Happy reading and jangan lupa untuk tinggalin jejak baca kalian <3
-----
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya baru kemarin Ricky menatap mata itu penuh binar. Rasanya baru kemarin, mata itu bersinar dengan terang nan teduh membawa rasa nyaman yang sulit di jelaskan. Rasanya baru kemarin bibir yang biasanya berkilau itu dengan terang-terangan mengecupnya bibirnya dan tersenyum dengan tulus. Rasanya baru kemarin pelukannya terasa hangat.
Namun, hari ini, di musim dingin akhir tahun pada bulan dua belas hari ke 26, Ricky kehilangan segalanya. Segala hal tentang sosok yang kini tertidur dengan tenang seakan tak perduli bahwa disini, ada Ricky yang berusaha mati-matian untuk menahan tangisnya dalam pelukan hambar itu.
Mata itu kini resmi terpejam untuk selamanya. Bibir itu tak lagi melengkung membentuk senyum indah. Pelukan itu, kini terasa sangat dingin seakan ada lapisan es yang menyelimuti.
Tak pernah ada bayangan dalam benaknya akan terjadi seperti ini.
Malam itu mereka menghabiskan waktu bersama. Sosok yang ia peluk untuk terakhir kalinya ini datang dengan konyol dan tersenyum lebar. Katanya rindu, katanya tak bisa jauh-jauh dari Ricky, katanya ia sangat mencintai Ricky sepenuh hati.
Ricky bahagia. Sangat. Kekasihnya memperlakukan ia dengan baik. Segala ucapan manis terucap begitu merdu. Ricky menerima segalanya. Tapi, tak pernah terpikir bahwa itu adalah awal dari akhir. Tak pernah ia pikirkan bahwa itu adalah sebagai salam perpisahan yang indah.
Akhirnya, pertahanan miliknya hancur. Ricky menangis. Meraungkan nama yang mana sang pemilik tak akan pernah lagi bangun sekedar mengucapkan kata perpisahan lagi atau barangkali hanya sekedar untuk mengusap air matanya.
"Leejeong bangun, aku tau kamu kuat."
Ricky tak terima. Satu-satunya orang yang ia punya juga ikut pergi.
Sampai kapan pun Ricky tak akan memaafkan kejadian malam itu. Dimana kecelakaan itu merenggut miliknya dalam sekejab.
"Leejeong, tolong tuntun aku dari atas sana. Untuk kamu aku bakal berusaha bertahan kayak yang kamu bilang, ada atau tanpa kamu aku harus menjalani hidup dengan baik." Jeda sejenak ketika Ricky merasa sesak bukan main seolah pasokan udaranya menipis. "Aku akan tetap menjadi Ricky yang kamu cinta, makasih udah menjadikan aku yang pertama dan terakhir buat kamu. Aku sayang kamu, aku cinta kamu, tunggu aku ya, sayang?" Selepasnya, Ricky tersenyum sayu. Ia mengecup kening itu dengan derai air yang terus keluar dari kedua matanya.
"Selamat tidur pangerannya Ricky, tidur yang nyenyak ya? Semoga tidur mu penuh dengan mimpi yang indah." lirihnya
Dengan itu, adalah akhir kalimat sebagai tanda bahwa Ricky melepas tercintanya dengan perasaan yang jauh lebih tenang.
_____
Ricky disini. Di kantor polisi. Duduk termenung dengan pandangan hampa.
Pemakaman sudah di laksanakan kemarin. Ricky tak lagi menangis, ia hanya terus menatap dengan pandangan kosong kearah peti yang semakin terendam oleh tanah. Namun, Ollie sebagai sahabatnya paham bahwa Ricky sangat terluka dengan keadaan ini. Maka dari itu ia memutuskan untuk menemani Ricky hadir di kantor polisi untuk melihat pelaku penabrakan Leejeong malam itu.