Family?

26 6 1
                                    

Abelia pulang ke rumah setelah mengikuti kegiatan les. Dia di sambut dengan hangat oleh asisten nya. Namun dia terlihat sangat suram. Raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"Mbaa, abel mau tidur duluan yaa.. soalnya abel capek" ucap abelia

"Iyaa nona, siap. Mau makan dulu?" Balasan dari mba

"Ngga dulu, abel kenyang. Hehee.. " jawab abelia sambil tersenyum sedikit

"Ohh.. ya uda nona. Selamat malam nona. Mimpi indah ya nona" ucap mba

Abelia langsung pergi ke kamarnya. Abelia langsung terlentang di atas kasur yang empuk dengan diselingi aroma bau terapi yang menenangkan.
Sontak, abelia memandang piala dan medali tersusun rapi di lemari kaca itu. Ia memandangnya dengan sangat tulus.
Terlintas ingatan abelia yang mengingat keluarga nya.

Dulu..
Abelia adalah seorang anak yang berprestasi di sekolah nya. Namun keluarga nya tidak pernah mendukung sekalipun. Mereka seolah-olah tidak peduli apa yang ingin dilakukan abelia. Jangan kan mendukung untuk kemenangan, ucapan semangat pun tidak pernah didapatkannya. Di saat abelia mengikuti lomba, abelia malah mendapatkan cacian dari keluarga sendiri. Dan hanya teman terdekat abelia yang mendukung dan menyemangati abelia. Walaupun hanya sebatas teman, abelia sangat bahagia. Ternyata dia tidak sendirian. Meskipun keluarga sendiri tak pernah tahu dan tak pernah peduli..
Saat mendapatkan penghargaan, tidak ada yang mengapresiasikannya. Di saat anak orang lain yang berprestasi, mereka malah membandingkan dan mengejek seolah-olah anak tersebut sangat berprestasi ketimbang anak sendiri.. Padahal mereka tidak melihat bahwa anak mereka itu cukup berprestasi.

Jika memang ingin anak berprestasi. dukunglah mereka sampai mereka dapat meraihnya
-Flower

_______________________________________________

"Aku selalu memikirkan hal yang seharusnya tidak aku pikirkan. Kenapa aku selalu saja memikirkan hal tersebut? Apakah ini adalah kutukan untuk ku?" Tanya hati abelia

Perlahan...
Mata abelia tertutup sedikit demi sedikit..
Rintikan air matanya jatuh membasahi bantal..
Rasa sakit yang terasa di hatinya
Mengenang akan masalalu..
Menantikan yang tidak akan datang
Mengharapkan arti sebuah pesan..
"Mengapa aku terlahir seperti ini?
"Apakah ini adalah takdir ku?"
"Mengapa aku sangat tersiksa?"

Abelia tertidur..
Sembari telungkup di atas kasur empuk itu.. tubuhnya bergemataran kedinginan.. lalu datanglah mba datang ke kamar abelia. Sontak kaget, melihat abelia seperti itu. Mba, langsung mengambil selimut dan menyelimuti abelia yang kedinginan.

Mba mendekati abelia dengan perlahan..
Ia berbisik..

"Nak.. kamu sangat kuat dalam menghadapi hal ini.. aku sangat bangga kepada mu nak. Aku sudah tau, bahwa kamu menangis sendirian di kamar. Dan aku bisa merasakannya.. kamu harus tetap kuat dan semangat. Ingat nak, setiap cobaan akan mendapatkan balasan yang setimpal suatu saat.. ingatlah itu. Selamat malam sekali lagi. "(Sambil memberikan kecupan di atas kening)

_______________________________________________

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang