6

359 37 0
                                    


Dengan lembut, Minho menarik selimut untuk menutupi tubuh yang tidak berpakaian milik Jisung. Mencium singkat kening pemuda yang baru saja terlelap setelah permainan panas yang dirinya lakukan.

Memasuki kamar mandi, pemuda Lee itu hanya membutuhkan waktu singkat untuk membersihkan tubuhnya. Setelahnya, Minho melangkah keluar kamar dengan pakaian kemeja berwarna biru gelapnya. Penampilan terbaik untuk menambahkan kesan sempurna pada diri pemuda pemilik wajah tampan itu.

"Ouh, kupikir, kau melupakan tanggung jawabmu".

Perkataan yang terdengar seperti sindiran itu membuat mata Minho teralihkan pada pemuda yang tengah berdiri dengan tubuh bagian belakang yang menyentuh dinding. Melihat Hyunjin yang berdiri menatapnya dengan tangan terlipat di depan dada, Minho mendengus. Ayolah, Hyunjin dan perkataannya yang berlebihan adalah hal yang sangat malas didengar oleh Minho.

Tanpa menjawab, Minho kembali melanjutkan langkahnya. Melihat itu, Hyunjin tidak merasa kesal. Kaki pemuda Hwang itu justru melangkah mengikuti pemuda Lee yang memiliki usia sedikit lebih tua darinya itu.

"Apa kau membuatnya tidak sadarkan diri?".

Hyunjin kembali mengeluarkan suaranya saat dirinya dan Minho telah berada di dalam mini bar. Ruangan yang dibuat khusus oleh ketiga mafia tampan itu untuk menikmati wine terbaik dengan harga yang mahal.

Mendengar itu, Minho menjawab, "kau berpikir, aku sangat kejam seperti dirimu?" sindirnya.

Baiklah, meski perkataan Minho tidak terdengar salah, tetapi, tetap saja, Hyunjin tidak bisa menerima itu. Membuat pemuda dengan rambut terikat itu kembali membalas dengan suara sedikit kesalnya.

"Berkata seakan-akan dirimu sangat baik!" Sinis Hyunjin.

Minho tidak lagi menjawab, bibir milik pemuda Lee itu hanya sedikit tertarik memperlihatkan tawa tipisnya. Tangannya bergerak untuk mengambil gelas dan mulai membuat minuman dengan beberapa wine yang telah dipilihnya.

Dan Hyunjin, dirinya juga tidak ingin mempermasalahkannya. Matanya hanya fokus menatap pada pergerakkan Minho yang sibuk dengan alat peracik minumannya. Melihat penampilan Minho, Hyunjin mengakui jika pemuda Lee itu jauh terlihat lebih mempesona saat dirinya bertindak layaknya seorang bartender.

"Kau akan menjadi bartender terkenal jika bekerja di sebuah bar" ucap Hyunjin memberikan pujian.

Tersenyum, "apa kau terpesona?" Balas Minho menggoda.

"Tsk, sepertinya tidak. Aku tidak menyukai submissive sepertimu"

"Seperti ku?" Bingung Minho.

"Ya. Kau terlihat sangat agresive".

Lagi, perkataan Hyunjin membuat tarikan tipis terlihat di bibir Minho. "Jadi, bagaimana dengan Jisung?" Tanyanya.

"Tentu saja dia berbeda" balas Hyunjin cepat.

"Berbeda?" Minho kembali dibuat bingung.

"Ehm" Hyunjin berdeham "aku merasa marah setiap mendapatkannya terus memberikan perlawanan. Tetapi, terkadang, aku sangat menginginkan dirinya yang aktif saat melakukannya. Dan kau tahu, pemikiran itu selalu membuatku lebih bergairah".

Baikah, Minho dengan mudah memahami perkataan dari pemuda Hwang di hadapannya. Minho tahu, Hyunjin memiliki jiwa seorang psikopat yang sangat mengerikan di dalam dirinya. Meski dirinya dan Felix juga memilikinya, tetapi, jiwa psikopat yang ada di dalam diri Hyunjin sangatlah jauh berada di atas jiwa psikopat yang dimilikinya dan Felix.

Hal itu lah yang terkadang juga membuat Minho sedikit mendapatkan rasa ketakutannya setiap Jisung bersama dengan pemuda Hwang itu.

...

Red Light Of Maniac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang