4

190 15 1
                                    

Jisoo bangun lebih dulu dari pasangan suami istri yang masih mengejar mimpi mereka. Langkah kakinya membawanya ke arah dapur, menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga pasangan suami istri itu bukanlah hal yang buruk.

Jisoo membuat beberapa makanan khad Korea,sebenarnya  dirinya ragu takut kedua pasangan itu tidak menyukai masakannya.
Jisoo menghidangkan semua masakannya di atas meja makan.

"Semoga mereka menyukainya, aku tidak tau apa rasanya akan enak" Jisoo meletakkan alat makan di depannya dengan benar.

"Wah ternyata kau yang memasak, astaga bai masakanmu membuat ku terbangun perut ku langsung lapar" Jeonghan  menuruni anak tangga dan berjalan ke arah dapur.

"Aku tidak tau apakah rasanya akan enak" Jisoo tersenyum kikuk mendapati Jeonghan yang sudah duduk di kursi makannya.

"Oh kau memasak sayang?" Seungcheol menghampiri Jeonghan dan mengecup sayang kening sang istri lalu duduk disamping Jeonghan.

"Bukan aku yang memasak tapi Jisoo" Jeonghan tersenyum kearah Jisoo yang sibuk memberikan makanan di piring mereka.

"Aku akan pulang terlambat hari ini sayang, oh ya eomma mengirimkan pesan katanya dia ingin bertemu dengan mu kau datanglah kerumah siang ini temui eomma" Jeonghan hanya mengangguk, dirinya berfikir mengapa mertuanya itu tidak mengirimkan pesan pada Jeonghan langsung,kenapa harus lewat Seungcheol.

"Aku berangkat ya" Seungcheol bangkit dari duduk nya setelah menghabiskan banyak makanan dan berjalan ke arah pintu utama bersama Jeonghan yg juga sudah menghabiskan makanannya,meninggalkan Jisoo sendirian di ruang makan. Dirinya tak lupa untuk mencium kening Jeonghan sebelum pergi meninggalkan sang istri tercinta.

"Hati-hati Cheoll-ie" Jeonghan melambaikan tangan ke arah Seungcheol lalu menutup pintu dan berjalan ke ruang makan membantu Jisoo membereskan meja makan mereka.

*
*

Sesuai pesan Seungcheol tadi yang mengatakan bahwa ibunya meminta Jeonghan untuk datang kerumah,ada yang ingin dibicarakan katanya.
Jeonghan telah sampai dirumah keluarga Choi dan berjalan masuk disambut dengan sapaan para pelayan dirumah keluarga Choi.

"Dimana eomma?" Jeonghan bertanya pada kepala pelayan yang sudah bekerja bertahun tahun dirumah Choi,bahkan sejak Seungcheol baru lahir.

"Nyonya Choi ada di ruang keluarga,tuan" Jeonghan mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada kepala pelayan tersebut lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang keluarga.

Sebenarnya apa yang ingin dibicarakan ibu mertua itu, astaga sungguh Jeonghan sangat gugup dirinya takut jika mertuanya itu akan menanyakan soal anak kepada Jeonghan.

Pintu ruang keluarga terbuka memperlihatkan nyonya Choi sedang bersantai seorang diri sambil menikmati film kesukaannya.
Jeonghan menutup pintu tersebut dan berjalan mendekati sang mertua.

"Eomma.."

Nyonya Choi melihat ke arah menantu kesayanganya yang sudah berdiri disampingnya, nyonya Choi menepuk sofa disampingnya menyuruh Jeonghan untuk duduk.

Jeonghan melepaskan jaketnya dan duduk di samping nyonya Choi sambil meremas ujung bajunya untuk menghilangkan kegugupannya. Ini pertama kalinya dirinya berbicara hanya berdua dengan mertuanya itu setelah kejadian yang menimpa dirinya.

Nyonya Choi tau menantu itu sedang gugup, tangannya terangkat untuk mengusap lembut rambut indah Jeonghan memberikan ketenangan pada menantu kesayangannya itu.

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu Jeonghan.." Nyonya Choi menjauhkan tangannya dari kepala Jeonghan dan beralih memegang tangan lembut Jeonghan membuat Jeonghan menatap sang mertua.

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang