BAB XI : fish lover

16K 1.5K 16
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




____





Kerajaan Tang Adalah kerajaan yang sama istimewanya dengan kerajaan Ling Gong Zeu dan Zhangjiajie. Kerajaan ini diibaratkan memiliki peringkat ketiga setelah Ling Gong Zeu dan Zhangjiajie. Keistimewaan kerajaan ini adalah dimana di Kerajaan Ini terdapat banyaknya Tuan Putri Dari Kaisar Tang. Selain tuan Putri nya berbakat semua, Wajahnya Sangat Cantik dan terkesan Lembut.

Salah satunya adalah Anak Dari Selir Agung yang bernama Tang SongQian. Yang Artinya-Bersuara Indah. SongQian Sangatlah Cerdas di umurnya 17 tahun. Sudah beberapa kali Pangeran dari kerajaan lain mendatangi kerajaan Tang Hanya untuk sekedar mengangkat Tuan Putri tersebut Sebagai Selir. Kenapa tidak menjadi Permaisuri? Karena anak dari Seorang Selir Tidak di perkenankan sebagai Permaisuri Kecuali jika Permaisuri Sendiri mengangkat nya secara langsung menjadi Anaknya Dihadapan Para petinggi.


Yah seperti Mengadopsi Anak Orang Lain. Namun ini berbeda Hal, Walaupun Dari Darah Kaisar Hal itu tak bisa mengubah Fakta Bahwa Mereka berasal dari Rahim Seorang Selir.

SongQian Sangatlah Cantik. Ia Beberapa Kali Mengunjungi Kerajaan Ling dengan Alasan Ingin mempererat Hubungan Dengan Permaisuri Ling Weixi. Semua Anggota kerajaan Ling mengetahui Hal itu,Dan Mengetahui Bahwa Modusan Tuan Putri tersebut yang Sebenarnya ingin mendekati Putra Mahkota Ling Yang Sekarang Telah Menjadi Kaisar.

Cangkir Teh Hijau di Atas Meja Diraih Dengan Tangan Nan Lembutnya. Matanya melirik Shenling yang terduduk Malas di hadapannya. Wajah Pria itu begitu Dingin dan Datar. Selalu Seperti itu, Apakah Pria itu Masih belum memiliki Perasaan padanya?

"Yang Mulia Kenapa Anda Tidak Memakan Cemilan Yang saya Bawakan? Cobalah, Anda Pasti Akan Menyukainya." Ucapnya sambil tersenyum Lembut.


Shenling menggeleng pelan dan Menghela nafas. "Sebenarnya Apa Tujuan Anda Kemari Tuan Putri? Saya Harus Menemani Permaisuri Ling Di Paviliunnya, Jadi Tolong Cepat dan Sampaikan Tujuan Anda Kemari." Pria itu sebenarnya Sudah terlalu Jengah Untuk menemui Gadis ini. Jika dulu Ia Masih Menjadi Putra Mahkota, Dia Tak Akan Menghabiskan waktunya untuk berhadapan Dengan SongQian.


Tapi Dirinya Kini Sudah Menjadi Kaisar! Bukanlah Hal Yang Baik Jika Dirinya mengusir Gadis Ini Bahkan Menendangnya Keluar Dari Istananya. Apalagi Jika Sudah Tiba di Telinga Para Petinggi kerajaannya.

SongQian Tersenyum dan tertawa pelan. "Ku Dengar Permaisuri Adalah Seorang Laki-laki, Tapi apakah itu Benar Yang Mulia? Ahh maafkan Saya Jika Kemarin Tidak Sempat Untuk menghadirkan Diri di Hari Pernikahan Anda." Wajahnya Dibuat Semenyesal Mungkin. Bibirnya terkatup Rapat Saat Melihat Tatapan Shenling Yang berubah menjadi Begitu Menyeramkan.


Bibir Shenling Mendesis. "Apa ini Tujuanmu Kemari? Hanya mengatakan Hal-hal Tak Berarti dan Menganggu Waktu Ku?" Tubuhnya berdiri. Sosok Angkuh dengan Tubuh kekar itu berbalik arah. " Kuharap Ini adalah Pertemuan Terakhir Kita. Untuk anda Tuan Putri, Sadarilah Posisi Anda Disini. Anda Bukanlah Seseorang Yang Memiliki Kedudukan Dan Seenaknya Keluar Masuk kE Tempat yang Bukan Wilayah Anda. Jika Hal Itu Terjadi, Maka Jangan Harap Kalau Kau Akan Pulang dengan Keadaan Yang Baik-baik Saja."




"..--Jangan Lupakan Bahwa Kerajaan ini sekarang Milikku dan Permaisuri Ku."









"Apa? Tapi Mama Memperbolehkannya Yang Mulia. Apakah Saya Tidak Boleh Memanfaatkan Kesempatan itu?" SongQian Menumpuk Wajahnya dengan Kepalan Tangan di atas Meja, Bibirnya tersenyum Paksa. "Saya Berkunjung Kemari Juga Untuk melihat Anda, Yang Mulia. Saya Sedikit kecewa Karena Pernikahan Kemarin bukanlah Saya Yang Menjadi Pasangannya. Tapi--Itu Tak Masalah, Saya Masih Bisa Menduduki Selir Agung. Benarkan Yang Mulia?"


Shenling Hanya Mendengus. "Tuan Putri, Mungkin Anda Melupakan Jika Kerajaan Ini Tak Pernah Memiliki Seorang Selir Secara Turun temurun. Lebih Baik Anda Kubur Niat Busuk Itu Dalam-dalam Dan Jangan Pernah kemari Lagi." Bibir Tipis tersebut tersenyum Tipis. "Lagi pula, Saya Memiliki Hubungan Yang Cukup Bagus Dengan Permaisuri-Ku. Untuk Apa saya Menikahi Yang Lain Jika Permaisuri Sendiri Sudah Lebih Sempurna dari pada Anda?"



Gadis dengan Umur sekitar 17 Tahun itu Terbungkam. Diam-diam Jari tangannya mengepal di Balik Hanbok Warna Pink Salem Nya. "Tapi Permaisuri Itu Tetaplah Laki-laki, Dan Tak Akan Pernah Memberikan Anda Keturunan Sampai Kapanpun.".



Mendengarnya, Sang Kaisar menyeringai kecil dan Mengangguk Sambil berlalu pergi. "Kita Lihat Saja Nanti."





Sedangkan Disisi Lain, Kini Sang Permaisuri Sendiri yang tak mengetahui Bahwa Sang Suami tengah Menemui Gadis Lain Tengah Menikmati Suasana Danau Buatan Di Halaman Depan Paviliun Naga Milik Shenling. Ikan Hias Dengan Warna Warni Berenang dengan Tenang Meskipun Kini Beriak Air Dari Gerakan Kaki Zeran terlihat mengusik. Melihat itu Zeran mendadak Antusias, Wajahnya Menoleh Ke arah Ren Yang terduduk Agak Jauhan Sambil menatapinya dengan Senyuman. Gemas.





"Ren! Apakah Ikan-ikan Ini Tidak diberi Makan?" Serunya.





Ren tertawa Pelan. "Tentu saja Tidak, Mereka Hidup dengan Memakan Lumut Yang Mulia." Mendengar Itu Mulut Zeran Membulat Lucu. Matanya mendelik Saat Melihat Seekor Ikan Berwarna Emas mengusap Telapak kakinya Hingga terasa Geli. "Ahh Mereka Sangat Genit!!" Ren Kembali tertawa melihat Tingkah Menggemaskan Sang Permaisuri. Mungkin memang Begini Lebih Baik, Permaisuri Nya Lebih Senang Keinginannya di Turuti dibandingkan di bantah ataupun Ditolak Secara mentah-mentah.





Hal Ini Berawal Dari Salah satu Pengawal Berkata Padanya Kalau Ikan Yang dipesan Adik Kaisar Sudah Tiba Dan Siap Untuk dimasukkan Kedalam Danau Buatan yang Ternyata Ada di Depan Paviliun Sendiri. Mereka dikejutkan dengan pergerakan Sang Permaisuri yang mendekati mereka dan Tak sengaja mendengar Obrolan mereka.



Kata Zeran Saat itu--



"Bisakah Bawa Aku Ke Danau? Aku Ingin Ikut menumpahkan Ikan-ikan itu ketempat nya." Sejak Kecil Zeran memang Selalu Antusias Jika Menyangkut Ikan. Dulu Ia Sempat Mengkoleksi Berbagai Macam Ikan Hias di Rumahnya. Tak Jarang Kalau Kakaknya Selalu mengeluh Karena Ikan-ikan Peliharaannya Sering membuat Lantai Basah Karena percikan Air.

Mereka kaget Tentu Saja, Ternyata dibalik Wajah Tenang Dan Lembut Permaisuri Terdapat Sisi Kekanakan Yang tersembunyi, Apakah Kaisar Mereka sudah melihatnya? Ahh Kalau begitu Sayang Sekali Jika Belum.



Akhirnya Mereka menyetujui dan Berakhir Bersama-sama Memasukan Ikan-ikan Yang Jumlahnya Banyak itu kedalam Danau. Saat Itu Zeran Begitu Senang Dan Tanpa Sadar mencopot Kaus Kakinya dan Merendamkan Nya kedalam Air Danau Yang Sejuk. Ren Memekik dan Segera menitahkam Para Pengawal untuk menutup Mata dan Berbalik Agar Tidak Melihat Kaki Mulus Yang Tidak Diperbolehkan untuk dilihat Siapapun Selain Kaisar Sendiri. Namun Ren Berbeda,Ia Sudah bersama dengan Zeran Sejak Kecil dan Bisa dibilang Tumbuh bersama.













"Permaisuri, Kenapa Kau Malah di Luar?! Tubuhmu Belum Terlalu Baik, Ayo Masuk!." Shen-ling Datang-datang Langsung mengomel. Pria itu Mengangkat Tubuh Zeran Tanpa Aba-aba. Hal itu menimbulkan Pekikan Keras Dari Zeran Sendiri. Wajahnya melotot Galak dan memukuli Pria itu tanpa memperdulikan Tatapan Tak Percaya Ren. "Turunkan aku!! Biarkan Aku Berendam Sebentar Lagi!!"



"Tidak Boleh!"



"Sialan,Akhh!!"














Note: Kasih Bintang Ya Ges, Ini Aku Nyempetin Ngetik Karena Memang Udah Gatel Banget Buat Up. Tapi Otak Sialnya Lagi Buntu,:(

[BL]The Emperor's Bride✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang