Dunia kini berubah dengan cepat, segala macam bentuk elektronik begitu mudah didapatkan dan dipelajari. Bahkan bangsa-bangsa selain Manusia pun telah memiliki berbagai macam alat-alat modern yang dikembangkan oleh Bangsa Manusia, seperti Telepon, Smartphone, Komputer, Televisi, Oven, dan masih banyak lagi. Setiap satu tahun sekali bangsa Lycan dan bangsa lainnya akan melakukan perdagangan dan pertukaran dengan Bangsa Manusia, meskipun hubungan politik diantara Bangsa Magis dan Bangsa Manusia tidak terlalu baik, bahkan seringkali berperang, tapi pertukaran dan perdagangan diantara kedua Bangsa tersebut tidak pernah terputus. Bagaimanapun mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Bangsa Magis membutuhkan peralatan modern mereka dan Bangsa Manusia membutuhkan kemampuan Bangsa Magis dalam berbagai bidang termasuk dalam menurunkan serangan Bangsa Vampir, kerusakan di laut yang menyebabkan bencana, pasukan bayaran, bahkan hypnosis yang Bangsa Manusia pakai untuk menguasai sesama bangsa mereka sendiri.
Dan Alexei adalah salah satu entitas yang beruntung, dilahirkan menjadi seorang anak bungsu dan Omega satu-satunya dari penguasa bangsa Lycan, Alexei Mountain menjalani harinya tanpa mendapatkan kesulitan sama sekali. Orang tuanya membesarkannya menjadi seorang pribadi yang kuat dan tangguh, sejak berumur lima tahun orang tuanya membekalinya dengan berbagai keahlian yang sama seperti kedua kakak Alphanya. Ia tidak pernah merasakan kesenjangan diperlihatkan oleh orang tuanya.
Belajar menembak senjata api buatan manusia, memanah, berpedang, bela diri, menaiki kuda, mengendarai kendaraan bermotor buatan manusia yang disebut sebagai Mobil dan Motor, ia bahkan mendapatkan pelatihan sebagai Capitan, taktik perang, politik, dan kepemimpinan.
Tapi, ada hal-hal yang selalu lebih disukai Alexei dari pada kegiatan para Alpha yang diajarkan orang tua dan kedua kakaknya. Ia lebih menyukai menari, memainkan alat music buatan manusia bernama Saxophone, dan meracik obat-obatan serta sihir dari sahabatnya Lilac Weasley yang merupakan seorang penyihir.
Orang tuanya juga tidak pernah menahannya untuk menghabiskan waktunya mempelajari tarian tradisional bangsa mereka ataupun bermeditasi dan berdoa bersama sahabatnya yang lain yang merupakan seorang peri bernama Bess Glimmer, dari pada ikut berburu bersama ayah dan kedua kakaknya.
Pernah satu kesempatan saat ia mencari tanaman obat untuk ia pakai sebagai resep yang diberikan oleh Lilac, Alexei bertemu dengan seorang gadis kecil yang cantik dengan rambut pirang yang indah. Gadis itu terlihat menangis di bawah pohon akasia.
"Hei, Kamu kenapa? Kenapa gadis kecil sepertimu ada di dalam hutan?" Alexei menghampiri gadis tersebut, tangannya yang menenteng keranjang rotan berisi tanaman obat pun segera menaruh keranjang tersebut dan duduk di samping tubuh gadis yang masih menangis tersebut.
"Apakah kamu tersesat? Mau aku antar pulang?" Sekali lagi Alexei bertanya dengan lembut, namun gadis itu hanya menangis dan menggeleng.
"Apa kamu lari dari rumah?" Gadis itu kembali menggeleng.
"Kamu sedang ingin sendiri?" Kali ini gadis itu mengangguk.
"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu. Ini, makanlah saat kau lapar, ini makanan ringan yang ayahku bawa saat mengunjungi kerajaan Manusia. Kau akan menyukainya, rasa coklat." Alexei memberikan sebungkus coklat Dairy Milk pada gadis itu, yang diterimanya dengan ragu.
"Tidak apa-apa, ambilah. Saat kau merasa baikan segera kembali ke rumahmu, orang tuamu pasti sedang menunggu dengan khawatir." Tidak mendapatkan jawaban, akhirnya Alexei memilih untuk beranjak dari sana.
Saat ia berdiri, gadis pirang itu menggenggam perutnya perlahan. Tangan gadis itu terasa hangat di perutnya, rasanya nyaman. Tapi setelahnya, gadis itu kembali terdiam memeluk lututnya dengan tambahan sebatang coklat di genggamannya.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang." Ragu, Alexei akhirnya benar-benar meninggalkan gadis tersebut sendiri di bawah pohon akasia.
cr image : Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BINDERS
Fiksi PenggemarSudah berapa lama aku seperti ini? Begitu menyedihkan dan lemah? Aku melupakan seberapa kuat aku dulu, aku melupakan bagaimana orang tuaku membesarkanku untuk menjadi kuat. Aku selalu membiarkan mereka memperlakukanku dengan buruk. Aku sudah muak. A...