Artha Clausen 2

21 6 0
                                    

Bel pulang berbunyi. Abelia masih memikirkan hal yang di lakukan artha tadi. Artha terlihat biasa saja sambil memasukkan buku nya ke dalam tas, dan bersiap untuk meinggalkan kelas. Teman-teman artha menyampiri artha dan mengajak artha untuk bolos les malam ini

"Artha, yuk kita bolos les. Kita main video game saja. Jangan jadi sok kutu buku lah bro"
Ucap teman artha.

Tapi artha menolak, entah mengapa. Apakah artha kali ini akan belajar? Mungkin karena dia telah pulas tertidur di kelas? Aku belum terlalu mengenal artha, lagipun kami baru berkenalan 1 hari. Lalu aku langsung keluar dari kelas dan menuju gerbang sekolah. Untuk mengikuti kegiatan les. Seperti nya pak tono telah menunggu di bawah.

"Tha.. thaa.. Arthaa. Arthaaa.. arthaaa"
"Woi artha!!!!"

"Hah? Maaf.. gue lagi gak fokus." Ucap artha

"Lo kenapa si? Lo kenapa ngelietin dia mulu tha?? Lo demen sama dia? Dia pacar lo? Lo suka sama dia?" Ucap teman artha (feby)

"Ah. Entahlah. Gue duluan" ucap artha (sambil berlari keluar)

"Woi, gue ikut.." ucap feby (tergesa-gesa mengikuti artha)

Setelah sampai di gerbang, artha melihat abelia yang telah masuk kedalam mobil. Terlihat abelia sangat tertekan.

"Eh, kok gue jadi tertarik sama dia si? Ingat tha jangan suka sama siapa-siapa. Cewe itu munafik semuanya" ucap artha dalam hati (sambil mengepalkan tangannya)

_______________________________________________

Flashback masalalu artha

Aku adalah artha, tahun ini umur ku menginjak 10 tahun. Hobi adalah membaca, dan bermain. Aku sangat senang bermain dengan ayah dan ibu. Ayah ku selalu mengajarkanku bermain biola. Namun ibu ku selalu tak menyukainya. Aku selalu bermain biola setiap waktu, namun tanpa sepengetahuan ibu ku.

Aku pernah mengikuti lomba biola, dan meraih juara. Namun orangtua ku tidak ada disamping ku. Semakin lambat laun hidup sebatang kara, tak ada siapapun di hidup ku. Ayahku selalu pergi, ibu selalu pergi.

Di ulangtahun ku yang ke 14. Aku mendapatkan kabar bahwa orang tua aku akan bercerai. Ibu ku membawa laki-laki ke dalam rumah. Ia menyuruh ku untuk bermain biola di depan selingkuhannya. Hati ku terasa sakit melihatnya. Pertengkaran ayah dan ibu semakin memuncak. Bahkan pertumpahan darah terjadi. Aku hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Aku sangat ingat sekali dimana ayah ku menyakitiku dan melempar biola ke wajah ku. Karena aku memaikan biola untuk ibu dan selingkuhannya.
Aku terjatuh pingsan, karena pendarahan. Tak lama aku tersadar di rumah sakit.

Aku terbangun, mata ku terbuka perlahan-lahan. Yang ku lihat hanyalah tatapan kosong dari ayah. Ayah hanya melihat ku. Dan menyalahkan dirinya sendiri.

Lalu ayah melarikan diri dalam penyesalan melihat anaknya kesakitan..
hingga saat itu aku tidak pernah bertemu dengan ibu dan ayah ku lagi...
Itu adalah momen terindah sepanjang hidupku.

Setiap minggu ayah hanya mentransfer uang kepada ku, dan ia tidak pernah pulang sama sekali ke rumah. Sedangkan ibu tidak pernah peduli dengan diriku. Aku tidak tau kenapa dengan diriku, dan apa salah dengan diriku?

Ibu ku selalu berkata bahwa ia sangat menyesal telah melahirkan ku, ia selalu berkata bahwa aku adalah beban keluarga yang sangat tidak berguna. Namun aku selalu menghiraukannya karena aku tidak tau apa-apa. Tapi ternyata memang ada benarnya, aku memang tidak berguna.
_______________________________________________

Kehidupan ini terlihat hanya dalam 1 pandangan saja. Jika kita mendalami nya maka akan banyak pertanyaan yang muncul dari benak pikiran. Semakin kau ingin tahu, maka semakin banyak kau tersakiti oleh keinginan mu sendiri. Biarkan berlalu, dan biarkan itu terbongkar sendiri. Jika tidak ingin merasa sakit.

Foto yang di pajang di ruang tamu, bukanlah segalanya. Memang benar bahwa itu adalah impian dari semua anak-anak yang mengalami broken home. Tapi apakah kalian tahu? Tak semua foto yang dipajang menandakan kedamaian cemara dalam keluarga. 1 foto tak berarti jika keluarga tidak bisa kompak dan mendukung satu sama lain

-Apa yang paling menyakitkan dalam keluarga?-

Dimana suatu keluarga yang terlihat cemara, namun dalamnya berhancuran
-Flower
Maya Qumayiroh

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang