<<10>> EXTRA PART

44.1K 245 3
                                    

Saat ini Nooza telah memiliki dua orang anak satu laki-laki dan satu perempuan, selisih umur keduanya hanyalah dua tahun Widigdad Edrei Xavier berumur 8thn dan Alezya Edrea Xavier berumur 5thn.

"akakk kenapa bunda teriak-teriak terus kalo uda masuk kamar sama Dady yah?" tanya Ezya kepada sang kakak sehabis menguping dari kamar orang tua nya.

"Bunda sama Dady lagi bikinin kamu adek" jawab Didan singkat sambil terus fokus bermain PS.

"bikin adek kok teriak-teriak sih kak?, pasti bunda kesakitan ya...aku ngga mau punya adek kasian Bunda,Dady pasti jahatin Bunda" cerocos Ezya kemudian lari menuju kamar orang tua nya dan mengetuk pintu tersebut terus menerus.

"Daddy,Daddy...buka pintu nya huwaaa buka hiks hiks..." teriak Ezya dari luar sambil menangis sesenggukan.

"adek kenapa lagi sih, nangis terus kan Didan capek" kesal Didan kemudian menyusul sang Adik yang masih terus berusaha mengetuk pintu kamar orang tuanya.

"huwaa bukaa, kenapa ngga dibuka-buka cih hwaaa..."

"hustt diem!" kesal Didan langsung memukul ringan mulut sang Adik yang terus berteriak.

"hiks hiks...kenapa akak pukul bibir aku hiks hiks, akak jahat!, hwaa jahat hiks hiks..." tangis Ezya semakin menjadi.

"Adek alay kayak jamet" ucap Didan asal.

"uda Adek diem aja, balik ke kamar Adek, main sama Rais sana percuma nanti malah suara adek kayak nenek-nenek kalo teriak-teriak terus"

"nanti Bunda keluar kalo waktunya makan malam" ucap Didan kemudian langsung meninggalkan sang Adik yang masih berdiam diri disana, tidak lama kemudian Ezya akhirnya memilih untuk pergi dan bermain dengan Rais.

——————

Di dalam sana beberapa menit yang lalu hingga sekarang....

"ah ah ahh vagina-mu masih sangat sempit hony ahh..."

"penismu lah yang terlalu besar ah ahh sssst..."

"faster babe owhh ah ahh"

Sementara di luar sana sang putri kecil terus mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya

"Daddy,Daddy...buka pintu nya huwaaa buka hiks hiks..."

"babe Ezya nangis akh ahh" ucap Nooza disela permainan panas mereka.

"arggggh sudah lah lupakan mereka" ucap Bara dan terus menggerak kan penisnya di dalam vagina sang istri.

Sementara diluar sana—

"husttt diem!"

"hiks hiks...kenapa akak pukul bibir aku hiks hiks, akak jahat!, hwaa jahat hiks hiks..." tangis Ezya semakin menjadi.

"Adek alay kayak jamet"

Malam hari sudah tiba dan saat ini mereka sedang makan malam bersama, setelah mereka semua sudah menyelesaikan makan nya—

"Bunda" panggil Ezya.

"ya queen ada apa putri kecil Bunda?"

"Daddy ngga jahatin Bunda kan?, tadi Ezya denger bunda teriak-teriak pasti bunda di apa-apain Daddy kan?" cerocos Ezya dan Nooza tersenyum mendengar penuturan sang putri.

"ngga queen,  Bunda ngga di apa-apain Daddy kita cuma—"

"kuda-kuda'an" jawab Bara langsung.

"kuda?, Ezya mau ikut dong Bunda" ucap Ezya bersemangat.

"nanti kalo Ezya uda punya pacar baru bisa, bener kan Bun?" ucap Didan dengan watados-nya.

"pacar itu apa akak?"

"tuh warna yang ada dikuku itu namanya pacar dasar calon lola" jawab Didan asal jujur kenapa adik nya ini sangat polos, bawel, cerewet dan kenapa bisa otaknya yang masih kecil ini mengerti hal dewasa omaga.

"apa iya bunda?" tanya Ezya kepada Nooza dan seluruh orang yang berada di sana hanya menganggukkan kepala menyetujui perkataan Didan tadi.

————————
-END THX FOR READER'S-

SNOOZ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang