Dengan perlahan kaki jenjang milik pemuda tampan bertubuh tinggi itu memasuki ruangan yang di penuhi oleh beberapa orang yang tengah mengantri untuk memeriksa kesehatan mereka.
"Kemana tu bocah" ucapannya di dalam hati. Pemuda bertubuh tinggi yang bernama Juan sekaligus menduduki posisi ketua OSIS SMA CANDRAWA, itu menatap sekitar. Juan menghela nafas ketika tak melihat seseorang yang di carinya.
Dan tak lama kemudian pemuda yang dicarinya itu memasuki ruangan yang ramai dengan santai. Juan menatap malas sepupu nakalnya itu, dan pemuda manis yang sama nakal dengan sepupunya.
"Kalian benar-benar tak kenal takut ya" ucap Juan seraya menatap keduanya malas.
"Aelah lo nya aja yang cepat, lagi pula antriannya masih panjang" ucap pemuda manis di sebelah Dean, yang Juan tahu namanya Alden.
"Heh!?! yaudah sih bang maafin kita. Permisi yee" ucap Dean seraya menarik lengan sahabatnya itu untuk menjauh dari Juan yang kini terlihat sedang menahan emosi. Jika sudah begini Dean tidak berani untuk memberontak.
"Apa sih tarik-tarik" ucap Alden seraya menghempaskan tangan Dean yang menyeretnya, Dean membiarkannya ketika tak melihat Juan lagi sepertinya Juan sudah meninggalkan ruangan ini.
"Lo gak liat muka dia yang merah nahan emosi, mendingan cari aman aja daripada ngebantah" ucap Dean menjelaskan.
"Cihh penakut" Dean yang melihat itu menatap sahabatnya dengan ekspresi julid, semoga saja ia merasakan apa yang ia rasakan ketika Juan marah.
"Terserah lo" ucap Dean lelah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Helaan nafas entah yang keberapa kali yang ia dengar sejak beberapa menit yang lalu, pemuda berkulit Tan itu menatap sang sahabat yang menghela nafasnya sedari tadi.
Etgar menatap Juan yang terlihat mengontrol emosinya, yahh itulah yang ia tangkap dari gesture sahabatnya. Etgar tahu siapa pelaku yang membuat Juan seperti ini. Sejak kemarin pemuda itu emosi, ketika ia bertanya pemuda tinggi itu selalu menjawab "tu bocah tengil teman sepupu gue".
Entah apa yang bocah itu lakukan, tapi ia akan memujinya. Hanya dia yang berani membuat Juan sekesal ini. Etgar yang sebagai sahabat pun tak berani membuat Juan marah, Juan sangatlah mengerikan ketika marah.
"Bukannya kata lo bakal ngehukum mereka?" ucap Etgar untuk menghilangkan keheningan.
"Iya, tapi gue bakal pake cara lain" dapat Etgar lihat seringai di wajah tampan Juan, benar-benar mengerikan pikirnya.
13.35 pm
"Daddy lama amat elahh, cape nih nunggu" ucap pemuda manis berlesung pipi yang tengah menunggu jemputan untuk pulang di bawah terik matahari yang panas. Tiba-tiba ia di kejutkan dengan motor yang tiba-tiba muncul di depannya.
Alden menatap seseorang yang menggunakan helm fullface itu dengan alis terangkat. Dan seketika wajah bingung Alden terganti dengan wajah malas ketika tahu siapa pemuda itu.