CHAPTER TWO (Para Pasha)

39 5 0
                                    


Hidup sebagai seorang putra penguasa tidak selalu dipenuhi oleh Pelangi dan keindahan duniawi, mereka juga memiliki tanggung jawab besar di pundak mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup sebagai seorang putra penguasa tidak selalu dipenuhi oleh Pelangi dan keindahan duniawi, mereka juga memiliki tanggung jawab besar di pundak mereka. Salah satunya adalah melanjutkan garis keturunan kerajaan. Dan Alexei sebagai satu-satunya Omega yang dilahirkan dari keluarga kerajaan jelas seharusnya menjadi contoh sempurna bagi rakyat bangsa Lycan. Ia seharusnya lebih dibekali dengan pengetahuan mengenai bagaimana caranya menjadi seorang pasangan dan ibu yang baik dan sempurna. Namun, bagaimana ia bisa menjadi pasangan dan ibu yang sempurna jika ia saja masih belum mendapatkan Heat pertamanya.

Banyak dari para pejabat kerajaan ayahnya yang merasa heran dan khawatir karena Alexei memiliki sahabat dari bangsa lain dan mencurigai jika persahabatannya bersama kedua bangsa tersebutlah yang membuat manifestasi Alexei sebagai seorang Omega seutuhnya mengalami kemunduran. Para pejabat tersebut seringkali memohon pada ayahnya, Sultan Louise Mountain untuk melarang Alexei bersahabat dengan kedua bangsa tersebut.

"Ya Sultan, kami mohon. Manifestasi Zade Alexei sudah lebih dari telat, di umurnya yang menginjak usia 35 tahun, Zade Alexei masih belum mengalami Heat pertamanya. Kami takut hal tersebut berkaitan dengan pertemanannya bersama para peri dan penyihir." Pasha Kosem memulai pertemuan pagi kerajaan dengan permohonannya pada Sultan Louise Mountain untuk kesekian kalinya selama bertahun-tahun terakhir.

"Yang dikatakan Pasha Kosem ada benarnya Ya Sultan. Biasanya para Omega baik dari bangsa Lycan maupun Werewolf akan bermanifestasi saat mereka menginjak usia 15 tahun. Zade Alexei telah melewati 30 tahun usia normal namun Heat-nya masih belum juga termanifestasi. Kami mengkhawatirkan masa depan beliau." Kali ini keluhan datang dari Pasha Brath, wajah tuanya jelas menampakkan kecemasan.

Ruang pertemuan menjadi riuh, para Pasha yang lainnya jelas memiliki kekhawatiran yang sama. Mereka khawatir jika Zade Alexei tidak akan pernah bermanifestasi, menjadikannya sebagai seorang Omega yang cacat. Omega yang tidak akan pernah bisa menghasilkan keturunan.

"Hmm... Masa depan? Apa maksud kalian adalah pernikahan putraku?" Sultan Louise memandangi para Pasha yang langsung terdiam begitu suara berat Sultan mereka terdengar di ruangan.

"Maafkan kelancangan kami Ya Sultan, tapi kelangsungan masa depan anggota keluarga kerajaan juga merupakan tanggung jawab kami." Kali ini Pasha Jennifer membuka suara, Wanita paruh baya yang telah mengabdikan dirinya kepada kerajaan selama 600 tahun tersebut merupakan salah satu orang kepercayaan Valide Sultan Abdul, ayah dari Sultan Louise.

BRAK!!

Sultan Louie menggebrak meja di hadapannya, meja kayu tersebut terbelah menjadi beberapa bagian, terlihat jelas kemarahan dari wajahnya. Sultan Louise tidak pernah membiarkan seorang pun memandang lemah anak-anaknya.

"Apa kalian takut jika Putraku menjadi cacat? Memangnya kenapa jika dia tidak pernah mengalami Heat dan memberikan keturunan pada suaminya? Lagi pula siapa yang bilang jika aku akan menikahkan putra bungsuku? Jika perlu, aku akan merawatnya hingga aku mati." Mata Sultan Louise yang selalu terlihat tenang dan hangat di hadapan anak-anaknya, kini berubah merah.

"Kami pantas untuk dihukum berat Ya Sultan!!! Maafkan kelancangan kami Ya Sultan!!!." Riuh suara para Pasha yang berlutut di hadapan Sultan Louise bahkan dapat terdengar hingga keluar Gedung pertemuan.

Alexei yang mendengar suara tersebut seketika menjadi murung, selama ini selalu berusaha terlihat kuat dan tidak peduli, tapi jelas di lubuk hatinya ia juga merasa cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alexei yang mendengar suara tersebut seketika menjadi murung, selama ini selalu berusaha terlihat kuat dan tidak peduli, tapi jelas di lubuk hatinya ia juga merasa cemas. Disaat teman-teman sebayanya telah mengalami Heat sejak usia belia, ia bahkan tidak pernah mengalami Heat meskipun usianya sudah menginjak 45 tahun. Tidak peduli perkataan orang tua dan kedua kakaknya, Vali Chaerin dan Zade Tedd tentang ia hanyalah seorang remaja tanggung jika dibandingkan dengan pertumbuhan bangsa Manusia, Alexei sama sekali tidak senang.

Bahkan kakak tertuanya, Vali Chaerin sering memberitahunya jika Alexei jelas memiliki keberuntungan dengan belum bermanifestasi, karena itu artinya Alexei dapat melakukan sex dengan siapapun tanpa takut untuk ditandai ataupun hamil. Sekali lagi, Alexei tidak bahagia karena itu artinya ia benar-benar cacat. Ia dengar bahkan putri haram pendeta Lycaon yang umurnya baru menginjak dua belas tahun telah mendapatkan Heat pertamanya minggu lalu. Betapa beruntungnya gadis itu, jika bisa Alexei ingin bertemu dengan anak itu dan bertanya padanya. Tapi jangankan bertanya, pendeta Lycaon sama sekali tidak pernah membiarkan siapapun bahkan Sultan bangsa Lycan, ayahnya untuk melihat anak tersebut.

"Ayolah, jangan sedih terus. Nanti juga ada saatnya Heat-mu muncul." Vali Chaerin memeluk Pundak adik kesayangannya tersebut dengan erat.

"Bahkan jika kau tidak pernah mengalami Heat aku akan menjagamu sampai kau tua bangka dan mati dimakan lalat hijau." Alexei mendelik menatap kakaknya.

Kakaknya tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi cemoohan orang-orang. Mungkin mereka semua tidak ada yang berani mengatakan kata-kata cemoohan padanya secara langsung, tapi berkat alat penyadap yang didapatkannya dari bangsa Manusia saat mengikuti ayahnya bernegosiasi bersama bangsa Manusia lima tahun yang lalu ia menjadi tahu betapa banyaknya orang yang terus menerus mencemoohnya, menjadikannya bulan-bulanan, para Alpha selalu menganggapnya Omega cacat, para petinggi kerajaan menganggapnya sebagai kecacatan darah kerajaan, para orang tua menjadikannya contoh bagi anak mereka yang omega untuk tidak menjadi cacat sepertinya.

Intinya, ia cacat.

"Pergilah." Alexei menghempaskan tangan Vali Chaerin dari pundaknya, ia kemudian pergi meninggalkan kakaknya yang hanya dapat menghembuskan nafas berat melihat kepergian adiknya.

Alexei tidak tahu mengapa, tapi ia selalu merasa sangat kesal dan marah dengan mudah. Sejak bertemu dengan seorang gadis aneh di hutan saat mencari tanaman obat tiga bulan yang lalu, Alexei selalu merasa pusing dan mual. Ia menganggap jika mungkin saja ia keracunan dari tanaman obat yang ia petik di hutan, tapi setelah diperiksa oleh Hekim kerajaan dan diberikan obat, ia tetap tidak merasa lebih baik.

THE BINDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang