chapter 4

3K 77 1
                                    

Semua pasang mata melihat kearah murid tampan tapi terkesan manis nan imut itu. Dengan mata bulat dihiasi bulu mata lentik serta hidung mancung nan mungil dan bibir berbentuk hati itu membuat siapapun yang melihatnya terpesona dan terkagum-kagum.

"Dika, kenapa semua orang menatapku seperti itu? aku sedikit takut melihatnya"

Dika alias temannya Farel itu tidak menjawab melainkan membisikkan sesuatu.

"Kamu itu menggemaskan apa kau tak sadar?"

"Hah? aku cowok! mana mungkin aku menggemaskan. Yang ada aku ini tampan" balas Farel sembari tersenyum tampan. Tetapi semua orang yang melihatnya salah mengartikan dan menganggap senyuman yang menurut Farel tampan itu menggemaskan dan terlihat imut.

"Huh sudahlah, kamu mana mengerti"

Dika mengakhiri debat kecil antara keduanya. Karena ia tahu Farel akan selalu menang ketika berdebat soal apapun dengannya.

Semua pasang mata itu pun berhenti memandangi Farel. Kini mereka sibuk mengerjakan apa yang tadi tertunda.

"Aku mau tanya, kata kamu tadi kamu ketemu sama seorang pria asing?" tanya Dika tiba-tiba.

Farel terdiam sebentar, mengingat kejadian tadi pagi.  Setelah ingat, Farel mendengus sebal.

"Iya! tadi aku ketemu sama orang yang sombong banget. Tapi untung nya baik, bantuin aku ke ruang guru." ucap Farel sembari bersidekap dada.

"Kenapa itu orang sombong?"

"Sepanjang jalan dia nganter aku ke ruang guru, pria itu sama sekali tidak tersenyum dan tidak berkata apapun!" ucap Farel.

"Setelah aku mengucapkan terimakasih pun dia tidak mengatakan apa-apa, dan langsung pergi. Menyebalkan!" lanjutnya.

Dika tertawa melihat ekspresi Farel yang terlihat imut ketika kesal.

Farel merenggut tak suka. Kenapa temannya ini tertawa? apa sudah gila? tanya nya dalam hati.

"Kau lucu sekali dengan ekspresi seperti itu. haha" ucap Dika diakhiri dengan tertawa kecil.

"Sepertinya orang kamu maksud adalah Guru baru deh"

"Soalnya beberapa murid disini membicarakan akan ada Guru baru yang terkenal dingin, irit bicara, dan yang paling menakutkannya ia adalah Guru Fisika!" ucap Dika menggebu-gebu.

Farel bergidik ngeri. uhh.. pelajaran fisika adalah pelajaran yang sangat tidak disukainya.

"Tapi aku lihat tadi pagi, rupa pria itu sangat tampan" ucap Farel tiba-tiba.

"Yang benar Rel?" ucap Dika sumringah. Sekalipun Gurunya mengajar Fisika kalau Gurunya tampan, bisa diajak kompromi. Haha.

Farel mengangguk.

****

Setelah berbincang beberapa menit, tiba-tiba seorang guru memasuki kelas X IPA 1. Atau kelas Farel.

Bisa dilihat mereka sudah mengenali siapa Guru itu.

"Selamat pagi. Saya wali kelas kelas X IPA 1. Seperti yang sudah disampaikan, informasi terkait belajar mengajar akan dilaksanakan besok. Dan untuk sekarang hanya perkenalan siswa-siswi."

"Dimulai dari absen 1 ya. Langsung kedepan aja untuk perkenalan" ucap Guru itu.

Kini giliran Farel yang maju kedepan untuk perkenalan.

"Hai, nama saya Farel Atmadja." perkenalan singkat itu adalah yang ditunggu-tunggu semua orang dan kini mereka mengetahui siapa nama pria manis itu.

"Baiklah, setelah semua sudah maju kedepan. Sekarang Ibu mau memperkenalkan Guru baru yang akan mengajar di kelas ini."

Siswa-siswi mulai berbisik-bisik karena mereka sangat penasaran siapa Guru yang dimaksud itu. Gosip yang beredar adalah Guru itu killer tetapi sangat tampan.

ceklek

Pintu ruangan kelas terbuka menampilkan sepatu pantofel hitam mengkilap.

tuk

tuk

tuk

Suara sepatu terdengar jelas. Kelas tiba-tiba hening. Menunggu siapa Guru yang sudah wali kelas mereka persilahkan untuk masuk.

Setelah itu terlihatlah seorang pria berjas abu-abu yang sedang berdiri didepan papan tulis, sembari matanya melihat intens kearah seorang pria manis.

Farel membelalakkan matanya terkejut.

TBC.. VOTE!

karna aku author yang baik hati jadi akuh up deh hehehe



Abstrak 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang