'Friends' 18 (ZeeDel)

21.1K 372 27
                                    

POV Chika

"Iyaaahh… gue punya lo hari ini"

Aku tidak menyangka. Zee bisa mendominasi seperti itu. Bahkan Adel pun seakan menyerah dan memberikan tubuhnya begitu saja. 

Yang lebih membuatku terkejut, sebuah strap on dipakai oleh Zee dan langsung menusukkan penis palsu itu ke dalam vagina Adel. Lama sekali aku tidak memegang sebuah penis dan lebih banyak bermain dengan jemari seorang wanita. Terakhir kali, aku hanya bermain dengan….. tau sendiri lah siapa dia….

Sempat didekati oleh Ashel juga, sayangnya dia kutolak karena sedang tidak ingin memadu kasih. Malah sekarang, aku kepincut dengan mantannya. 

"Gimana kak Chika? Udah liat sendiri kan?"

"Ii-iya Sha"

"Kak Chika gak apa kan tapi?"

"Gak apa kok Sha…"

Aku memang tidak sedih maupun marah. Malah, perasaan lain yang kini menguasai tubuhku. Badanku bergetar melihat Adel yang seakan menikmati permainan yang dibuat oleh Zee. Tangannya sampai-sampai melingkar pada leher Zee sehingga badannya sedikit menekuk.

"Nnnggghhh… Zeeee…. Uuuugghhhh"

Zee menggoyangkan pinggulnya dengan kencang. Strap on itu terus bergerak maju mundur menyeruak vagina Adel yang membuatnya sedikit menghentak. Kedua kakinya pun sampai terangkat membuat sodokan Zee semakin terasa lebih dalam.

"Ooooh oooooh…. Zeeee… ooooohhh"

Masih belum selesai, Zee menghentikan sodokannya sesaat hanya untuk sebuah kecupan pada bibir Adel. Sayangnya bukan sekedar kecupan, pinggul Zee kembali bergerak.

"Hhhmmm hhhmmmpppp…. Nnggghhh"

Lamunanku yang memperhatikan mereka berdua tiba-tiba saja terhenti ketika sebuah tangan menjamahku dari arah belakang.

"Kak Chika sange gak sih?" bisik Marsha sembari menjamah dadaku dan menghembuskan nafas panjangnya.

"Shaaa…" jawabku yang secara mengejutkan nafsuku bangkit begitu saja.

"Kak Chika mau juga gak? Aku bawa satu lagi"

Sial! Vaginaku langsung berkedut ketika membayangkan strap on yang melingkar di pinggul Marsha.

"Shaa… plisss…"

"Oh mau? Oke"

"Bukaaan… maksudku pliss… jangan"

"Aku gak menerima jawaban kedua"

Marsha menarik tanganku untuk ikut masuk ke dalam ruangan sebelah. Aku melewati Adel yang asyik berciuman tanpa membuka matanya sama sekali. Bahkan, dia seakan menikmati penis palsu tersebut terus menembus lubang di tubuhnya. Zee pun nampak bangga bisa menaklukan Adel dengan mudah.

"Nah ini dia"

Marsha akhirnya menemukan strap on miliknya. Seketika pinggulnya berbalut oleh tali-tali berwarna hitam yang melilit. Penis palsu tersebut terlihat sangat tegap dengan urat-urat yang menghiasi batangnya.

Aku tidak berkedip melihat Marsha dengan tubuh telanjang seperti ini. Tidak kusangka Marsha bisa membuatku tak berkutik dan bahkan kini aku bisa berada dalam pengaruhnya.

"Sini deh kak Chika"

Marsha mengajakku untuk ikut larut dalam pergumulan panas yang ada di dekat kami. Tangan Marsha menarikku sehingga tubuhku menempel erat dengannya. Marsha kembali menciumku namun kali ini lebih membabi buta. Kepalaku sampai dicengkram erat dan membuatku tidak bisa bergerak bebas. Bahkan untuk menoleh saja aku pun tak bisa.

Area Bahaya 3 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang