Bab 8

159 22 2
                                    

Nana terbangun dengan sedikit meringis. Kepalanya berdenyut sakit seolah baru saja dihantam batu besar. Dia mengerjap beberapa kali, ketika menyadari jika ini bukanlah kamar miliknya. Dia membuka mata, perlahan. Ia merasa ada lengan posesif yang memeluk pinggangnya. Dia terkejut dan segera membalikkan badannya.

Dang!

Nana bangun namun rasa sakit menjalar di bahagian kewanitaannya. Dia menahan suaranya daripada keluar. Sempat tangan kekar seseorang menyambut badannya yang hampir jatuh. 

"Let me go, you asshole!"

Tanpa basa basi, Nana merasa tubuhnya dibanting kasar di atas ranjang dan langsung di tindih lelaki tidak dikenalinya itu. Tubuh Nana sedikit mengigil, wajahnya pucat pasi tiada darah. Kelopak matanya terpejam tatkala Declan mulai mengendus aroma wangi pada lehernya. 

"Let me go!"  pekik Nana keras.

Dia meronta-ronta keras untuk melepaskan diri dari tindihan Declan. Lengkung sinis ditarik menatap seraut wajah lemah milik Nana.

"You're nothing but a whore, pumpkin..." bisik Declan gemersik.

Gigi Nana bergemelatuk. Jika saja ia bisa, kakinya mungkin telah lama menendang selangkang lelaki menyebalkan ini!

"Tell me...." Suara husky Declan jelas kedengaran di telinga Nana.

"Why are you still virgin? Didn't you get anyone to have 'that' with? Hm?" Tepi lehernya digigit lembut membuatnya sedikit mengeliat tidak nyaman.

"Your sugar daddy..." Nada celah gigi itu seperti sedang murka.

Pang!

Pijar pipi Declan ditampar sekuat hati. Pandangan Declan berpinar-pinar. Tamparan itu membuat kepalanya menerima getaran yang kuat. Terteleng sampai ke kiri.

"You took my virginity...."

Nana cengkam leher milik lelaki itu tanpa sisa kesabaran.

"That is not something I can ever forget."

Kekehan sinis terhasil dari bibir itu, Nana abaikan. Tidak mahu mendengar suara juga menatap raut wajah tampan itu. Lantas, Nana berlalu pergi meninggalkan Declan bersama duvet masih melekat ditubuhnya.

"What would you do if you found out you were pregnant?"

"I would be suicidal if that happened to me."

Langkahnya diatur menjauhi Declan tetapi Declan bertindak menarik tangannya dan mendorong Nana keras sehingga kepalanya terbentur di dinding

"Where you going hmm?"

"Let me go!" jeritnya marah.

Nana meronta-ronta minta dilepaskan. Terketar-ketar tangannya memegang duvet. Risau jika terlucut jatuh. Meski seluruh bahagian tubuhnya telah dilihat semua. Namun, malunya masih kuat memenjara diri.

"I'm gonna get you pregnant, pumpkin.."

Perut rata yang terselindung duvet itu disentuh dan di elus lembut. Senyum sinis terbit dari bibir. Usaha Nana untuk melepaskan diri sungguh sia-sia. Satu tangan pegang duvet sebelah lagi dikunci olehnya.

"I'm going to get you pregnant..."

Gulp!

"You are mine and no one can't have you other than me."

Declan menatap Nana tajam dengan mata yang benar-benar menggelap penuh nafsu.

"Please don't! Don't-"

Unforeseen Lucky MistakeWhere stories live. Discover now