvel kesal
"Lo gak boleh egois Vel, di sini posisinya yang suka sama dia bukan lo doang. Dan anak itu belom tentu anak lo" ucap Elang
"Kalo bawa bawa rasa suka, Bang Joan juga harus tanggung jawab dong. Dia kan juga suka sama Anna" ucapan nyeleneh dari Kenan itu hanya di balas tatapan tajam oleh yang lainnya
"Gak gitu badrol! Ah susah ya ngomong sama orang yang otaknya cuma seperapat di bagi empat" ucap Marvio kesal
Tidak lama setelahnya, Anna keluar dengan tampang sulit di artikan. Wanita itu menatap satu persatu temannya yang sepertinya sedang menunggu jawaban darinya.
"Gimana hasilnya?" tanya Hayden harap harap cemas
"Positif, gue positif hamil"
Anna menundukkan sedikit kepalanya lalu berkata "Gue bunuh aja kali ya janinnya? Masa iya gue beneran ngeharem?"
"Enggak! Gak boleh!" ucap Jefano
Anna menatap Jefano heran. Jefano yang paham tatapan heran dari Anna akhirnya menjelaskan maksud dari ia melarang Anna membunuh janin itu
"Na, gue tau lo penjahat--ADAW SAKIT LANG"
Jefano menatap kesal ke arah Elang yang baru saja menendang mata kakinya kuat kuat
"Na, janin di perut lo gak bersalah" ucap Iqbal
"Terus gue harus gimana? Masa gue ngeharem?!" ucap Anna kesal
"Emang lo gak mau ngeharem?" tanya balik Iqbal
"Ya enggaklah, apa kata tetangga gue punya suami 10?" ucap Anna
"Biasanya lo gak peduli sama kata tetangga. Lagian kita tetep bakal tinggal di sini gak bakal kemana mana" ucap Iqbal
"Gila lo, justru dengan kita tinggal di sini malah bahaya. Kita lagi diincer publik" ucap Kenan
"Gue tetep bakal gugurin janin ini. Gue gak mau ngeharem!" ucap Anna
"Na, plis jangan gugurin calon anak kita" kali ini Marvio yang ngomong
"Anak kita anak kita, bukan lo doang yang berpartisipasi buat bikin ntu anak, kita juga ikutan" ucap Marvel kesal
"Iya anak kita, dia sama kalian" ucap Marvio
"Na" Anna menatap satu persatu teman temannya lalu mengangguk "Oke gue gak bakal bunuh janin ini, tapi" Anna menjeda ucapannya
"Tapi?"
"Soal ngeharem, gue bakal pikirin lagi"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK THE RULES [✔]
FanfictionMoto mereka itu "Peraturan dibuat untuk dilanggar" [ROSEANNE PARK LOKAL AU EDITION] warn! Crackship ✅ Bahasa kasar ✅ Adegan kasar ✅ 18+ ✅