1

461 19 0
                                    

Ditengah dinginnya malam, seorang pria masih menyamankan dirinya duduk di balkon kamarnya dengan ditemani segelas susu coklat hangat.

Pikirannya terus melayang, memikirkan banyak hal yang membuat nya tidak tenang selama beberapa minggu terakhir. Setelah mengunjungi rumah sakit 1 bulan yang lalu membuat pria manis itu terus memikirkan ucapan sang dokter padanya.

"Kesempatan untukmu bisa hamil lagi sangat kecil Jeonghan, aku sudah katakan ini setiap bulan padamu dan suamimu, maafkan aku Jeonghan aku tidak bisa membantumu" ucapan sang dokter benar benar membuat mata Jeonghan tidak lagi mampu menahan air mata yg memaksa keluar dar mata indahnya.

Ya pria itu adalah Yoon Jeonghan, ah tidak lebih tepatnya Choi Jeonghan.

Lelaki manis nan cantik ,yang memiliki mata indah serta senyum yang manis membuat siapapun yang melihatnya pasti jatuh hati pada pria manis itu. Namun sayangnya dirinya telah menjadi milik seseorang yang mengikatnya dengan janji suci pernikahan hampir 3 tahun yang lalu.

Choi Seungcheol, seorang pemuda tampan yang memiliki tatapan tajam dan dingin. Namun itu tidak untuk Jeonghan, jika dihadapan Jeonghan pria itu akan menatap nya dengan penuh cinta dan berbicara lembut pada sang pujaan hati.

Seungcheol dan Jeonghan telah menikah selama 3 tahun. Mereka telah menjalin hubungan sejak Jeonghan berada di kelas 1 SHS dan Seungcheol dikelas 3 SHS. Jeonghan yang  merupakan adik kelas Seungcheol dan satu kelas dengan adik kandung Seungcheol, yaitu Seungkwan. Hampir setiap hari Jeonghan akan selalu mampir kerumah Seungkwan entah sekedar bermain game bersama atau mengerjakan tugas. Hal itulah yang membuat nya selalu bertemu dengan Seungcheol ,mengobrol bersama dengan kakak temannya itu hingga perasaan tumbuh di hati mereka.

Awalnya Seungcheol ragu dan takut untuk menyatakan perasaannya pada Jeonghan, takut pria yang berstatus menjadi adik temannya itu akan menolaknya. Namun siapa sangka ternyata Jeonghan pun merasakan hal yang sama, hingga akhirnya mereka menjalin kasih hingga saat Jeonghan lulus kuliah.

Setelah kelulusan Jeonghan, Seungcheol langsung melamarnya. Dirinya ingin mengikat Jeonghan didalam sebuah pernikahan, memilki pria manis itu seutuhnya, hidup bersama Jeonghan hingga maut memisahkan.

Setelah 2 tahun menikah, Jeonghan dan Seungcheol akhirnya mendapatkan kabar yang selalu mereka nantikan disetiap harinya. Kehamilan Jeonghan, membuat Seungcheol dan seluruh keluarganya merasa bahagia.

Namun sayangnya kebahagiaan itu hanya sesaat. Tepat pada hari ulang tahun Seungkwan , adik dari sang suami sekaligus sahabatnya. Jeonghan yang sangat ingin membelikan Seungkwan kue kesukaan sahabatnya itu di toko kue langganan Jeonghan. Namun  dirinya melihat seorang anak kecil yang hampir tertabrak motor ,tanpa pikir panjang Jeonghan menarik anak itu dengan kuat hingga membuatnya dirinya dan anak kecil itu terjatuh dengan keras.

"Akhhhh....." Jeonghan memegang perutnya yang terbentur batu lumayan besar, dirinya melihat dengan jelas ada darah yang mengalir di kakinya.

Jeonghan tidak bodoh,dia tau bahwa dirinya mengalami keguguran.

Bayinya.

Buah hatinya bersama sang suami.

Hal yang dinantikan Jeonghan selama dua tahun pernikahannya.

Dan dirinya kehilangan semua itu karena kecerobohan Jeonghan.

Dan dirinya kehilangan semua itu karena kecerobohan Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hannie..."

Jeonghan berbalik saat seseorang dibelakangnya memanggil namanya.
Jeonghan tersenyum sambil menaruh gelas berisi susu coklatnya telah dingin itu diatas meja dan berdiri lalu berlari memeluk sang Suami yang baru saja datang dari kantor.

"Aku merindukan mu..." Seungcheol tersenyum mendengarkan ucapan pria manis yang sangat dicintainya itu. Tunggu.. apa ini dia merasa kemejanya basah.

"Hannie..." Seungcheol melepaskan pelukan mereka dan menangkup pipi tirus Jeonghan.
"Hey...ada apa? Kenapa kau menangis sayang?apa ada yang menyakitimu? Katakan padaku Han..." Di usapnya air mata yang mengalir di pipi sang istri.

"Maafkan aku..maafkan aku yang sudah membuat kita kehilangan bayi kita. Maafkan aku tidak bisa menjaganya dengan baik.." Jeonghan menunduk isakan terdengar dari bibis manis itu, dirinya menangis dirinya hancur.

Hey siapa yang tidak hancur saat kehilangan seorang bayi yang sangat dinantikan. Jeonghan tau dan sadar bahwa semua itu kesalahannya, dia ceroboh tapi bukankah nyawa anak itu juga penting dan dirinya tidak mungkin membiarkan seorang anak kecil tertabrak begitu saja apalagi didepan matanya sendiri. Jeonghan tidak sekejam itu!

Seluruh keluarga termasuk Seungcheol sudah menarima semua yang terjadi, mereka bahkan tidak menyalahkan Jeonghan atas apa yang terjadi dan justru mereka memuji tindakan baik Jeonghan yang berhasil menyelematkan anak kecil tidak itu,bahkan orang tua sang anak pun meminta maaf kepada keluarga Jeonghan dan Seungcheol atas apa yang terjadi menimpa Jeonghan karena mereka sadar semua itu adalah kecerobohan mereka yang tidak menjaga sang anak dengan benar.

Sudah 6 bulan tapi Jeonghan terus saja menyalahkan dirinya sendiri, mengutuk dirinya sebagai ibu yang buruk, ibu yang tega membunuh anaknya yang bahkan belum lahir.
Namun Seungcheol tau semua yang dikatakan Jeonghan bukan karna rasa bersalahnya atas kehilangan sang calon bayi, tapi karena rasa bersalah akan dirinya yang tidak bisa memberikan Seungcheol seorang anak lagi.

Ya Seungcheol tau itu, sejak keguguran yang dialami Jeonghan, setiap bulannya mereka akan memeriksa kan diri ke dokter menanyakan apakah Jeonghan hamil atau belum. Namun yang selalu mereka dengar hanyalah kata yang menyakitkan.
"Maaf tuan Jeonghan belum hamil,bahkan kemungkinan untuk hamil kembali sangat kecil mengingat bagaimana rahim tuan Jeonghan yang bermasalah akibat benturan batu itu". Ucapan sang dokter benar benar membuat keduanya merasa hancur terutama Jeonghan.

Seungcheol langsung memeluk tubuh kurus itu dengan erat. Mengelus punggung Jeonghan yang masih menangis, sakit Seungcheol sangat sakit mendengar tangisan Jeonghan. Dirinya juga merasa hancur dengan apa yg terjadi namun rasa hancur Jeonghan lebih besar karena Jeonghan lah yang mengandung bayi mereka.

"Hannie.. sudah ku katakan padamu ini bukan salahmu,jangan menyalahkan dirimu terus sayang ini kecelakaan dan itu semua sudah terjadi berhenti menyalahkan dirimu Hannie.. kau tidak salah" Seungcheol mengusap surai hitam itu dirinya merasa Jeonghannya tidak menangis lagi.

Jeonghan melepas pelukan Seungcheol dan tangannya naik meraba dada Seungcheol lalu melepas dasi suaminya.
"Mandilah aku akan menyiapkan makan malam untuk mu" Jeonghan tersenyum lalu bejinjit menyamakan tingginya dengan Seungcheol lalu mengecup bibir suaminya.

Inilah yang disukai Seungcheol, senyuman Jeonghan yang lembut dan kecupan singkat yang diberikan Jeonghan saat dirinya akan pergi bekerja ataupun setelah dirinya pulang bekerja. Hanya dengan itu Seungcheol merasa lelah ditubuhnya akibat kerjaan dikantor yang seharian dia hadapi langsung hilang begitu saja dan semua itu karna Jeonghan.

Jeonghan pergi ke dapur memasak makanan untuk dirinya dan Seungcheol. Dirinya tersenyum memandang kertas yang tertempel di pintu lemari pendinginnya. "BESOK PENAMPILAN JOSHUA DI CAFE VERNON". Jeonghan menulis pengingat apa saja jadwal di setiap harinya, termasuk mengingatkan dirinya tentang penampilan Joshua atau tentang masakan apa yang harus dirinya masak untuk Seungcheol.

Joshua itu penyanyi cafe kesukaan Jeonghan, dia memiliki suara yang sangat indah, namun sayangnya dia tidak tampil di youtube atau sosial media lainnya, dia hanya tampil mengisi musik di cafe cafe mewah. Jeonghan yakin jika pria itu menyanyi di sosial media pasti akan menjadi viral dan mungkin akan menjadi penyanyi yang sangat terkenal. Suara Joshua yang begitu indah membuat Jeonghan menyukainya, bahkan Jeonghan tidak pernah melewatkan satupin penampilan Joshua disetiap cafe.

"Mau pergi besok?" Seungcheol berdiri di dekat meja makan sambil melihat Jeonghan yang sudah menuangkan Ramyeon kedalam mangkuk lalu membawanya ke meja makan dan juga sebotol soju untuk mereka nikmati malam ini.

"Joshua tampil di cafe vernon besok jam 5 sore, aku akan pergi bersama Seungkwan" Jeonghan melirik Seungcheol berharap pria itu berminat ikut kali ini.

"Pergilah dan jangan pulang terlalu larut, maafkan aku tidak bisa menemani mu karena ada banyak yang harus ku urus" Seungcheol tau bahwa Jeonghan berharap dirinya bisa ikut menikmati penampilan penyanyi cafe favorit Jeonghan itu.

*
*
*

Hallo ini cerita pertama aku.

Semoga kalian suka ya hihi...

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang