My Senior (DelDira)

22.3K 349 32
                                    

Menjadi pacar senior yang terkenal memang merepotkan....

Itulah Indira, sudah 3 bulan ini ia berhubungan dengan Adel yang merupakan senior terkenal di sekolahnya. Dia adalah idola sekolah, banyak orang yang menyukainya bahkan berharap ada di posisinya. Indira sendiri tak paham bagaimana mereka berdua bisa pacaran.

Jika diingat ingat memang Adel lah yang memulai hubungan antara keduanya. Tapi wajar saja Indira tak mungkin memulainya. Ia bisa dicap gila oleh banyak orang jika melakukan itu.

Adel saat itu tengah demo ekskul. Ia dengan iseng menarik Indira untuk maju menemaninya dalam demo ekskul bulu tangkis. Untungnya Indira mengerti basic dari bulu tangkis jadi ia bisa menemani Adel dalam demo ekskul itu. Saat itu Adel terpana dengan kacantikan Indira maka setelah acara itu selesai Adel segera menghampiri Indira dan bertukar kontak.

Tentu saja hal itu dilihat banyak orang dan menjadi bahan pergunjingan seluruh siswi di sekolah itu. Indira bahkan sempat diterror oleh kakak seniornya. Untunglah Indira cukup beruntung, beberapa kali saat ia bertemu dengan kakak senior penerornya itu selalu ada Adel di sekitarnya. Adel juga selalu menyelamatkannya.

Hal itulah yang membuat Indira mulai meleleh dengan sifat Adel. Ajakan ngedate Adel pun akhirnya diterima setelah 3 bulan pdktnya itu.

Indira tak pernah menyesal menerima ajakan itu. Karena itu awal mula kisah mereka berlanjut menjadi semakin dekat.

Tapi ada satu hal yang cukup membuat Indira pusing dengan Adel.

Gadis itu bisa kapan saja, dimana saja, dan apapun yang sedang terjadi... Adel bisa mengajaknya untuk melakukan kegiatan seksual. Entah sedang berada di mobil, saat Adel mampir ke kelasnya, di kantin atau bahkan seperti saat ini. Adel meminta Indira untuk datang ke perpus usai pulang sekolah.

Indira paham dengan apa yang Adel mau, dia sebenarnya ia menolak tapi Adel selalu punya cara untuk membuatnya luluh. Kata kata buaya dari mulutnya itu memang sangat ampuh untuk Indira yang sudah dibodohi oleh cinta dan juga napsu.

Indira tak bisa berbohong, ia menikmati setiap sentuhan yang Adel berikan, setiap kata manis yang terlontar ketika keduanya sedang bergumul, setiap getaran yang dirasakan oleh Indira membuatnya candu.

"Maaf ya udah bikin kamu nunggu,"

"Gapapa kok kak,"

Indira tak bisa berhenti untuk memanggil Adel dengan sebutan kakak. Walaupun keduanya sudah berpacaran tapi bibirnya seakan menolak panggilan lain. Adel masih tetap ia anggap sebagai kakak senior yang menjaganya dari banyak hal.

"Aku udah minta Olla buat ga perlu muter ke area sini,"

"Kak Olla yang jaga? Perasaan tadi ka Oniel?"

"Iya kah? Tadi aku ketemunya sama Olla sih. Malah ga liat ada Oniel,"

Aneh.
Batin Indira. Ia tadi menyapa Oniel saat masuk. Lagipula jika melihat jam tak mungkin juga ada pergantian jaga jika sudah jam segini.

"Udah gausah dipikirin,"

"Eh iya. Gak kok kak,"

"Mau langsung gak?" tanya Adel.

Indira menggeleng, Adel tak peduli bibirnya yang mulai mengecup leher Indira, bahkan tangannya secara lembut sudah mengelus paha Indira di balik rok sekolahnya.

"Kak!"

"Ssst.. Ini perpus sayang.." Indira terus berkonsentrasi agar libidonya tidak cepat terpancing dengan permainan Adel.

"Kamu wangi banget," ucap Adel disertai hirupan napas dalam pada leher Indira.

"Hnnggghhhh emang nya ahhhh ka Adeel bauuu~" Adel tak peduli, ia memang baru saja selesai olahraga dan langsung kesini. Tangannya masih sibuk menjamah tubuh Indira. Tangannya bahkan sudah menyusup ke kemeja seragamnya dan membelai perut rata Indira.

Area Bahaya 3 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang