Meja Bundar yang berpijar di ruangan Temaram dan Penuh kehangatan itu Dilingkupi dengan Hawa Tegang Yang di Hasilkan dari Dua Insan Suami Istri yang Kini Sedang bertatapan Dengan Sarat Yang Berbeda.
Zeran Berdecih Sinis Tak Lama Kemudian. Ia bersedekap Dada Dengan Angkuh Lalu Menaikan Wajahnya. "Bagaimana Bisa Kau Merahasiakan Hal Ini Yang Mulia? Apakah Anda Sebegitu nya Tidak Menganggap Pernikahan Ini dan Posisi ku?" Shenling Terdiam dan Memaparkan telapak tangannya Kedepan.
"Dengarkan Penjelasanku Dulu" Sela Nya.
"Baiklah,5 Menit"
Diam-diam Shenling Menahan Tawa. Bentukan Zeran yang tengah di selimuti Amarah Seperti ini benar-benar imut dan Menghibur Rasa Lelahnya. "Putri Tang Memaksa ingin menemui Ku,Dan Saat itu Kau Tertidur. Ku Kira Ia Bersikeras karena Memang Memiliki sesuatu Pembicaraan Yang Penting,Ternyata Putri Tang Malah membahas pernikahan Kita Dan Berkata Jika Dia Kecewa Dengan Pernikahan Kita. karena Aku Benar-benar Sudah Jengah, Aku Langsung menyuruhnya Pergi dan Sedikit mengancamnya Agar tidak Keluar Masuk Ke Kerajaan Ini Seenaknya" Jelas Shenling membuat Zeran mengangguk mengerti.
"Jadi kemungkinan Besar, Dia tidak akan Kemari begitu?" Celetuknya. Shenling sedikit Menaikan Sebelah Bahunya acuh lalu menggeleng acuh. "Sepertinya Tidak. Terkecuali Jika Mama Sendiri yang mengundangnya" Balasnya sembari melihat ekspresi Muram Zeran.
Diam-diam ia terkekeh kecil.
"Lebih Baik Kalau Hal itu Tidak terjadi! Aku akan memastikan kalau dia Tidak akan Berani untuk Datang Kemari Lagi. Atau Bahkan Mengusik Hubungan Kita!" Ucap Zeran Menggebu-gebu. Sang Kaisar Hanya Mampu tersenyum tipis dan Mengangguk. "Terserah kau Mau Melakukan Apa padanya, Asalkan tubuhnya Sudah sepenuhnya Pulih dan Sudah di perbolehkan Keluar Bebas"
Tiba-tiba Senyuman Zeran Meluntur. Aura Penuh Semangat tadi Menjadi Pundung Akibat perkataan Shenling Barusan. "Ahh Apakah Harus Sepenuhnya? Ku Rasa Tubuhku Esok Pagi Akan Segera Membaik! Lihat Otot Ku,Aku Orang yang Kuat Tau!" Dengan Kepercayaan Diri yang besar,Zeran menyingkap Lengan Hanbok Tidurnya dan Menunjukkan Otot Seputih Susu Yang Mungilnya.
Shenling Tak Bisa Untuk Menahan Tawanya Lama-lama. Ia menggeleng Sembari memegangi perutnya yang Sedikit nyeri. "Astaga, Kau Menggemaskan Sekali Sayangku. Tapi Maaf, Aku Tetap akan Mengurungmu Di Paviliun untuk Mengistirahatkan Diri. Dan Keputusan Ku Sudah Bulat" Malam Yang Sunyi itu Segera Diisi Dengan Rengekan Zeran.
Bibir Lelaki itu Mengerucut Begitu Lucu. Ia Memberikan puppy eyes Miliknya dan Menatap Shenling Manja. "Bagaimana Jika Sembuhnya terlalu Lama?" Sungutnya. "Dan Disini Pasti Akan Membosankan" Tambahnya Lagi.
"Tidak Akan Jika Permaisuri Rajin Meminum Obat Dan Ramuan Yang Di Berikan Tabib" Sela Shenling dengan Enteng.
"Tapi Mereka Pahit dan Tidak Enak! Bagaimana Bisa Aku Memakannya Setiap Hari??"
" Lalu Apa Permaisuri Ingin Sakit Terus Menerus dan Pingsan di Mana-mana? Lebih Baik Lakukan Saja Dan Setelah Permaisuri Manis Ku Ini Sudah Benar-benar Sehat,Aku Berjanji Akan Memberikanmu Hadiah Apapun itu" Tawar Sang Kaisar membuat Raut Wajah Zeran Kembali Berubah Dalam Sekejab. Ia Dengan Cepat Merangkak Menaiki Pangkuan Shenling dan Menatap Pria itu Dengan Antusias. "Benarkah? Apapun itu Akan di Kabulkan?"
"Heum, Hadiah Juga" Angguk Shenling.
"Baiklah Aku Mau,Tapi Kau Harus berjanji??"
"Tentu Saja" Percakapan Itu Berangsur Membaik Setelah Shenling memberikan Kecupan Manis di Kedua Pipi Zeran Yang Merona. Keduanya bercengkrama dan Tidak Menghiraukan Pekikan serta Senyuman Pelayan di Luar Paviliun yang Mendengar Obrolan Manis Mereka. Bukan Bermaksud Tak Sopan Dengan Menguping,Tapi Kaisar Sendiri Lah Yah Menyuruh Mereka untuk berjaga-jaga didepan Paviliun. Dan Tampaknya Pria itu Melupakan Kehadiran Mereka.
____
Pagi Ini Cuaca Begitu Indah. Zeran Meregangkan sedikit Bahunya dan Menguap Sembari melihat Ren Yang Sedang menaburkan Kelopak Bunga Mawar di Bak Pemandian Nya. Sembari menunggu selesai,Zeran Menolehkan kepalanya Kekanan dan Kekiri Untuk mencari Seseorang.
"Ren,Kemana Perginya Yang Mulia Kaisar?" Panggilnya membuat Ren Menoleh dan Tersenyum sembari membungkuk. "Yang Mulia Kaisar Berkata Jika Dirinya Ingin Mendiskusikan Sesuatu Bersama Panglima, Jadi Beliau Memerintahkan Saya Agar Memberi Anda Kelopak Mawar untuk Mandi Pagi" Sang Permaisuri Mengangguk Mendengar Penjelasan Panjang Itu, Ia Mendudukkan Diri di Tepi Pemandian Dan Mulai Membuka Jubah Tidurnya.
"Apakah Masalah Kemarin Sudah Usai? Bagaimana Dengan Hasil Pengamatan Mu Ren Kemarin Ren?" Tanya Zeran Dengan Pelan. Tubuhnya Perlahan-lahan Turun Memasuki Bak Berisikan Air Wangi Tersebut.
Dengan Sedikit berbisik,Ren Menoleh kesamping untuk memastikan Bahwa Tidak Ada Orang. "Sebenarnya Disana Terjadi Sedikit Pembudakan Besar-besaran Oleh Salah Satu Petinggi. Maka Dari itu Kaisar dan Teman-temannya Mengurus ini dan Akan Menyelesaikannya Secepat Mungkin. Dan Saya Mendengar Berita Pagi Ini Kalau Tepat tengah Hari Nanti, Kaisar-kaisar Dari Kerajaan Lain Akan Tiba disini untuk membahas Hal Ini Lebih Lanjut. Dan Anda Diminta untuk Ikut Menemui dan Menyambut Kedatangan Mereka" bisik Ren.
Zeran Mengangguk Tenang .
"Baiklah, Kau Bisa Siapkan Pakaianku". Zeran Mendesah Kecil Sembari mendongakkan Kepalanya kepada Pembatas Bak Yang terhubung dengan Lantai. Sembari Membungkuk,Ren Segera pergi dari Ruangan Pemandian itu. Diam-diam Zeran Tersenyum Miring dan Segera memejamkan matanya.
"Apa itu Artinya Putri Sialan Itu Akan Datang Juga?... Hahahaha,Aku Yakin Kalau dia Akan Datang Kemari" Gumam Zeran Sambil Menikmati Bagaimana Segarnya Aroma Mawar dan Hangatnya Air di Bak Tersebut. Setelah ini Ia Harus Bersiap Untuk Makan Dan Menemui Kaisar Segera. Membuat Sedikit pertunjukan Nampaknya Hal Yang Bagus Nanti. Itung-itung Sebagai Salam Pertamanya Kepada Putri Itu
Note:Maaf Banget Kalo Aku Enggak Bisa Update Rajin.krn, Beberapa Bulan Ini Lagi Down Dan Enggak Bisa mikirin Yang Lainnya. Perihal Up,Aku Juga Lagi Usaha Nyari Alurnya Dan Ngebuat Yang Tepat Agar Lebih Ngefeel. hhhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]The Emperor's Bride✓
Ficção Adolescente[Completed] [Time travel] [Boyslove] Warn!! This Is BXB→Transmigration Entah Itu perpindahan Waktu Ataupun Perpindahan Dimensi. Yakni Zeran Hanya Tau bahwa dirinya sedang berada di Dunia Yang berbeda dan Sangat Jauh dengan Kecanggihan Teknologi yang...