17

21.4K 1.7K 86
                                    

Mark masih penasaran, siapa orang yang ditemui Haechan beberapa hari yang lalu. Bukannya karena apa, hanya saja dia kesal karena orang itu menyentuh miliknya. Mark tak suka dan dia tak mau.

Untuk masalah berita dating tentang dirinya yang tersebar, agensi sudah mengkonfirmasi kalau itu hanya berita hoaks belaka. Masalah berita dating Jeno dan Karina juga sudah dikonfirmasi oleh agensi. Itu hoaks juga. Jadi, masalah berita dating mereka sudah tuntas.

Tapi, Mark masih tak tahu mengapa Haechan masih saja marah pada dirinya.

Sekarang, Dream tengah melakukan syuting agar komunikasi mereka dengan para penggemar terjalin lebih erat. Ya ... Walaupun hanya sekedar talk show di hari natal.

"Siapa member yang paling sayang denganmu?"

Sebuah komentar untuk Haechan diberikan oleh salah satu penggemar di talk show live Dream.

"Ya ... Jeno itu memang yang paling kentara dari semua member."

"Jeno sepertinya lebih suka denganku daripada member lainnya, apalagi Chenle."

"Pernah sekali aku bertanya pada member dan mereka tidak perduli, hanya Jeno yang menjawabnya."

"Dan disaat aku berkata bahwa aku yang paling manis ditahun ini, hanya Jeno yang tidak membantah. Sedangkan member lainnya masih tak perduli."

Haechan menjelaskan dengan begitu semangat, membuat Jeno merasa gemas dan langsung memeluk Haechan dari samping.

Lain halnya dengan Mark yang tampak tak terima posisinya digeser oleh Jeno.

Mark melirik hal tersebut dengan sinis, lalu dengan cepat dia duduk di tengah-tengah Jeno dan Haechan.

Semuanya melirik ke arah Mark dan Haechan, tetapi tak lama mereka kembali fokus pada kamera.

Tampak sekali Mark berusaha merebut atensi Haechan, tetapi anak itu tampak terlihat tak terlalu memperdulikan hal tersebut.

Live berlangsung hampir satu jam lebih dan diakhiri dengan ucapan salam member Dream.

Saat live sudah selesai dan staf sudah pergi, Mark dengan segera menarik Haechan agar ikut bersamanya tanpa ada gangguan dari siapapun.

Haechan berusaha lepas dari Mark, tetapi Canadian boy itu malah tampak terlihat tak perduli dan masih berusaha untuk menarik sang kekasih.

"Kau gila, Hyung?" tanya Haechan kesal.

"Kau yang lebih gila, Hyuck!" balas Mark.

"Bagaimana bisa kamu begitu dekat dengan orang lain, sedangkan aku kamu tidak perdulikan?! Kau seakan-akan menganggap aku tak ada, Hyuck!"

"Kau dekat dengan Jeno. Dekat dengan Jaemin. Dekat dengan Renjun. Dekat dengan Chenle. Dekat dengan Jisung. Tapi, denganku?!"

"Kau bahkan menjauh dan tak mau menerima afeksiku!"

"Kenapa harus seperti itu, Hyuck?!"

Mark mengeluhkan semua keluh kesahnya pada Haechan.

"Dan apalagi tadi, kau bahkan mengambil banyak alasan saat aku ingin duduk disamping mu dan memelukmu. Sebenarnya, aku ini apamu, Lee Donghyuck?!" tanya Mark tak habis pikir.

Haechan terkekeh saat mendengarkan semua ucapan Mark yang menurutnya itu terasa Dejavu pada dirinya. Iya, Dejavu.

"Kamu tidak merasa kalau aku pernah ada di posisimu saat ini, Hyung?" tanya Haechan.

"Aku bahkan lebih parah, Hyung! Aku mengejar-ngejarmu seperti pengemis hanya untuk mendapatkan afeksimu."

"Dan kau? Ini belum seminggu aku membawamu ke posisiku dan kau sudah seperti ini."

Baby Don't Like It | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang