GREGAIN - Tiga

518 48 0
                                    

Bagian Tiga : Kilas Balik Shani (2)

Bagian Tiga : Kilas Balik Shani (2)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

SENGAJA Shani datang pagi hari ini, dia berangkat menggunakan jasa ojek pangkalan dekat rumahnya. Tidak mau berangkat dengan Sisca, karena pasti akan kena omel sepanjang perjalanan, sebab dia benar-benar sembunyi kemarin.

Sebetulnya dekat rumah Shani pun banyak ojek pangkalan yang bisa dijadikan transportasi untuk berangkat sekolah, tetapi memang dasar Sisca yang terlalu sayang padanya atau bagaimana, sampai gadis itu selalu memaksa Shani untuk berangkat dan pulang bersamanya.

Berangkat pagi ternyata sedikit menyenangkan, melihat sekolah yang masih sepi dengan pemandangan pagi dan udara sejuk, tentu menjadi sebuah keindahan di mata Shani.

Saat melewati lapangan upacara—jalan cepat untuk menuju ke kelasnya—langkahnya terhenti karena seekor kucing terlihat oleh matanya di sekitar sana. Shani memang sangat menyukai hewan berkumis itu, dia lantas mendekat dan mengelusnya lembut.

Entah berapa lama tangannya mengelus bulu kucing, hingga kucing berwarna dominan oren itu tiba-tiba melarikan diri akibat teriakan seseorang. "Shani Indira!"

Sial, batin Shani ikut berteriak. Itu jelas suara Sisca! Habis sudah telinganya pasti akan jenuh mendengar omelan gadis itu.

“Bisa-bisanya lo, ya! Kemana aja lo kemarin? Lucu lo begitu?”

“Siapa juga yang ngelucu?” Bodoh, malah menjawab.

“Dih! Ngejawab lo? Kemarin gue tungguin lo 20 menit ya, anjing!”

“Kan gue udah chat lo.”

Sisca memutar bola matanya malas, “Ya kan gue udah bilang, lo berangkat bareng gue, pulang ya bareng gue. Ini juga gue udah bela-belain berangkat pagi ya, biar lo gak kabur lagi, malah berangkat duluan? Kaya anjing tau gak?”

“Sis, gue cuma mau Anin gak bete ke lo gara-gara lo harus nganterin gue pulang duluan.”

“Apa, sih, hubungannya sama Anin apaan?”

Kini giliran Shani yang memutar bola matanya, “Lo kira gue gak tau lo naksir sama dia?”

“Apa, sih! Gue enggak, ya!” bantah Sisca dengan pipi merah.

Terkekeh Shani dibuatnya, “Lo mending stop marah-marah dan ngambek ke gue sekarang, atau gue cepuin lo ke Anin!”

“Shani Indira bangsat!”

*****

“Kaya yang lo bilang kan, kalau gue berangkat bareng lo, pulangnya bareng lo. Tadi kan gue gak berangkat bareng lo, berarti pulangnya gak bareng lo juga ya.”

Sisca mendelikan matanya, “Mana bisa gitu, ya! Enggak! Lo pulang bareng gue!”

Shani menatap mata Sisca serius, “Anin lagi enggak bawa mobil, lo tawarin pulang bareng gih.”

“Kan bisa gue anter kalian bareng.”

“Enggak asyik, enakkan berdua lah bego! Udah deh, serius, besok dan seterusnya gue bareng lo.”

“Enggak!”

“Sis ....”

“Oke, fine! Tapi inget omongan lo tadi ya, gak usah sok berangkat duluan besok!”

“Siap, Bu!”

“Najis! Ya udah, gue duluan. Awas loh besok!”

“Astaga, iya.”

Akhirnya bisa dibujuk juga, lagi pula ini kan demi kelancaran hubungan percintaannya juga, kenapa cewek itu susah sekali diatur sih? Shani jadi heran sendiri.

Sepeninggalan Sisca, Shani tidak langsung pulang, tapi mampir dulu ke warung dekat sekolah, membeli beberapa camilan untuk dimakan saat di rumah nanti. Setelah mendapatkan satu kantong kecil berisi beberapa makanan, Shani harus melangkahkan kakinya beberapa ratus meter untuk sampai ke pangkalan ojek terdekat.

Saat melewati taman, perhatiannya teralihkan oleh dua orang yang tengah ribut di sana. Dari luar taman, Shani menilik. Terdapat satu gadis dan satu wanita di sana, mungkin ibu dan anak, tebaknya.

Plak

Bola mata Shani langsung membesar begitu adegan tadi terlihat. Entah apa masalahnya, tapi dia sungguh tak habis pikir dengan gadis itu. Semarah apa pun pada orang tua, apalagi Ibu yang melahirkan, tidaklah patut anak menampar. Belum tahu saja mungkin dia rasanya ditinggal orang tua itu sangat menyakitkan.

Shani benar-benar emosi dibuatnya. Namun, emosinya teralihkan sebentar oleh pikiran, Bukannya itu cewek yang kemarin di rooftoop?

*****


Note : Hello, maaf ya kalau ngaret update, aku belakangan ini bener-bener dibantai tugas (walaupun aku yakin ga ada yang nungguin juga tapi yaudah lah ya wir) Btw berhubung chapter 3 dan 4 ini sedikit-sedikit katanya, makanya bakal double up yawww xixixi 🤙🏽

Gregain [gxg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang