15. Gambaran kilas balik

401 42 18
                                    

Keadaan pagi hari di keluarga Seo sedikit berbeda, kemarin malam setelah menemani Hacehan, Renjun meminta waktu untuk mengobrol dengan kedua orang tuanya, Bunda Chitta menyetujui sedangkan Daddy masih berat hati namun hal ini tak mungkin selamanya mereka simpan. Perihal kejadian masa lalu yang membuat Haechan kehilangan sebagian ingatannya secara permanen namun mereka berupaya agar ingatan tersebut kembali kepada gadis manis itu.

Bunda Chitta tersenyum manis sambil menyiapkan sarapan yang tinggal menunggu Johnny menyelesaikan membuat desert kesukaan kedua putrinya, Haechan mencoba seperti biasanya tetapi perasaan itu tak bisa ia bohongi, segala tanya didalam benaknya belum terjawab membuat dirinya tersiksa tapi ia mencoba memahami mungkin saja kedua orang tuanya juga perlu waktu untuk menjelaskan hal itu, sama seperti Mark yang mengatakan bahwa ia ingin waktu lebih agar bisa menjelaskannya kepada Haechan.

Drttt....Drtttt....drttt

Bunyi dering ponsel Haechan mengejutkan mereka semua, sudut bibir gadis itu terangkat ketika mendapati nama yang memanggilnya pagi ini. "Aku permisi sebentar" ujar Haechan berjalan menjauhi orang tua dan kakanya

Jeno memberikan kabar bahwa pekan depan ia harus menghadiri upacara pernikahan rekan kerjanya jadi Jeno ingin mengajak Haechan untuk menemaninya dan Haechan juga setuju dengan hal itu, Haechan merasakan mencoba mencari apakah perasaannya kepada Jeno masih sama!, mustahil berubah karena mereka telah menjalin hubungan hampir tiga tahun lamanya. Haechan tersenyum lebar suara berat lelaki itu seakan menjadi obat kerinduan baginya dan ketika Jeno memanggilnya dengan sebutan Channie, anehnya ingatannya langsung berputar disekitaran Mark.

"I love you" tutur Jeno sebelum memutuskan sambungan telpon mereka, Haechan terdiam bibirnya terkatup, pikirannya kosong tak mampu mengucap sepatah katanya.

"I-love you too" jawab Haechan tergagap setelah ia menyadari Jeno menunggu balasan dari dirinya, kemudian barulah sambungan telpon tersebut terhenti dan Haechan kembali bergabung di meja makan.

Johnny berdehem membuat ketiga wanita kesayangannya itu memberikan atensi lebih kepada dirinya. "Channie okay?" ucap Johnny

"Pretty sure Daddy, Im okay" jawab Haechan penuh senyuman.

setelah percakapan ringan itu mereka kembali terhanyut dalam benak masing-masing tentang Johnny yang bingung harus memulai dari mana, namun hari ini ia membuat kesepakatan dengan Mark untuk bekerjasama membantu Haechan mengembalikan ingatannya, perihal masa lalu yang kelam itu, tentang tragedi yang hampir merenggut nyawa mereka bertiga.

"Hari ini Mark telpon, katanya dia yang menjemput kamu dan mengantar ke kantor, semalam kalian pulang bersama dan meninggalkan mobilmu di kantor kan?" ucap Johnny dan Haechan hanya menangguk

"Dek, kalau kaka Mark menjelaskan sesuatu tolong dengarkan baik-baik, tidak menyela saat ia berbicara jika kamu merasa kurang jelas dan tidak terlalu mengeri nanti kaka yang akan jelaskan ulang dengan Bunda." tutur Renjun

"Maksud kaka?" Haechan bingung

"Kamu ingin mengetahui sesuatu yang kamu lewatkan, bukan? Mark terlibat didalam momentum yang kamu lupakan sayangku, dia adalah pemeran utama disetiap cerita yang kau buat setiap harinya namun ia yang kau lupakan begitu lamanya" sambung Bunda Chitta dengan mata yang hampir menjatuhkan air mata.

Haechan kembali merasakan kepalanya seperti berputar, telinganya berdengung kata-kata Bunda tadi membuatnya berpikir keras tentang makna apa yang tersirat dibalik semua itu, mengapa dengan mudahnya Bunda mengucapkan kalimat yang memberikan efek begitu hebat di dirinya.

Sendok yang sejak tadi berada di tanganya kananya terjatuh kelantai baik Daddy dan Bunda atau Renjun hanya mendiamkan dirinya yang sedang menahan sakit.

Fullsun Love Story/ Markhyuck ft NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang