5

1.3K 93 1
                                    

Beberapa minggu telah berlalu, awal semester tahun ini pun akan di mulai. Siswa-siswi yang sudah biasa bermalas-malasan sekarang harus mulai bangun pagi untuk pergi sekolah. Termasuk manusia malas satu ini, dia yang sebagai siswa baru saja sudah malas. Lalu bagaimana dengan siswa yang lainnya.

"Alden bangun, ini hari pertama kamu gak boleh telat" pemuda yang di panggil Alden itu pun dengan sekuat tenaga untuk menyadarkan dirinya sendiri.

"Masyi hawwngwantuk papahh" Zafir yang melihat itu menghela nafas, ini sebabnya ia tak suka Alden begadang. Dan suami bodohnya itu malah membela anak satu-satunya ini.

"Kalo kamu udah mandi nanti ngantuknya hilang, udah cepat bangun" Zafir pun menarik Alden dengan sekuat tenaga agar anak itu bangun. Ketika melihat Alden yang sudah beranjak, Zafir pun dengan segera menyeret Alden ke kamar mandi dan Papa satu anak itu menyiram anak kesayangannya itu dengan penuh kasih sayang.

Alden yang di siram tiba-tiba pun kaget dengan refleks mata yang masih mengantuk tadi hilang seketika. Alden menatap Papa nya yang tersenyum ke arahnya.

"Mandi ya sayang, nanti telat" setelah mengatakan itu Zafir pun pergi meninggalkan Alden sendirian, selanjutnya ia akan membangunkan sang suami.

Alden menghela nafas dan selanjutnya dengan ekspresi cemberutnya pemuda satu ini mandi. Selesai dengan semua kegiatannya, kini Alden sudah siap dengan seragam sekolah. Dengan perlahan Alden menuruni tangga, untuk pergi sarapan tentu saja.

"Mau bareng Papa atau Daddy?" tanya Zafir seraya menyerahkan piring yang berisi roti kepada Alden.

"Papa mau pergi kerja?" tanya Alden, biasanya Zafir bekerja ketika dalam keadaan darurat. Rumah sakit berasa punya dia, padahal itu punya Fathir.

"Iyaa, ada keperluan" Alden hanya mengangguk mengerti.

"Alden bareng Daddy aja" ucap Alden setelah kunyahan di dalam mulutnya ia telan. Zafir hanya mengangguk.

Setelah selesai sarapan kini Alden tengah menunggu sang Daddy yang sedang mengeluarkan mobil dari garasi. Jika kalian bertanya kenapa Alden tidak bawa sendiri, Daddynya tidak mengizinkan ia untuk membawa kendaraan sendiri.

Sebab ia pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah yang membuat ia koma selama beberapa bulan, dan untung saja ia bisa membaik. Sejak saat itu Fathir tak mengizinkan Alden untuk membawa motor sendiri, padahal Alden tak mengalami trauma sedikitpun. Tapi sebagai anak Alden tak masalah dengan itu.

"Ayo naik" ucap Fathir dengan sedikit berteriak karena melihat anaknya yang tengah melamun. Alden yang baru saja sadar dari lamunannya itu pun dengan segera memasuki mobil. Dengan kecepatan sedang mobil yang di kendarai keduanya menyusuri kota yang lumayan ramai sebab hari ini hari Senin.

 Dengan kecepatan sedang mobil yang di kendarai keduanya menyusuri kota yang lumayan ramai sebab hari ini hari Senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mahal yang hampir seharga rumah itu pun kini tengah berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Alden pun turun dari mobil, banyak orang yang melihatnya. Biasalah orang ganteng.

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang