Real?

47 6 0
                                    

Di saat jam pelajaran ke Empat, sepertinya akan ada tugas kelompok. (Mata pelajaran Biologi)

Kelompok terbagi menjadi 6 kelompok, sebanyak 4 anggota.

Pembagian kelompok
Kelompok 1
Leo
Tasya
Rina
Tifanny

Kelompok 2
Bintang
Suhail
Nina
Lucy

Kelompok 3
Artha
Abelia
Wian
Loris

Kelompok 4
Bunga
Olivia
Rifan
Akbar

Kelompok 5
Elion
Eleanor
Penelope
Zayyan

Kelompok 6
Henry
Lila
Takeru
Ryo

Lalu terdengar suara salah satu murid berbicara:

"Buuu.. saya boleh ngga ganti kelompok? Saya ngga mau sekelompok sama dia"

"Tidak boleh, kelompok ini tidak akan di ganggu gugat sampai semester 2 dalam pelajaran ibu"

Kegaduhan menyelimuti ruangan tersebut. Karena kelompok mereka tidak sesuai dengan ekspekstasi yang di harapkan.

"Silahkan kalian duduk per kelompok" - perintah guru tersebut

_______________________________________________

Apakah ini sungguhan? Kenapa aku bisa sekelompok sama mereka bertiga?! (Artha, Wian,Loris) Akhh,.. bagaimana aku bisa fokus? Sedangkan hanya aku sendiri yang perempuan di kelompok ini. Please lord help mee!!! -omelan abelia di dalam hatinya

Abelia sangat ragu dan malu. Karena dia berpikir bahwa dia mendapatkan kelompok yang sangat aneh. Dia melihat artha yang sangat mudah berbaur dengan yang lain. Bahkan terlihat artha sangat antusias sekali.

Kami mendapatkan materi "Keterkaitan antara Struktur dan Fungsi Sel".

Ketua kelompok Aku adalah wian, Aku pikir yang akan jadi ketua adalah artha. Ternyata wian adalah anak yang cukup keren. Dia anak yang sangat ambisius. Pantas saja banyak sekali yang suka kepada nya.

Tapi.. kenapa def hanya melihat aku saja dari tadi?!!! aku sangat canggung gara-gara dia. Akhh kenapa hari ini sangat menyebalkan???
-keluh kesah abelia
_______________________________________________

Sekarang arah jarum jam menuju pukul 17.00 WIB. Dan dikelas, hanya ada aku dan artha. Aku bergegas untuk segera pulang.

"Aku pulang duluan yaa artha, see yaa in tomorrow"
Ucap abelia

Tak lama kemudian..

"Hei, ayo pulang bareng.. lagian ngga mungkin lo keluar dari kelas ini menuju ke gerbang sendirian kan? " ajakan artha.

"Ha? emangnya kenapa?" tanya abelia yang bingung.

"Lo tau ngga si? Disini tu terkenal angker, apalagi di koridor arah ke ruang seni. Serem banget lhoo" -Jawab artha sambil tersenyum tipis

"Astaga, jangan begitu. Aku jadi takut!!!"
Abelia

"Eh eh, apaan tu di belakang lu?"
Artha

"HAH?? APA?? YA TUHAN, aku takut banget"
Abelia

"Hahaha, makanya bareng sama aku"
Artha

"Haduh. Ya udah" -Jawaban pasrah dari abelia
_______________________________________________

"Duhh, tangan gue pegel banget. Gue taro tangan gue di pundak lu ya"

"E-eh??? Kenapa dia begini? Mana Deket banget lagi" -gumam abelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"E-eh??? Kenapa dia begini? Mana Deket banget lagi" -gumam abelia

_______________________________________________

Disaat sampai menuju ke gerbang. Rintikkan hujan turun... Aku tidak membawa payung sama sekali. Kenapa sih hari ini sangat menyebalkan!!! Aku langsung melepaskan tasku, sembari mengomel karena hujan turun sangat deras

Artha yang melihat abelia ingin menerabas hujan deras itu, dengan sigap mengatakan,

"Mau kemanaa? Nanti kamu sakit. Aku bawa payung kok"

"Nih.. pake"

Abelia menolak pemberiannya. Karena dia hanya memiliki 1 payung saja.

"Udah. Gapapa kok, aku gak bakalan sakit. Mending kamu aja yang pakai ya"
-kata abelia

"Udah. Gak usah ngeyel!"
-jawab artha sambil menarik tangan ku, dengan perlahan. Sentuhan tangannya sangat lembut, tangannya terasa sangat dingjn sekali. Namun, dia terlihat baik-baik saja. Dan lebih mempedulikan diriku.

Abelia terpaksa untuk menuruti nya.

"Kamu tau apa yang lebih indah dari pemberian tuhan selain hujan? Itu adalah kamu"-Artha Clausen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu tau apa yang lebih indah dari pemberian tuhan selain hujan? Itu adalah kamu"
-Artha Clausen

FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang