Chapter 6: Home.

17 5 1
                                    

*15:30
Waktu sore, Sekolah asrama Sakura no Hanabira.

Langit biru yang cerah, genangan air disetiap samping jalan yang panjang nan lebar, dan dikelilingi oleh banyaknya pohon seperti didalam hutan. Kazudo, Kazumi dan semua temannya berjalan bersama-sama menuju asrama mereka yang berada di sebelah barat setelah masuk dari gerbang sekolah. Dari kejauhan mereka sudah bisa melihat bangunan-bangunan yang terlihat besar. Sesampainya didepan asrama, Kazudo dan Kazumi sangat terkejut setelah melihat bangunan asrama dua lantai yang tampak sangat mewah dan berwarna merah tua yang indah seperti sebuah mansion. Setelah melihat-lihat Kazumi, Ryuko, dan Hebiku harus berpisah dengan Kazudo, Yogan, dan Karie karena mereka tinggal dibangunan yang berbeda sebab setiap kelas memiliki asrama masing-masing.

Kazudo, Yogan dan Karie berjalan menaiki 4 anak tangga lalu mendorong buka dua pintu kayu coklat. Setelah menginjakkan kakinya di asrama untuk pertama kali, Kazudo diberi pengenalan ruangan dalam asrama oleh Yogan dan Karie. Dimulai dari ruangan tengah yang disana terdapat tiga buah sofa ukuran besar dan panjang mengelilingi meja yang terdapat sebuah TV besar yang diletakkan dibagian tengah ruangan tamu, dan disisi kanan kiri terdapat 3 buah meja dan 4 kursi untuk setiap meja yang berada dibagian kanan kiri ruangan tamu, sebuah dapur besar yang lengkap dengan peralatannya di bagian kiri belakang, dibagian kanan belakang terdapat beberapa rak sepatu, dan juga banyaknya jendela persegi disetiap bagian ruangan.

Sementara itu di asrama kelas 1-C, Kazumi juga telah diperkenalkan ruang dalam asrama mereka oleh Hebiku dan Ryuko. Setelah itu mereka mulai berjalan menuju kamar Kazumi, disetiap lantai terdapat sepuluh kamar dengan papan nama murid-murid yang tertempel di pintu-pintu kamar. Mereka sampai didepan kamar pintu dengan tertulis nama Kazumi disana, Kazumi membuka pintu kamarnya dan melihat barang-barangnya berada di dekat kasur. Melihat-lihat kamar barunya dengan riang. Kamar tembok dan atap yang tercat putih dengan satu jendela ditengah tembok, lantai berwarna kuning emas, didekat kasur terdapat sebuah lemari pakaian dan meja belajar dengan telepon rumah diatas meja dan beberapa laci dibawahnya, dibagian ujung kanan ruangan terdapat sebuah kasur tidur berwarna putih dengan selimut biru muda yang cukup tebal, dan sebuah kamar mandi yang berada diujung kiri ruangan.

Setelah diperkenalkan setiap tempat didalam asrama, teman-teman Kazudo dan Kazumi mulai meninggal mereka sendiri untuk pergi kekamar mereka masing-masing. Setelah mereka pergi, Kazudo dan Kazumi mulai menutup pintu kemudian langsung mengeluarkan barang-barangnya dari koper, setelah itu mulai menempatkan dan merapihkan barang-barang secara sangat teratur. Setelah semua beres terselesaikan, mereka mengganti seragam sekolah yang sedang dipakai menjadi pakaian biasa mereka. Kazudo mengenakan celana hitam dan kemeja biru tangan pendek, Kazumi mengenakan rok putih bercorak persegi warna hitam dan kemeja putih tangan pendek. Sebuah amulet berupa gelang hitam dengan batu crystal biru berbentuk hati untuk Kazudo dan sebuah amulet berupa kalung choker hitam dengan batu crystal merah berbentuk hati untuk Kazumi, yang selalu mereka pakai sejak bayi karena amulet-amulet ini sangat berharga dan penting bagi mereka. Setelah itu mereka duduk dan mulai mengerjakan pekerjaan rumah diberikan oleh guru mereka, sampai semua pekerjaannya selesai.

Sementara itu tempat yang tak jauh dari ruangan Kazudo berada. Yogan yang sudah berganti pakaian seragamnya menjadi pakaian berupa jaket oren, kaos putih tak berlengan, celana hitam, dan sepatu putih. Dia mengecek kedalam sakunya supaya barang yang dia bawa tidak lupa terbawa, setelah itu mengunci pintu kamarnya dengan kunci kamar miliknya. Kemudian berjalan menuju kamar Kazudo, sesampainya didepan pintu kamar, dia mengetuk pintu sebanyak 3 kali lalu menunggu tibanya teman dia membukakan pintu. Mendengar suara ketukan pintu, membuat Kazudo yang sedang mengerjakan tugas rumah mulai berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu dengan rasa penasaran. Melihat dari lubang kecil pada pintu, Kazudo melihat keluar sana bahwa Yogan berada didepan pintu kamarnya. Tak lama dia menarik pintu, Yogan langsung tersenyum kecil.

Anguish Demon [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang