04

193 11 2
                                    

Naruto bercerita tentang keadaan yg ia alami sambil meneteskan air mata

"Apa yg harus kulakukan nichan neechan"

*SEMENTARA ITU DI KONOHA

Menma , kushina dan minato sedang istirahat usai berlatih

"Kaachan ini sudah 2 hari tapi aku tidak pernah melihat aib itu. Kmna dia? "

Menma mulai membuka suara sambil memainkan kunai di tangan nya

"Oh ank itu, kaachan mengusir nya"

Kushina menjawab pertanyaan putra kesayangannya dengan santai

"Hmmm benarkah, bagus sekali. Aku sudah tidak tahan dengan aib yg bersarang di dalam rumah kita"

Minato pun sangat puas dengan pernyataan istrinya, karena selama ini ia selalu mendengar para penduduk yg mengatakan bahwa ia menampung aib di dalam rumahnya

"Ah ya menma sebentar lagi touchan akan mendaftarkanmu ke akademi "

Menma yg mendengar itu pun sangat senang, sebab ia sudah sangat bosan berada di rumah.

"Benarkah, akhir nya aku akan mendapatkan teman baru. Dan mempelajari teknik baru lagi"

Menma pun mulai berceloteh karna saking senangnya, khusina yang melihat itupun ikut senang karnanya

SEMENTARA DI TEMPAT NARUTO

Malam pun tiba, naruto yg baru selesai mandi pun mulai berjalan menuju kamarnya

"Haaaa lelahnya aku ingin segera tidur"

Namun belum sampai di kamarnya naruto merasakan sesuatu yang aneh di sekitarnya,

"Siapa di sana? "

Tidak lama kemudian, muncullah seseorang di dekat pintu kamar naruto

"Ah aku tidak menyangka , ternyata kau mengetahui keberadaan ku. Sepertinya kau ini tipe sensorik ya"

Ucap sosok berjubah tersebut, naruto yg melihat itupun membuat gestur waspada

"Yaampun kau tidak perlu sewaspada itu, aku tidak berniat jahat pada bocah ingusan seperti mu.

Sosok tersebut mulai mendekat pada naruto, naruto yang melihat itu pun tidak menurunkan kewaspadaan nya.

" Bagaimana kalau kita berbincang sebentar hmmm"

Ucap sosok tersebut, naruto yg mendengar itu merasa bahwa orang tersebut tidak terlalu berbahaya, naruto tidak merasakan hawa membunuh dari orang tersebut.

"Nah begitu lebih baik, sekrang mari kita berbincang"

Maaf ya jika slow up
Terimakasih karna sudah membaca
Maaf jika ada kesalahan
*Ayuni

I won't repeat the same mistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang