Toxic life

25 6 0
                                    

"Ehh..apa yang gue pikirin? Kenapa gue memikirkan hal-hal yang ga berguna si??" Gumam artha

"Thaa.. lu kenapa si? Kenapa lo malah ngelamun ha?" Tanya teman artha

"Entah." Jawab artha dengan singkat

Sesampainya di tempat les, artha masih memikirkan kejadian masalalunya. Apakah ini akan terus berjalan? Apakah ini sebuah kutukan untuk ku? Aku tidak tau, yang jelas aku tidak peduli dengan apa yang kerjakan. Mungkin aku bebas seperti burung biaa pergi ke sana dan kemari. Namun, jika sayap nya terluka, aku tidak bisa terbang kembali. Membutuhkan proses setiap melalui rintangan sulit.

Coba lihat kesekeliling, apakah dunia terlihat adil? Orang kaya akan di permudah kegiatannya. Sedangkan orang sederhana, akan di perlambat. Terdengar sangat tidak adilkan? Bahkan, manusia di era sekarang lebih mementingkan kehidupan pribadi mereka. Contoh nya gengsi. Ketimbang memkirkan masa depan mereka. Mungkin tidak semuanya manusia seperti itu. Tapi kita bayangkan saja, pengaruh media sosial itu sangat rentan dalam usia apapun. Baik gaya bicara, pakaian, nada suara, dan hal kecil lainnya.

Dunia ini kejam, maka dari itu kita juga harus kejam. Kejujuran tidak berlaku lagi di era sekarang. Kejujuran sudah lenyap dan musnah. Halal haram hantam. Itulah yang di di pergunakan dalam menuju kehidupan. Tapi, pernahkah berpikir apakah akan ada rasa penyesalan? Jelas Ada. Mungkin bukan sekarang. Tapi kalian akan mengalaminya.

_______________________________________________

Langit-langit terlihat gelap..
Bintang kecil bermunculan dan bertaburan di atas langit..
Semburat cahaya rembulan perlahan bersinar..

Sekarang menunjukkan pukul 20.00 wib

"Akhirnyaaa.. selesai jugaa" ucap teman artha

"Iya." Jawab artha

"Btw tha, gue mau nanya" tanya teman artha

"Tanya apa?, gue mau pulang" jawab artha dengan nada agak sedikit kesal

"Lo suka sama murid baru itu ya?" Tanya teman artha

"Lo perasaan gajelas mulu dari tadi" jawab artha dengan kesal

"Eh, lo jangan marah gitu dong. Gue cuma mau ngasih info doang.. kalo si abel itu sebenernya dia duduk di bangku kelas 10. Tapi kok dia tiba-tiba loncat ke kelas 11?
Eh.. lo tau ga si? Si abel itu, katanya sering do kekang sama ortu nya. Ter.."

"Bisa ga si, mulut lo diem dikit? Lo itu cowo bro. Jangan suka gosipin cewe. Lo gila ya? Gue mau cabut dulu." Jawab artha sambil memotong pembicaraan

Di perjalanan pulang, artha memikirkan apa yang di ucapkan oleh feby. Artha tidak habis fikir kenapa banyak manusia yang sangat suka mencampuri urusan orang lain? Sedangkan itu adalah pribadi orang. Kenapa harus ikut campur? Apakah perlu kita mengetahui kehidupan orang lain? Menurutku itu sangat tidak sopan. Coba bayangkan ketika pribadi mu diketahui dan di beberkan ke orang lain. Pasti perasaan kalian sangat sakit kan? Tapi kenapa kalian mencari celah untuk menjelekkan orang lain? Tanyakan kepada diri sendiri. Bahwa tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini..

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang