pt 9; gyuicky [rival] 1

1.8K 170 13
                                    

Happy reading and jangan lupa untuk tinggalin jejak baca kalian <3

-----

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gyuvin dan Ricky.

Satu sekolah juga kenal mereka berdua. Bahkan mereka semua kadang dibuat gemas karena tingkah keduanya.

Sama-sama sombong, sama-sama keras kepala, dan sama-sama menyukai Jang Wonyoung. Anak paskibra yang memang di kenal cantik dan humoris. Kadang karena kesamaan itulah yang membuat orang-orang bukannya mendung Gyuvin dan Ricky untuk mendapatkan Wonyoung tapi lebih mendukung agar mereka berdua saja yang berpacaran.

Seperti saat ini. Kedua lelaki itu tengah berdiri dengan ekspresi kesal masing-masing di hadapan Wonyoung yang merasa jengah.

"Wonyoung kamu nanti jalan sama aku aja ya?" bujuk Gyuvin. Wajahnya berganti menjadi lebih berseri-seri dan suaranya yang juga melembut.

Sedang Ricky melotot tak terima. "Jangan mau, Won. Sama aku aja, aku kaya." ujarnya tak mau kalah dari sang rival.

"Lo pikir gue miskin, hah?!" Gyuvin tak terima dan balas melotot pada Ricky. Laki-laki tinggi itu mendekat dengan wajah angkuh sedangkan Ricky hanya memasang tampang menantang. Bahkan keduanya mulai tak sadar jika sudah mengabaikan Wonyoung yang diam-diam terkikik gemas.

Wonyoung salah satu dari orang yang paling setuju jika Gyuvin dan Ricky berpacaran.

"Lo emang miskin. Kayaan gue!" kata Ricky dengan wajah songong yang dibuat-buat. Hal itu tentu saja memicu rasa kesal Gyuvin semakin tinggi. Ia siap memberi bogeman jika saat seseorang tidak mendorongnya dan happ.... bibirnya bertemu langsung dengan bibir Ricky dalan beberapa detik.

Ricky terkejut. Tapi Gyuvin lebih terkejut.

Si blonde mendorong bahu Gyuvin agar menjauh. Pipinya mendadak merasa panas. Dengan berapi-api ia menatap Gyuvin dan langsung mendaratkan sebuah tamparan pada rivalnya.

"Bajingan lo!" sentak Ricky. Ia segera keluar dari kelas dengan kaki yang di hentak-hentakkan.

Sedangkan pelaku yang mendorong Gyuvin tadi tak lain tak bukan adalah Wonyoung sendiri. Gadis itu memberi tatapan meledek pada Gyuvin yang seakan tidak menyangka bahwa ia melakukan itu.

"Kalian gemes aku gak tahan" ujar Wonyoung kemudian juga turut keluar kelas bersama Rei meninggalkan kelas dengan isinya yang tertawa dan merasa salting melihat adegan Gyuvin mencium Ricky tadi.

Gyuvin memegang jantungnya yang berdegup kencang. "Ini gue ada penyakit jantung apa gimana ya?" gumamnya lirih. Sebab tiba-tiba bayangan saat ia tak sengaja mencium Ricky kembali terulang apalagi saat ia sadar bahwa sensasi bibir Ricky sangat manis. Strawberry. Bibir Ricky rasa Strawberry dengan teksturnya yang jauh lebih lembut dari kebanyakan bibir wanita yang pernah ia coba.

Lain dengan Gyuvin, Ricky kini sudah berada di kantin. Duduk bersama teman-temannya. Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan. Datang-datang dengan wajah ditekuk membuat ketiga temannya itu saling pandang kebingungan.

"Kenapa tuan muda?" tanya Junghwan

Ricky berdecak. Sedikit merengek dengan kepala yang ia letakkan di atas meja kantin. Pemandangan yang sudah biasa mereka lihat jika Ricky sedang mode ngambek atau kesal.

Ricky mengangkat kepalanya. "Masa tadi Gyuvin nyium gue," ujarnya dengan bibir yang mencebik.

Ketiga temannya mengangguk. "Oh gitu-APA? CIUM?" pekik Jeongwoo ketika sadar apa yang baru saja di katakan oleh Ricky.

"Yang bener aja lo njing? Yakali modelan war biasa kayak Gyuvin demen sama tokek air macem lo?" tanya Haruto ngawur yang langsung dihadiahi cubitan maut dari sang kekasih, Jeongwoo.

"Kok lo gitu sih babi?" sewot Ricky.

Junghwan terkikik. Membayangkan Gyuvin dan Ricky yang ciuman. Karena semua orang juga tau mereka berdua ini rival abadi dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas ini.

"Gemesnya. Nanti yang jadian bukan Ricky Wonyoung tapi Gyuvin Ricky."

Mendengar ucapan Junghwan ketiga langsung tertawa terbahak-bahak. Mengabaikan Ricky yang sekarang wajahnya semakin kusut.

"Biadap emang lo semua!"

____


"Jauh jauh lo dari Wonyoung!"

"Emang lo siapa, hah?!"

"Pacarnya lah!"

"Halu goblok!"

"Lo anji-"

"Kalian berdua bisa diem gak sih? Gue capek dengerinnya!" Keluh Wonyoung.

Saat ini mereka berdua sedang berada di taman sekolah mengerjakan tugas kelompok yang diberikan pak Suho dan akan di kumpulan tak lama lagi karena jam pelajaran pak Suho hampir habis.
Tapi bukannya membantu, Ricky dan Gyuvin malah adu bacot sejak tadi sampai membuat Wonyoung, Junhyeok, dan Hwi kesal sendiri.

"Emang anjir dua curut ini bantu kagak malah bacotan aja dari tadi." timpal Junhyeok.

"Udah paling bener pacaran aja lo berdua. Cocok!"

Ricky memukul kepala Hwi dengan buku paket. "Mulut lo kalo ngomong gak di filter dulu." sungutnya.

"Benerlah itu. Lagian kan kemaren udah ciuman." Junhyeok dan Hwi terkikik bersama.

"Mending kalian berdua kasihin tugas ini ke ruang pak Suho" ujar Wonyoung

"Loh? Udah selesai?" tanya Gyuvin terkejut.

"Udahlah!" Sewot Hwi.

"Ricky aja sana yang ngasih. Gue males sama dia."

"LO BERDUA DARI TADI GAK KERJA YA NJING! NGELUNJAK LO!" pekik Junhyeok kesal sekaligus sewot. Kesabarannya sedang di uji jika berada dalam radius yang dekat dengan Gyuvin.

"Y-ya santai aja napa sih?"

Akhirnya Ricky benar-benar bersama dengan Gyuvin berjalan menuju ruangbpak Suho untuk mengumpulkan tugas. Sepanjang jalan mereka berdua hanya diam. Karena memang tak ada yang berniat membuka obrolan.

Sampai ada seseorang yang memanggil Ricky dari arah yang berlawanan.

"Iky!"

"Brian!"

"Mau kemana lo?" Brian hanya melirik sekilas pada Gyuvin.

"Ruang pak suho."

"Gue temenin mau?"

Ricky mengangguk menyetujui. Ia lantas menoleh pada Gyuvin yang sejak tadi hanya dia menonton. "Vin lo balik aja ke kelas gak pa-pa biar gue yang kasihin."

Gyuvin mendelik. "Dih? Kan yang disuruh kita berdua." Gyuvin sedikit menekankan kata 'kita berdua'.

"Tapi kan tadi lo gak mau. Biar gue ditemenin Brian aja. Lo balik sana!"

"Oke!" Gyuvin sedikit membentak membuat Ricky terkejut. Tapi tak ambil pusing dan lebih memilih menarik Brian menuju ruang pak Suho.

Gyuvin tak tahu kenapa mendadak ia merasa jengkel saat Brian tampak dekat dengan Ricky. Rasanya Gyuvin ingin menendang apapun yang ia lihat.










.
.
.
Tbc...

Masih ada s2 nya nih wkwk
tungguin ya.

Makasih yang kemaren udah kasih saran dan maaf kalo gak sesuai ekspektasi 🙏

Oneshot ZB1 bxb✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang