06. Geheimnis 🔞

417 25 0
                                    

.
.
.
.
.
.

Hongjoong menatap sekelilingnya ngeri, dia selalu saja terkejut saat berada dikamar mandi milik San, meskipun sebenarnya ini bukan pertama kalinya dia berada disana.

Buagh

Hongjoong tersungkur kebelakang karena tendangan San yang tiba-tiba. Hongjoong dapat melihat San menghampirinya dengan senyum mengerikan.

Buagh...Buagh..

Tendangan demi tendangan diterima oleh tubuh kecil Hongjoong. San tidak sekalipun memukul wajah Hongjoong kali ini, karena San ingin bermain dan tidak seru jika wajah manis Hongjoong dihiasi lebam.

Srak

Hongjoong dapat merasa dinginnya lantai kamar mandi, karena San baru saja merobek kaos yang di pakainya.

"Telan dan jangan berisik karena kau yang menyetujuinya." San memaksa Hongjoong meminum cairan dari botol kecil ditangannya.

Gluk

Hongjoong menelan cairan yang tidak diketahuinya itu secara terpaksa karena San  menutup hidungnya.

"Bagus." Hongjoong memejamkan matanya saat merasakan suhu tubuhnya meningkat. Dia bahkan tidak sadar jika San telah melucuti semua pakaiannya.

"Eungh h-hyung, k-kenapa?" Hongjoong membuka matanya saat tubuhnya semakin tidak nyaman, dia juga dengan berani menatap mata San.

"Diam dan rasakan saja, kau sudah menyetujuinya tadi." seringaian semakin terlihat jelas diwajah San saat melihat Hongjoong bergerak gelisah.

"Aagghhhh." Hongjoong tidak mengerti kenapa tubuhnya memberikan respon berlebihan pada sentuhan San. Terlebih saat San dengan sengaja meremas kejantanannya.

"Aahh ahh h-hyunghh ahh." sungguh Hongjoong bisa gila jika San terus saja meraba seluruh tubuhnya.

Hongjoong tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya, dia masih baik-baik saja saat San merobek kaos nya, tapi tubuhnya mendadak panas saat San memaksanya menelan cairan aneh itu. Tubuhnya menikmati sentuhan milik San bahkan menginginkan lebih.

"Aaaggghhhh." Hongjoong merasa tubuhnya melemas setelah merasakan pelepasannya. Ini pertama kalinya Hongjoong mendapat pelepasan. Hanya sebentar sebelum San berhasil membuat kejantanannya kembali tegang.

"Aahhh ahh ahh h-hyunghh h-hentikan hh." Hongjoong mencoba menghentikan tangan San yang terus bergerak mengocok kejantanannya. Hongjoong sudah lelah, tubuhnya sudah penuh dengan peluh padahal dia hanya menerima apa yang San lakukan.

"Hentikan? Jangan bercanda, ini bahkan baru akan dimulai." San berucap sebelum meremas kejantanan Hongjoong dengan kuat.

"Aakkhhh." Hongjoong dapat merasakan kejantanannya ngilu bercampur nikmat, itu membuat kepala Hongjoong semakin pusing.

"Mari lihat seberapa kuat kau menghadapi ini." San menjauh dari Hongjoong yang tergeletak lemas karena baru saja mendapat pelepasannya kembali. Ntah sudah berapa kali Hongjoong mendapatkan pelepasannya hanya dengan sentuhan tangan San.

Hongjoong memejamkan matanya saat kepalanya terasa berat ditambah guyuran dari shower yang menyala, nafasnya sesak hanya karena permainan tangan San. Dia sadar sampai kapan pun dia tidak akan mampu mengimbangi San dan segala permainannya.

San membuka kamar mandi dan melangkah kearah pintu kamarnya.

Cklek

"Kenapa lama sekali?" begitu pintu kamar terbuka San langsung disambut oleh omelan Yunho yang berdiri didepan pintu kamarnya.

"Mana?" San tidak menghiraukan omelan Yunho justru meminta berkas yang ada di tangan Yunho.

"Ini, dia ada di busan." Yunho menjelaskan sedikit tentang apa yang dia dapatkan tadi.

AuswahlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang