5.I'M READY🔞

395 8 0
                                    



Hari sudah pagi, matahari menyelipkan cahayanya di balik tirai kamar Hokuto, Hokuto pun bangun karena sinar matahari sangat terik sampai menembus tirai nya, Hokuto duduk dari tidurnya dan mengucek matanya, melihat sekeliling dan terdapat lah sosok tampan dan imut disampingnya yaitu Kazuma Kawamura. Kazuma belum bangun dari tidurnya, dia pasti sangat lelah karena menangis semalam, Hokuto mendekat kan wajahnya ke wajah Kazuma lalu mengecup sekilas bibir nya, setelah itu pergi ke keluar kamar dengan senyuman di wajahnya.

Hokuto sudah mandi dari jam 8 pagi tadi, dan sekarang sudah menunjukkan jam 10 pagi tapi Kazuma sama sekali belum bangun dari tidurnya, huhh suka sekali dia bangun telat, Akhirnya Hokuto pun membangunkan Kazuma.

"Kazumaaa, ayo bangun" -Hokuto

Kazuma langsung terbangun dari tidurnya dan melihat Hokuto langsung di depan matanya, Kazuma terdiam beberapa saat sambil menatap mata Hokuto, lalu tiba tiba dia menarik tengkuk Hokuto dan mancium bibir nya sedikit lama. Tentu saja Hokuto kaget, Hokuto langsung saja melumat bibir Kazuma dengan lembut dan pelan, namun Kazuma melepas ciuman itu dan bangkit dari tidurnya. Hokuto kecewa, kenapa dia melepas ciumannya saat orang sedang menginginkan nya.

"Kazuma, kau kenapa mencium ku?" -Hokuto

"Tidak ada, hanya memastikan" -Kazuma

"Memastikan? Apa maksudmu?" -Hokuto

"Kau akan tau nanti malam" -Kazuma

Kazuma pergi ke luar kamar dan meninggalkan Hokuto yg terdiam keheranan.

"Apa yg akan terjadi nanti malam?" Batin Hokuto.




















Hari sudah menunjukkan jam 9 malam, tidak menyangka akan secepat itu, Hokuto duduk di sofa sambil menonton acara TV yg sedang berlangsung, sedangkan Kazuma pergi ke luar untuk membeli makanan katanya.


Beberapa jam pun berlalu dan Kazuma tidak kunjung pulang, itu membuat Hokuto khawatir, biasanya Kazuma tidak mau keluar rumah tapi sekarang apa yg terjadi padanya? Apa dia hilang? Diculik? Atau dia tersesat? Pertanyaan² itu memenuhi kepala Hokuto, dia tidak tau mau kemana supaya menemukan Kazuma.



Ding dong~



Bel rumah Hokuto berbunyi, dia langsung bergegas membuka pintu dan menemukan Kazuma yg berdiri diam di depan pintu.

"Kazuma! Kau dari mana saja? Aku khawa-.." ucapan Hokuto terpotong karena tiba tiba Kazuma mencium bibir Hokuto, melumat nya dan mendorong dirinya dan Hokuto masuk ke dalam rumah, tidak lupa dia untuk menutup pintu. Kazuma terus melumatnya, mengalungkan tangannya di leher Hokuto dan Hokuto pun sama hal nya melingkar kan tangan nya di Pinggang Kazuma.

Ciuman itu terus berlangsung sampai Hokuto terjatuh duduk ke sofa dan Kazuma pun langsung mendudukkan dirinya di pangkuan Hokuto. Mereka saling menatap satu sama lain sambil terengah-engah karena ciuman tadi.

"Apa yg terjadi padamu?" -Hokuto

"Aku kan sudah bilang aku harus memastikan nya malam ini" -Kazuma

"Apa maksudmu dengan 'memastikan'? -Hokuto

Kazuma mendekat kan bibir nya ke telinga Hokuto dan berkata "Aku akan memastikan kalau aku bisa melakukannya" kemudian menjilat daun telinga Hokuto.

Hokuto mendesis dan menatap Kazuma dengan penuh nafsu.

"Aku ingin kau yg bergerak" -Hokuto

Kazuma kemudian tersenyum dan melumat bibir Hokuto, Hokuto juga membalas lumatan itu dan memasukkan lidah nya ke dalam mulut Kazuma.

"Mmhhh, nggghhh" -Kazuma

Hokuto melepaskan lumatan nya dan melumat leher Kazuma, membuat tanda kemerahan itu kembali, menggigit lehernya, melumat, menjilat, sampai Kazuma kewalahan akan perilaku Hokuto sekarang.

"Aaahhhh Hokutoohhh, Sugoiii naahhh" -Kazuma mendesah keenakan, entah apa yg merasuki nya malam ini.










Sudah beberapa menit lalu mereka seperti ini, dan sekarang mereka sudah berada di kamar tanpa sehelai benang pun dengan posisi yg masih sama.








"Aahh aaaahhhh Hokutoohhh"
Kazuma mendesah saat Hokuto memilin putingnya yang sebelah kanan dan disaat bersamaan pula tangan kirinya mengocok penisnya Kazuma yang sudah mengeluarkan precum, yang mengotori badan mereka.

"Kazumahh, aku tidak tahan lagii"
Hokuto memohon supaya Kazuma ingin penisnya masuk ke lubangnya.

Kazuma mengalungkan kedua tangannya di leher Hokuto dan melumat bibir nya sebentar lalu tersenyum, Hokuto tidak tahan lagi dia ingin segera memasukkan nya ke dalam lubang Kazuma.

"Kazumaaa, aku mohon masukkan penis ku ke lubang muu" -Hokuto memohon dengan wajah memelas nya.

Kazuma pun terkekeh dan mengangguk lalu memposisikan lubangnya ke penis Hokuto.
Perlahan Kazuma menurunkan badan nya dan terasa lah ujung penis Hokuto sudah masuk ke lubangnya, Kazuma menahan sakitnya karena tidak ingin mengecewakan Hokuto lagi. Dia harus bisa kali ini.

Hokuto tidak tahan melihat Kazuma yg dengan pasrah harus menahan sakitnya, langsung saja dia menarik pinggang Kazuma untuk turun yang membuat seluruh penis Hokuto sudah masuk ke dalam lubang nya.

"AAKHHH!!" - satu tetesan air mata mengalir dari mata Kazuma, ini sangat menyakitkan apalagi jika langsung dimasukkan.

"Ahhhh kan sudah aku bilang jangan seperti ituhh" kazuma mulai menangis karena ulah Hokuto.

"Emm? Apa kau pernah mengatakannya? Setahuku tidak" Hokuto bicara dengan nada mengejek.

Kazuma kesal dan memukul dada Hokuto, Hokuto membiarkan penisnya di dalam lubang Kazuma supaya Kazuma bisa lebih rileks dan tenang.




"Bergerak lah" -Hokuto

Kazuma menunduk malu dan mulai menaik turunkan badannya perlahan-lahan.
Lama kelamaan tempo lambat itu berubah menjadi cepat, Kazuma terus memompa badannya dan Hokuto hanya mendesah keenakan.

"Aaahhhh Hokutoohhh ahhaahhh" -Kazuma

"Ahh Kazumahh, lebih cepatthh" -Hokuto

Kazuma menuruti permintaan Hokuto dan mempercepat gerakannya di atas Hokuto.
Keringat bercucuran, desahan memenuhi kamar tersebut.

"Hokutoohhh ahh, aku akann nggghhh" -Kazuma masih terus memompa.

"Cotto matte, kau belum boleh keluar jika aku belum keluar" -Hokuto lalu memegang penis Kazuma dan menutup lubang kencingnya dengan ibu jarinya.

"Aaahhhh Hokutoohhh akuhh tidak tahannhh" Kazuma merengek ingin keluar.

Kazuma ingin keluar jadi dia menyingkirkan tangan Hokuto dan mengeluarkan hasil cum nya. Sedangkan Hokuto masih menggerakkan pinggang Kazuma dan akhirnya mencapai ejakulasi nya.

Mereka berdua sama-sama terengah-engah karena baru selesai mencapai ejakulasi nya. Kazuma menjatuhkan badannya ke dada Hokuto dan memeluk nya, Hokuto tertawa kecil lalu membalas pelukannya terhadap Kazuma.

"Malam ini kau sangat hebat" -Hokuto

Kazuma mendongak "Kau juga hebat" lalu tersenyum.

"Hebat? Aku belum memperlihatkan kemampuan ku padamu" -Hokuto

"Kau bisa memperlihatkan nya lain kali" -Kazuma

Hokuto mendekat kan wajahnya ke telinga Kazuma "Tapi aku ingin menunjukkan nya malam ini"

Kazuma terdiam lalu meneguk ludahnya karena takut kalau Hokuto akan memainkan ronde berikutnya, badannya masih sakit sekarang
Dia tidak bisa melakukannya lagi, ia menatap Hokuto dengan penuh ketakutan.

"K-kau akan melakukannya?" Kazuma bertanya dengan gemetar.

Hokuto terkekeh dan mengangguk.

"Apa kau berpikir untuk mencoba kabur?" -Hokuto

Kazuma terdiam dan benar saja, Hokuto langsung membanting Kazuma dan menindih nya.

Yahh dan itu terus berlanjut dari mereka melakukannya sekitar jam 11 malam sampai jam 3 pagi.

TARUHAN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang