Malam yang sama tapi di tempat yang berbeda, pemuda manis itu kini tengah nyaman berbaring di tempat tidur empuk miliknya. Tapi ketenangan itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba saja seseorang memasuki kamar miliknya tanpa mengetuk sedikitpun. Mau marah tapi gak bisa jadi ia hanya menghela nafas sabar.
"Alden!! Papa dari tadi manggil kamu! Kamu gak dengar hah!!" ucap seseorang yang baru saja memasuki kamarnya, dan itu Papanya.
"Papa, Papa gak liat Alden pake Headphone" ucap Alden seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Ck kamu ini malah ngelawan! Makan sana kamu itu kurus sekali seperti orang tuanya gak mampu aja, minimal montoklah. Cepat bangun atau Papa buang semua koleksi kamu ini" Alden yang mendengar itu mendengus dan segera beranjak dari acara rebahan santuy nya.
"Sayang, kalau marah terus bisa cepat tua lohh" sang Papa yang mendengar itu ingin sekali menendang suaminya yang tak peka itu dengan brutal. Bahkan Alden sangat kagum dengan Daddynya yang berani seperti itu kepada Papanya.
"Lo nya yang tua, udah makan sini biar kamu gemuk. Papa gak suka kamu kurus gitu"
"Emangnya kenapa kalo kurus, Alden mirip kamu waktu SMA. Kurus dan cantik" Alden memutar matanya malas, mulai nih keluar sifat bucinnya.
"Fat, gue pengen banget bunuh lo" Alden berdecih di dalam hati ketika melihat Papanya yang salting. Jika kalian bertanya siapa kedua orang tua Alden, Alden adalah anak dari Fathir dan Zafir.
"Ihh sayang jahat dehh" ucap Fathir seraya terkekeh. Sedangkan Zafir yang mendengar itu tak menjawab apapun dan melanjutkan kegiatannya yaitu menyiapkan makanan di piring untuk Alden dan Fathir.
"Oh iya, kamu kenal sama Juan sayang" Alden menatap Daddynya, terlihat pertanyaan itu menuju kepadanya sebab Fathir menatap Alden seraya bertanya.
"Enggak" balas Alden malas, kok Daddynya bisa tahu.
"Lalu kenapa tadi dia dekat-dekat sama kamu?" tanya Fathir sedangkan Zafir hanya menyimak percakapan keduanya.
"Gak tau dia, aneh banget orangnya. Tiba-tiba dia berhenti lalu natap Alden lama banget sampe Daddy datang" balas Alden dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Fathir yang mendengar itu tersenyum tipis, gak heran lagi dia. Enggak anaknya enggak bapaknya sama aja ternyata. Sedangkan Zafir yang mendengar itu hanya menghela nafas, yahh seperti itulah Juan . Tapi anaknya yang manis dan kiyowo ini tidak tahu apa-apa.
"Oh iya kok Daddy bisa tau dia?" tanya Alden penasaran. ekhemm, kepo kek dora.
"Dia anak dari sahabat Daddy sama Papa" Alden yang mendengar itupun hanya mengangguk.
"Hati-hati ya sayang" Alden menatap Papanya bingung, emang kenapa sih.
"Emangnya kenapa?" mendapat pertanyaan seperti itu, keduanya saling tatap dan tersenyum tipis.
"Gapapa sayang, cuman hati-hati aja dia cowo"
"Lahh lalu aku apa dong, kan Alden cowo juga"
"Iya-iya tau, pokoknya hati-hati aja ya dia nyeremin"
"Dean juga bilang gitu ke aku"
"Hahaha ya seperti itulah dia" Alden masih heran dengan pernyataan kedua orang tuanya. Memangnya Juan itu berbahaya ya, pikirnya dalam hati.
"Sudah-sudah kenapa jadi bahas Juan, udah lanjut makannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet
Novela JuvenilWarning: - bxb -🔞 - up kalau bumi ganti nama Disarankan sebelumnya baca story sebelah agar tahu karakter yang ada di cerita ini.