17. Cemburu tak beralasan

502 42 1
                                    

Pagi minggu kini mulai seperti biasa, Haechan bergegas menuruni anak tangga kemudian menyapa kedua orang tuanya dan sang kaka yang tengah duduk bersantai didepan televisi, Haechan turun dengan wajah gembira ia menciumi pipi Bunda dan Daddy bergantian sedangkan Renjun hanya dipeluknya sebentar.

Setelah melakukan kegiatan itu Haechan berjalan ke arah dapur dan mengambil beberapa toples yang telah berisi berbagai lauk sebagai pendamping makan, Haechan memasukkannya kedalam box khusus, Haechan bersenandung ria hari ini ia akan mengunjungi Jeno di markasnya dan telah mendapatkan izin dari sang Daddy. Sebenarnya Johnny ingin Haechan kembali kepada Mark tetapi ia tak mungkin memaksakan kehendaknya kepada gadis itu karena Johnny menghormati apapun yang telah di putuskan oleh putrinya.

"Hati-hati dijalan, jangan lupa pulang beli bahan masakan di toko yang biasa bunda beli, titipkan salam Bunda ke Jeno, bilang kepadanya untuk makan malam bersama" teriak Chitta.

"Jaga diri ya sayang, love you" tambah Johnny

"Yes Dad, Mom" Ujar Haechan kemudian berpamitan keluar dari mansion mewah miliknya.

Haechan melajukan mobil dengan kecepatan sedang, markas Jeno cukup jauh untuk digapai olehnya perlu waktu setidaknya dua jam perjalanan. Sebenarnya Haechan telah menghubungi Jeno beberapa kali tetapi lelaki itu tak mengangkat telpon darinya bahkan tidak jua membalas pesan yang dikirim.

Haechan tetap melanjutkan perjalanannya dengan santai dan tak terasa kini ia telah melewati pintu gerbang markas Jeno, lelah karena perjalanan panjang Haechan memilih berdiam dulu didalam mobil sambil merapikan touch up di wajahnya, tak berselang lama salah satu mobil yang paling ia kenal terparkir di sebelahnya. Haechan tercengang begitu melihat orang yang keluar dari mobil benar Mark.

Haechan menyelesaikan kegiatannya kemudian keluar dengan cepat sambil membawa box makanan, ia masih mengawasi Mark yang melapor di tempat administrasi tamu dan Mark belum juga menyadari kehadiran Haechan dibelakang nya.

"Atas nama siapa tuan?" tanya seorang administrator yang berjaga.

"Na Jaemin, dokter militer di markas ini" ujar Mark, Haechan terdiam apakah Mark telah memiliki kekasih lagi atau bagaimana.

Setelah mendapatkan persetujuan dan kartu masuk Mark berbalik dan tepat sekali ia sekarang berhadapan dengan Haechan yang sama-sama terkejut. "Sejak kapan kau?" tanya Mark

"Sejak tadi" jawab Haechan ketus kemudian mengabaikan Mark yang masih memandangnya

Mark dan Haechan masuk bersamaan mereka berdua banyak melihat para personil tentara menghabiskan waktu bersama keluarga yang berkunjung, Haechan masih penasaran siapa yang akan ditemui oleh Mark tetapi ia tak bisa bertanya secara langsung sebab ia harus melindungi harga dirinya dan jika pun Mark bertemu dengan wanita lain seharusnya itu tak masalah karena Haechan juga memiliki Jeno.

Jauh mereka berkeliling beriringan sampai mereka menatap lurus kedepan ada sosok gadis dan lelaki yang tengah berbincang sambil bersenda gurau dan ketika angin berhembus lelaki itu dengan sigap menyampirkan rambut si gadis kebelakang telinga dan jelas terlihat wajah gadis itu bersemu. Mark melirik Haechan yang masih tanpa ekspresi setelah melihat kejadian itu. Haechan terus berjalan mendekati dan diikuti oleh Mark.

Tinggal beberapa langkah lagi mereka berdua akan sampai dihadapan kedua orang tersbeut namun Hacehan tak mampu melangkahkan kakinya lagi, semua seakan terhenti ia melihat Jeno tersenyum begitu lebar bahkan sangat berbeda dibandingkan dengan dirinya, Jeno yang duduk disana begitu mudah tersenyum dan banyak bicara sedangkan Jeno yang ia kenal begitu diam dan bicara seadanya namun tak bisa Hacehan pungkiri Jeno lebih banyak gerak saat dengan nya.

Awan yang semula cerah kini berubah menjadi mendung padahal perkiraan cuaca tidak akan ada hujan namun perkiraan itu sepertinya salah, Awan semakin gelap kilatan halilintar juga mulai terlihat.

Fullsun Love Story/ Markhyuck ft NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang