—The Emperor's Bride—
By ©CrazyR3cehh"ini Pangeran Minumlah..."
Zeran langsung mengambil Secangkir Air Di Tangan Pelayannya dan Meneguknya Hingga tandas. Lelaki itu tak memperdulikan Sifat Rakusnya di Lihat Oleh Beberapa Pelayannya. Yang terpenting kini tenggorokannya Sehat seperti Semula dan Tidak Sakit. Rasa Perih ya ng menjalar pada Pangkal tenggorokannya membuat tanpa disadar Kedua Mata Phoenix berwarna abu-abu cerah itu Memerah Dan Berkaca-kaca. Bahkan Ren yang sempat melihat itu Langsung Memekik dan Memukul Teman Pelayannya yang Lain. "Hey!! Lihat Ucapanmu Barusan mengejutkan Yang Mulia. Sekarang Minta Maaf Cepat!! Astaga, Pangeran..Jangan menangis~"
"Mohon Ampuni Hamba Yang Mulia Pangeran,Hamba Bersalah dan Pantas dihukum" Pelayan bernama Lua itu Langsung berwujud didepan Zeran Yang Bahkan Masih Duduk Di Atas Karpet dengan nyaman, Lelaki itu Sempat Tersentak dengan Pergerakan Lua Yang Tiba-tiba. "Aduh Jangan Seperti itu, Cepat Berdiri." Zeran Berujar dengan Panik. Ia Meremat Hanbok Biru lautnya hingga sedikit Kusut. Semua ini adalah kebiasaan nya Jika Tengah Panik.Apapun yang bisa ia genggam Akan Dia Remat Sekuat mungkin untuk melampiaskan Rasa Bingungnya.
Lua Langsung mengusap Air mata nya dan Menuruti perintah Sang Pangeran. "Maafkan Hamba Yang Mul--"
"Aish Hentikan itu. Aku sudah memaafkan Mu, Sekarang Lanjutkan pekerjaan Kalian." Ia Harus segera mengalihkan Perhatian mereka. Ia Cukup Jengah dengan Wajah Bersalah Lua Sekarang. Ada Rasa Kasihan dan tak tega Dari Hatinya. Tangannya terjulur dan langsung di tangkap Oleh Lua, Wanita itu tampak mulai tenang Dan Kembali Membersihkan Kuku Zeran Sebaik dan Serapi mungkin.
Ren yang bertugas Memberikan Lulur pada Kaki Zeran Hanya tersenyum tipis Dan Melanjutkan pekerjaannya. 'Sifat Lembut Pangeran tak pernah berubah, ia Hanya menyampaikan Perasaannya Dengan Cara Aneh dibandingkan terus terang seperti dulu.' Batinnya Dan Kembali Senyum-senyum Taj Jelas. Mata Pelayan Pribadi Zeran itu Berpindah Arah ke Arah Gerbang Depan, disana Matanya langsung terbelalak Saat melihat Dua Sosok Familiar yang Sepertinya Sedang Berjalan menuju mereka dengan Jubah Perang kebesarannya yang terdapat beberapa bercak Darah.
Tubuhnya tiba-tiba Berdiri hingga mengagetkan beberapa Pelayan. Sementara Zeran tak menyadarinya karena Matanya sedang terpejam menikmati Pijatan Pelayan-pelayannya Ini. Tapi hal itu tak bertahan Lama saat Pijatan itu Mulai terasa Berkurang.
"SALAM KEPADA YANG MULIA PANGERAN MAHKOTA DAN PANGERAN KEDUA!!!"
Zhang Feishui dan Zhang Feishue Mengangguk Dan melirik Adik mereka yang sedang Mengerjabkan matanya pelan. Adik mereka yang selalu mereka benci Kini menatap mereka dengan tatapan mata yang begitu Asing. Zhang Feishui Selaku Putra Mahkota lantas mendudukan diri dihadapan Sang Adik, Matanya Melirik Pelayan adiknya Seolah-olah Mengatakan Kalau mereka membutuhkan Waktu untuk berbicara dengan Zeran.
Ren mengangguk mengerti dan Pamit undur diri diikuti yang Lain.Matanya sedikit menatap Ragu Sang Tuan Yang Kini Menatap Dua Pria didepannya dengan Bingung. Ia lupa menjelaskan tentang Kedua Kakak Kembar Pangeran Ketiga yang beberapa Minggu ini ditugaskan untuk menjaganya perbatasan dan Yang satunya lagi ditugaskan untuk memimpin Perang di Area Barat yang Sedang kebobolan oleh Rival Kerajaan mereka.
"Bagaimana Kabarmu Adik Kecil?" Feishui menatap Adiknya dengan Sinis. Ia Sangat membenci Lelaki Lemah itu karena Kasih sayang Ayah mereka Selaku dilimpahkan ke Anak Bodoh Sok Suci ini. Sementara itu, Feishue yang memang memiliki sifat pendiam dan lebih Kalem hanya menatap Datar Adiknya. Namun ekspresinya terbaca,—Pria berusia 23 Tahun itu Tampak sedang meremehkan adiknya sendiri.
Tapi apakah semua itu Benar?
"Jangan Bersikap Dingin Seperti itu Wahai Kedua Kakak-kakak Tampanku. Aku Tahu Niat kedatangan Kalian kemari. Cukup Katakan Kalau Kalian merindukanku dan Ingin memelukku, Cih! Kalian harus Lebih giat Belajar mengekspresikan diri Mulai sekarang." Cibir Zeran Lalu memperbaiki letak Hanbok dikakinya yang masih tersingkap.
Mata Feishui Membola dan Mendelik Horor. "Apa Yang Baru Saja kau Katakan Anak Kecil hah?!!" Ia Menangkap Kaki Adiknya yang telanjang dan Meremasnya Cukup Kuat.
"Kalian sebenarnya merindukanku Kan?!!" Zeran membalasnya dengan Pelototan Maut. Bukannya Takut, Kedua Kakaknya Malah Terpesona dengan Keimutan sang Adik.
"Ehem!! Walaupun Benar begitu,Kau Tidak seharusnya berbicara Tak Sopan kepada kami Begitu. Kau ingin Kami adukan hal ini Ke Ayah?," Mendengar ucapan Feishue,Zeran Hanya Tersenyum miring dan melirik Kakak pertamanya yang melotot kaget. Pria itu mungkin terkejut dengan Kejujuran Saudara kembarnya.
'Bocah Bodoh!'
"Kalau begitu, Katakan Padaku. Kalian Merindukanku Kan?! Ayo~Peluk Aku....."
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]The Emperor's Bride✓
Fiksi Remaja[Completed] [Time travel] [Boyslove] Warn!! This Is BXB→Transmigration Entah Itu perpindahan Waktu Ataupun Perpindahan Dimensi. Yakni Zeran Hanya Tau bahwa dirinya sedang berada di Dunia Yang berbeda dan Sangat Jauh dengan Kecanggihan Teknologi yang...