Auswahl

03. Weiß

.
.
.
.
.
.

Selama ini yang aku tahu hanya kesempurnaan, aku selalu merasa hidupku sempurna, selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik, orang tua yang harmonis, dan keluarga yang baik.

Aku Yeosang.
Kang Yeosang lebih tepatnya.

Aku seorang psikiater, aku selalu mendapatkan apapun yang aku mau dengan mudah, bahkan untuk menjadi seorang psikiater di tengah keluarga yang gila bisnis.

Mungkin apa yang ku lakukan menurun dari mendiang ibu ku yang seorang dokter.

Bekerja menjadi seorang psikiater membuatku mudah membaca karakter orang lain. Apakah orang tersebut tulus atau tidak, meskipun aku terlalu tidak peduli akan hal-hal seperti itu.

Untuk ku mau mereka tulus atau tidak, selama mereka tidak mengganggu ku dan mencampuri urusan pribadi ku, aku tidak peduli.

Ya, siapapun yang memandang ku dan melihat keluarga ku, mereka akan mengatakan kehidupan ku terlalu sempurna.

Tapi, bukankah tidak ada hal yang sempurna di dunia ini?
Begitu pula dengan kehidupan ku.

Sempurna diluar tapi cacat didalam.

Dianggap sempurna itu sungguh tidak enak, sejujurnya aku ingin memperlihatkan bagaimana kehidupan ku sebenarnya.

Bagaimana keluarga ku sebenarnya, bagaimana perlakuan keluarga besar ku yang selama ini selalu dipandang sempurna.

Dibalik kesempurnaan itu aku sudah pernah merasakan patah. Patah karena penghianatan mendiang ibu ku, penghianatan ayah ku, bahkan hujatan dan hinaan dari keluarga besarku hanya karena aku memilih menjadi psikiater.

Anggap saja aku gila. Disamping itu aku bersyukur dengan kehidupan ku.

Semua orang menganggap aku hanya orang yang terlalu bodoh hingga tidak mengetahui apa saja yang di sembunyikan orang tua ku. Tapi tidak, aku tidak sebodoh itu, aku mengetahui segalanya, tentang rahasia yang disembunyikan orang tua ku, bahkan tentang rahasia yang disembunyikan keluarga besar ku tentang kematian ibu ku.

Aku mengetahui semuanya.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.