CHAPTER 15 (Michele)

106 12 4
                                    


Mentari masih malu-malu di balik pegunungan, namun Alexei telah beranjak dari kabin tempat ia dan kakaknya tinggal selama berada di Witches Land. Omega cantik itu berjalan dengan perasaan lega karena bebannya menyembunyikan perbuatannya dengan Zade Henry satu tahun yang lalu telah ia bagi bersama sang kakak.

Alexei berjalan melintasi beberapa kabin lainnya termasuk kabin yang di tinggalin Zade Henry dan Zade Leonard. Sekilas Alexei dapat melihat Zade Henry tengah membersihkan pedang berbentuk unik dari balik jendela. Jika ia harus jujur, Alexei sangat menyadari pesona yang dipancarkan Zade Henry sangat luar biasa, bukan hanya karena statusnya sebagai seorang anak Raja atau karena wajahnya yang tampan dan badan yang sangat kekar dengan penis yang besar, Panjang, dan berurat.

Hah?

Alexei menghentikan langkah kakinya, wajah omega cantik itu terlihat bingung. I tidak mengerti kenapa otaknya justru menuntunnya untuk mengingat sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia ingat. Selama berbulan-bulan ia mencoba sekuat tenaga untuk tidak pernah membayangkan malam panasnya bersama Zade yang terkenal memiliki banyak kekasih tersebut.

Ia bahkan melakukan banyak meditasi bersama sahabatnya Bess selama berbulan-bulan karena mimpi tentang malam itu selalu muncul setiap malamnya. Terlebih saat ia mengalami Heat. Sejak malam itu, Heat-nya menjadi sangat menyakitkan, supresant bahkan hampir tidak dapat membantunya sama sekali. Ia harus meminum ramuan tambahan yang dibuat Lilac hanya untuk menghilangkan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Papa-nya sudah berkali-kali bertanya apa ia pernah menghabiskan malam bersama seseorang, tapi tentu saja Alexei tidak pernah mengaku. Ia terlalu takut jika orang tuanya tahu mereka akan kecewa. Seringkali Alexei menangis dan mengutuk Zade Henry karena membuatnya berada di situasi seperti ini.

Seperti saat ini, berulang kali Alexei mengutuk Alpha tampan tersebut sementara kakinya menendang kerikil tidak bersalah sepanjang perjalanannya menuju kediaman Lilac. Mereka sudah merencanakan untuk menghabiskan hari ini bersama. Lilac juga memberitahunya jika ia ingin mengenalkan seseorang padanya dan Bess.

Sesampainya di kediaman Lilac, Alexei membunyikan lonceng yang bergantung di samping pintu dan tidak lama seorang gadis cantik berambut hitam kelam membukakan pintu. Gadis kecil itu memandangi wajah Alexei dengan matanya yang bening dan cantik, rasanya Alexei ingin mencubit pipinya yang gembil.

"Hai.... Apa Lilac ada di dalam? Aku Alexei, sahabat Lilac." Alexei membungkuk untuk mengimbangi tinggi gadis kecil yang sepertinya berusia sekitar 11/13 tahun tersebut.

Tanpa mengatakan apapun, gadis itu hanya mundur dan membiarkan Alexei masuk ke dalam rumah dan kembali menutup pintu. Alexei dapat melihat bahwa gadis itu seolah menghindari kontak fisik dengannya, terlihat dari saat ia berjalan masuk, gadis itu mundur cukup jauh dari pintu dan baru melangkah maju lagi untuk menutup pintu ketika Alexei sudah berada benar-benar di dalam rumah.

"Oh... Alexei." Suara riang Lilac akhirnya terdengar, wanita itu memasuki ruang tengah dengan gaun merah menyala dengan hiasan kepala cantik dari bunga dan daun-daun kering.

"Hiasan rambut yang cantik." Alexei tersenyum ke arah Lilac.

"Iyakan? Michele yang membuatkannya untuk ku. Michele, kemarilah dan beri salam pada Zade Alexei." Lilac melambai pada gadis yang ternyata bernama Michele tersebut, meminta gadis cantik itu untuk menghampirinya.

"Hai... Michele? Oh—" Alexei yang hendak menyentuh puncak kepala Michele harus terhenti karena gadis itu memundurkan tubuhnya dengan cepat, tidak ingin disentuh oleh Alexei.

"Michele, pergilah ke halaman belakang dan temui pendeta Lycaon di kediamannya." Lilac tersenyum dan mengangguk, dan tanpa mengatakan apapun hanya anggukan lemah gadis itu berjalan ke arah pintu dan keluar dari rumah Lilac.

"Maafkan Michele, dia tidak suka bersentuhan dengan orang lain. Dia seorang seer yang masih belum bisa mengendalikan kekuatannya." Lilac meminta Alexei untuk duduk bersama di kursi kayu dalam ruang tersebut.

"Seer? Gadis kecil barusan bisa melihat masa depan seseorang hanya dengan menyentuh? Itu sangat luar biasa. Tapi kenapa dia ada di rumahmu?" Alexei melepaskan topi hanfu yang ternyata masih ia pakai sejak masuk ke dalam rumah.

"Orang tuanya menjadi korban perburuan penyihir yang terjadi baru-baru ini di utara British Kingdom. Anak itu beruntung berhasil lari dan masuk ke wilayah Witches land dan ditemukan oleh seorang penyihir muda yang juga muridku. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan manusia-manusia gila itu pada Michele jika gadis itu tidak berhasil lolos." Lilac menghembuskan nafas lelah.

Denting lonceng membangunkan keduanya dari lamunan. Bess akhirnya bergabung bersama keduanya dan mereka memulai rutinitas pagi itu dengan sarapan bersama di dapur kecil namun nyaman di kediaman Lilac.

💙💙💙💙💙

Hai Guysss.... I am back.. hehehe

mudah-mudahan kalian gak bosen ya liat aku update tiap hari...

btw, jangan lupa Vote dan komen yaa.. aku ingin tahu pendapat dan komenan kalian mengenai fanfict ini... 

see you next time guyss... maybe tomorrow.. hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BINDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang