02. Red Devil

2.1K 143 3
                                    

Itoshi Sae— tak benar-benar memperhatikan presentasi yang dipaparkan. Lelaki berusia 31 tahun itu selalu gagal fokus pada wanita yang menjabat sebagai Chief Executive Officer Skylar's Corp.

Manik hijau tajam memperhatikan tiap inchi dari raut wajah cantik yang terkesan dingin. Bahkan ketika pandangan mereka bertubrukan. Sorot dingin seolah memberikan peringatan.

Sorot segelap malam itu justru membuat gelenyar aneh dalam diri. Hasrat liarnya terpancing ingin mendengar jeritan desahan wanita itu di bawahnya. Memohon-mohon agar dimasuki.

Damn! Sae dapat merasakan sesuatu dibalik celana kain hitamnya meronta-ronta.

(Name) Skylar berdehem pelan. Sebagai pemimpin rapat dari berjalannya presentasi mengenai proyek Skylar Corp dan Itoshi Corp, ia menambahkan sedikit gagasannya, demi keberhasilan proyek. Setelahnya rapat resmi ditutup, dengan acara saling menjabat tangan.

Sae memanfaatkan kesempatan lebih lama mengenggam tangan halus itu. Mendekat lalu berbisik tepat di telinga (Name).

"Anda sangat menarik, Miss Skylar."

(Name) tersenyum palsu hingga sudut mata menyipit. Membalas bisikan iblis merah itu, "I know that, Itoshi-san."

(Name) sudah lama mengibarkan bendera perang dingin dengan Sae. Akibat rumor mengenai skandal perselingkuhan Sae dan dirinya.

Sekitar setahun lalu, Sae sudah memiliki tunangan. Dengan mudahnya mencium (Name) di depan awak media, seakan membenarkan perihal rumor murahan.

Tak ayal tindakan tak bermoral Sae, menyebabkan kerugian pada nama baik (Name), cukup memberi dampak terguncangnya saham perusahaan.

Mengharuskan (Name) dan Sae melakukan konferensi pers, berupa klarifikasi membantah mengenai rumor perselingkuhan mereka.

Pertunangan Sae dibatalkan. Hingga kini pemuda itu sama sekali tidak terlihat menjalin hubungan dengan wanita lain.

Meskipun pernah memiliki masalah pribadi. Mereka tetap profesional dalam pekerjaan. Terutama keluarga Skylar dan Itoshi sudah menjalin persahabatan sejak lama.

Schedule hari ini memang tak terlalu padat, sebab dari sebulan lalu (Name) kerja lembur bagai kuda mengurus kekacauan yang Anri tinggalkan.

Di ruangannya, (Name) menahan rasa panas bergejolak menghantam tubuhnya. Padahal ia yakin AC ruangan itu tidak rusak. Dibukanya tiga kancing teratas kemeja berwarna biru muda itu. Menyeka keringat menetes di dahi dengan punggung tangan.

Sepertinya efek samping dari kutukan mulai bereaksi. (Name) ingin gila rasanya. Gelenyar panas menjalar di dalam sana. Sesuatu basah keluar mengotori celana dalamnya.

Wanita itu lantas menekan telepon menghubungi Ego. Memberikan perintah larangan bagi siapa pun mendekat atau masuk ke dalam ruang kerjanya. Setelahnya (Name) terduduk lemas. Menahan hasrat yang menggebu.

Pikirannya buntu. Terlintas ide di benak (Name) menyuruh Chigiri mendatanginya, tapi itu tak mungkin terjadi. Sekarang ini ia harus memprioritaskan reputasinya di mata publik.

Lelaki berambut coklat kemerahan itu tanpa permisi memasuki ruangan (Name). Awalnya ia hanya berniat menyapa dan mengajak makan siang bersama.

Namun, melihat (Name) menunduk menyembunyikan wajah di atas punggung tangan. Sontak membuat ia mengernyit akan tingkah laku wanita itu yang tidak seperti biasanya.

"Miss Skylar, are you okay?"

Berniat mengulurkan tangan hendak menyentuh dahi wanita itu. Akan tetapi, (Name) menarik lengannya membuat si pemilik manik hijau terbelalak, terkejut akan ciuman liar penuh gairah.

 Ágriɑ Fɑntɑsíɑ || Blue Lock (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang