<<8>>+++

65K 333 4
                                    

Hallow chapter ini and next chapter isinya bakal full 21+ yaa, jadi baik-baik oky.

Selamat membaca readers >_<













Sekarang sudah tengah malam namun acara malah semakin ramai dan Nooza dia sudah lelah dengan acara sialan ini dan dia lelah harus berpura-pura ramah seperti ini.

"Bara"

"Ada apa hony?"

"Aku sudah lelah bisakah kita menyelesaikan acara ini sekarang atau biarkan saja mereka di sini" ucap Nooza jujur dia sangat membenci acar yang jika dilaksanakan memakan waktu lama.

"Ada apa hm?"

"Baiklah sepertinya kau masih ingin disini,aku akan pergi" sebelum Nooza melangkah untuk pergi Bara memegang tangan sang istri tersebut kemudian menariknya agar lebih dekat kemudian mencium bibir Nooza cukup lama.

"aahh" desah Nooza saat tangan Bara mulai aktif mengerayangi tubuhnya.

"shit,kita harus benar-benar menyelesaikan acara sialan ini" putus Bara akhirnya kemudian langsung mengendong Nooza ala bridal style untuk acara ini biarlah kedua orang tua mereka yang mengatasi.

Saat ini keduanya sedang berada di lift, mereka akan menuju ke lantai paling atas presidensial room kamar hotel paling mewah dan saat ini kamar tersebut dan seluruh hotel ini sudah dibeli oleh Bara atas nama sang istri.

"Kenapa bibirmu ini sangat candu hm" ucap bara,kemudian kembali melumat bibir yang mulai sekarang benar-benar menjadi candu baginya.

"Emmhh..."desah Nooza lolos dari mulutnya, beberapa saat kemudian life sudah terbuka Nooza memukul-mukul dada Bara agar Bara segera melepaskan ciuman mereka namun yang di pukul tidak memperdulikannya, merasa tidak mendapatkan respon Nooza menggigit bibir Bara dan–

"damn why are you biting my lips!?"

"kau yang sialan, kau tidak dengar pintunya sudah terbuka?...Jika ada yang lihat itu tidak lucu" jawab Nooza ngegas.

"sudahlah"

Saat ini Nooza sedang menikmati waktunya untuk istirahat sejenak sebelum memulai pertempuran panasnya.

Cukup lama Nooza menghabiskan waktunya di kamar mandi dan sekarang dia baru keluar, melihat Bara yang sedang berada di balkon sambil menyesap nikotin Nooza-pun menghampiri Bara kemudian memeluknya dari belakang.

"are you oky babe?" tanya Nooza karena tidak biasanya Bara menyesap nikotin, kecuali jika dia sedang ada banyak masalah atau sedang tidak dalam mood yang baik.

"sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja, aku akan membiarkanmu sendiri terlebih dahulu" putus Nooza akhirnya.

Baru selangkah Nooza akan pergi dan Bara kembali menarik tangan Nooza, kemudian memeluk Nooza dengan tenang.

"apakah kau sedang ada masalah?" tanya Nooza sambil mengelus pungung Bara untuk menyalurkan ketenangan.

"tidak ada" jawab Bara singkat kemudian mengecup surai rambut Nooza cukup lama dan ciuman tersebut sekarang berpindah menuju bibir renum Nooza.

Mengapsen seluruh isi bibir Nooza,melumat, dan menghisap bibir itu sedikit kuat.

"ahhh" desah Nooza lolos diselah ciuman keduanya.

Tangan Bara-pun tidak tinggal diam, tangannya aktif meremas kedua gunung kembar Nooza yang masih terhalang oleh kimono yang digunakan Nooza.

Sudah puas dengan bibir tersebut kali ini Bara mulai menyusuri leher jenjang Nooza menyesapnya kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan.

SNOOZ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang