IRIS 06

3.7K 663 36
                                    

- I R I S -
;

Aneh, padahal biasanya Jeno tidak pernah memikirkan seseorang sampai sebegitunya tapi entah kenapa sejak seseorang yang dia selamatkan beberapa waktu lalu dibawa oleh Raja Chanyeol, Jeno tidak bisa berhenti memikirkannya.

“Harusnya aku tanya siapa namanya,” Gumam Jeno yang baru ingat jika dia bahkan tidak tahu siapa nama orang yang telah dia selamatkan dan tinggal di rumahnya meski tidak lama.

Persiapan untuk musim hujan hampir selesai, anggaran untuk acaranya pun telah Jeno sesuaikan dengan anggaran tahun lalu dan menambahkan sedikit anggaran darurat, takut bila ada hal di luar prediksi saat acara  di laksanakan.

Wilayah Lahore terletak di selatan Kerajaan Altair, ada kurang lebih empat Duke yang menjadi pondasi penting kerajaan. Duke Sergio di wilayah timur, Duke Gevenia di  wilayah utara, Duke Alexio di Wilayah timur dan Duke Lahore di wilayah selatan, semua memiliki wilayah kekuasaan masing-masing dengan tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin. Namun tentu saja akan selalu ada pertentangan kecil yang menjadi bumbu kehidupan, seperti Duke Sergio yang kurang setuju dengan Jeno yang menggantikan posisi Siwon, dia merasa bahwa Jeno masihlah terlalu muda untuk memimpin sebuah wilayah meskipun bakat serta kemampuannya tidak di ragukan. Ya, itu hanya dalih dari tindakan iri hatinya saja.

Namun bagaimanapun pandangan orang-orang pada Jeno, tak sekalipun membuat dominan tersebut merasa terintimidasi ataupun merasa bahwa dirinya tidak pantas, justru dengan adanya pandangan negatif tentang dirinya membuat Jeno jadi tidak perlu berusaha terlihat baik dan melakukan apapun sesuai dengan keinginannya.

“Serahkan laporan ini pada Baron Hendry, jika ada sesuatu yang kurang sesuai suruh dia langsung datang melapor padaku.” Perintah Jeno pada Jaemin selaku asisten pribadinya. Untuk acara perayaan sebelum musim hujan berlangsung, Baron Hendry yang akan menjadi penanggungjawab sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Jaemin mengangguk mengerti, sebelum keluar dari ruangan dia ingat bahwa harus memberitahu Jeno sesuatu, “Lady Nakamura datang, dia sudah menunggumu sejak tadi.”

Kening Jeno membentuk lipatan kecil, “Aku tidak ingat punya janji dengan Kazuha.”

“Meskipun tidak punya janji setidaknya temui dia sebentar, kau selalu saja membuatnya menunggu setiap kali dia datang kemari.”

Jeno menghela napas pelan. Tidak, Jeno tidak membenci Kazuha pun juga tidak memiliki perasaan lebih pada gadis itu, hanya saja terkadang Jeno tidak suka dengan sikapnya yang selalu datang tanpa lebih dulu membuat janji atau memberitahu Jeno jauh hari, masalahnya pekerjaan Jeno cukup banyak akhir-akhir ini.

Jika Jeno kembali membuat alasan untuk tidak menemuinya, bisa-bisa Jaemin terus mengomel dan lebih buruk Marquis Nakamura tidak akan senang dengan hal ini. Maka dengan berat hati, Jeno putuskan untuk menemui Kazuha sebentar.

Saat Jeno turun ke ruang tamu, dia tidak menemukan siapapun di sana lalu salah seorang pelayan memberitahhnya jika Kazuha pergi ke taman, setelah itu Jeno membawa tungkai melangkah menuju taman yang ada di timur mansion.

Sesampainya di sana, Jeno menemukan Kazuha sedang duduk berjongkok di depan bunga mawar putih yang tengah bermekaran, gadis itu tersenyum lantaran takjub dengan keindahan bunga yang ada di hadapan. Jeno akui bahwa Kazuha memang gadis yang cantik, mereka telah tumbuh bersama sejak Jeno di angkat sebagai anak oleh Jaehyun. Namun sayangnya Jeno tidak pernah sekalipun menganggap Kazuha sebagai gadis, di matanya Kazuha hanya terlihat seperti adik yang harus dia lindungi. Lagi pula dengan paras secantik itu, pasti akan banyak pemuda yang menginginkan dirinya sebagai pasangan.

“Kazuha,” Panggil Jeno menyadarkan Kazuha dari lamunan.

Melihat Jeno ada di sana, Kazuha sontak berdiri dan berlari kecil menghampiri pemuda tersebut, “Salam Duke,” Ucap Kazuha yang tidak pernah lupa untuk memberikan salam sebagai bentuk kesopanan pada sesama bangsawan.

I R I STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang