9. Silent Treatment

547 58 7
                                    

Seminggu berlalu Haechan tidak melihat keberadaan Mark di kegiatan keluarga mereka ketika ia bertanya kepada Sungchan mengenai lelaki itu, Sungchan hanya memberikan jawaban bahwa sang kaka tengah sibuk menyiapkan acara amal akhir bulan yang harus dilaksanakan besok.

Hari ini semua berkumpul di mansion mewah milik keluarga Seo, waktu sudah mendekati jam makan malam, Haechan duduk didepan televisi sejujurnya ia menantikan kedatangan Mark, ia tidak suka di diamkan seperti ini dan memang salahnya melimpahkan kekesalan kepada lelaki itu.

"Sayang, Minhyung lembur lagi?"

Haechan curi-curi pendengaran terhadap a percakapan Bubu dan Yayah Jaehyun, wajah Haechan tertekuk dari informasi tadi mungkin saja Mark akan melewatkan makan malam dan langsung pulang kerumah.

"Yayah tau tidak, kaka Mark kemarin demam di kantor badanya panas sekali wajahnya juga pucat tapi yah Kaka Mark bersikeras ikut rapat padahal aku sudah menawarkan diri untuk menggantikannya" adu Renjun tiba-tiba membuat Haechan langsung menatapnya dengan ekspresi yang begitu sulit di artikan bahkan debaran jantungnya membuat dirinya sesak.

Mark sakit tapi ia tidak mengetahui apapun sedangkan saat dirinya yang sakit Mark rela meluangkan banyak waktu dan merawatnya.

"lho? serius?" Jaehyun balik bertanya dan diangguki oleh Renjun. Haechan semakin merasa bersalah.

"Aku pulang"

Mata Haechan berbinar ia berdiri dari posisinya dan setengah berlari ke arah pintu membuat yang lain menatap gadis itu bingung, Haechan tersenyum meliha kehadiran Mark tetapi lelaki itu masih sama, tenang dan mengabaikan dirinya tanpa sapaan lelaki itu berjalan melewati Haechan yang masih termenung didepan pintu.

Mark bergabung di meja makan sapaan dan pelukan ia hadiahkan satu persatu kepada orang yang berada disana kecuali Haechan, perbincangan di saat makan malam terdengar menyenangkan tetapi Haechan tak bisa ikut bergabung ia merasa terabaikan.

Perlakuan Mark kepada Renjun membuat Haechan sedikit iri lelaki itu menyempatkan diri untuk membelikan sesuatu yang sejak lama Renjun inginkan, tutur canda dan percakapan ringan menjadi pelengkap makan malam mereka, waktu Jaehyun bertanya perihal kesehatannya Mark hanya menjawab dengan anggukan bahwa dirinya sedang tidak sehat dan membutuhkan istirahat sejenak.

"Asaaaaa, Kaka Mark terbaik, love you kaka" ujar Renjun girang menerima jam tangan hitam mengkilat yang ia minta kepada Mark

"Noona" panngil Sungchan kepada Haechan tetapi wanita itu tak menjawab ia sibuk mengaduk-aduk makananya sendiri.

"hah? ada apa?" ujar Haechan tersenyum canggung

"tadi Ayah ngobrol sama Noona dari tadi" ujar Sungchan

"iya ada apa Yayah? maaf tadi Channie—" ucapan Haechan terputus ia menatap Mark yang tiba-tiba berdiri dan berpamitan untuk pulang lebih awal sedangkan acara makan malam belum selesai.

Haechan berdiri ia mengejar Mark dan menahan lengan Mark. "Kak ayo bicara sebentar" pinta Haechan

"Kaka lelah, kita bicara besok saja" balas Mark melepaskan genggaman tangan Haechan kemudian berlalu begitu saja.

Rasanya Haechan kesal tapi semua ini berawal dari kesalahannya dan tentu wajar jika Mark melalukan hal seperti ini kepadanya tetapi ia hanya ingin meminta maaf, Haechan benci di diamkan seperti ini terlebih lagi orang itu adalah Mark.

Haechan berlari menuju kamarnya mengabaikan panggilan dari Daddy, ia hanya ingin menanggis, besok adalah acara amal yang di selenggarakan oleh Mark dan Haechan ia tidak tahu kapan lelaki itu mau berbicara kepadanya.

Keesokan paginya ia terbangun namun semangat didalam dirinya tak ada, satu pesan ia ketikkan kepada Mark namun tak kunjung dibaca dan dibalas, handphone nya berdering sekitar dua puluh menit berlalu Haechan tersenyum ia berharap itu adalah Mark dan ternyata itu adalah Jeno kekasihnya.

Fullsun Love Story/ Markhyuck ft NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang