23

17.9K 1.5K 44
                                    

Day by day

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Mark telah tiba, kepulangannya ke Korea setelah tinggal beberapa hari di Kanada.

Jadi, Mark ke Kanada karena panggilan dari kakeknya yang sedang di rawat di rumah sakit karena penyakit jantung.

Mark tahu alasannya dipanggil ke Kanada adalah untuk membahas masalah perusahaan sang Kakek yang dimana keluarga Mark berharap besar agar Mark yang meneruskannya.

Di sana, Mark berdebat karena tak ingin meneruskan perusahaan besar itu. Dia lebih memilih untuk tetap menjadi idol. Merasa Mark tak bisa dibujuk, akhirnya pihak keluarganya menyerah.

Mark merasa menang karena berhasil menang berdebat dengan keluarganya, lalu memilih untuk kembali ke Korea.

Sekarang, Mark tengah berada di dorm Ilichil karena dia pikir Haechan ada di sana. Tapi ternyata perkiraannya salah besar, pemuda itu ternyata masih di Jeju.

"Kenapa dia belum balik, Hyung? Bukannya dia harusnya lebih dulu disini sebelum aku?" tanya Mark heran.

Taeyong menatap Mark sedih, sedangkan Mark yang ditatap balas menatap sang leader dengan heran.

"Kenapa dengan ekspresi wajahmu, Hyung? Nal geogjeonghajima," pinta Mark sambil terkekeh hambar.

"Beberapa jam setelah kau fligh ke Kanada waktu itu, Eomma Haechan menelepon pada PD-nim."

"Eomma Haechan bilang kalau Haechan akan berhenti menjadi artis SM."

"Dia bilang kalau dia sudah siap membayar berapa banyak denda perusahaan."

"Dia bilang, Haechan butuh istirahat karena dia cukup stres selama menjadi seorang idola."

Kaki Mark seakan melemas saat mendengarkan pernyataan dari Taeyong.

Sesak melanda hati Mark, sedangkan Taeyong dengan segera merangkul Mark dan membawa pemuda itu untuk duduk di atas sofa.

"Hyung ... Ini cuma bercanda, kan?" tanya Mark penuh doa.

Taeyong menghela napas panjang sambil menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tidak, Mark. Ini faktanya," jawab Taeyong.

Mark menatap nanar ke depan sambil berusaha mati-matian untuk menahan air matanya.

"Lusa, Haechan dan keluarganya akan datang ke pengadilan. Mereka akan membahas masalah pengunduran diri Haechan dari member. PD-nim akan berusaha untuk mempertahankan Haechan. Kau baik-baik saja. Oke?" pinta Taeyong agar maknae nya itu tak stress.

Mark menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Mau baik-baik seperti apa, Hyung?! Kenapa harus mengundurkan diri? Kalau memang Ahjumma tak suka dengan hubunganku dengan Haechan, setidaknya jangan bertindak terlalu jauh!" protes Mark.

Mark menundukkan kepalanya sambil meremat pahanya.

Dirinya yang baru saja kembali dari Kanada semakin lemah karena berita menyesakkan hati ini. Mark menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk menampik sesak di hatinya. Tapi, siapa sangka kalau perasaan sesak itu makin terasa nyata.

"Huh ... Jangan lemah seperti itu. Kau pria kuat dan kau dominan, Baboya! Kenapa tak berjuang hingga kau benar-benar putus asa?!" seru Johnny yang tiba-tiba datang bersama Jaehyun.

"Kau terlihat lemah dan tampak seperti kaum submisif. Memalukan kaum dominan sekali," ledek Jaehyun.

Mark menatap Johnny dengan nanar.

"Nothing is impossible as long as you fight. Jangan menyerah begitu saja," ucap Jaehyun menyemangati.

Taeyong menepuk pundak Mark dengan lembut.

"Kami akan mendukung setiap keputusanmu. Kau akan melakukannya dan kau pasti bisa," ujar Taeyong lembut.

Mark menatap Hyung nya dengan tatapan nanar.

"Semuanya bisa diperjuangkan-" Mark menjeda ucapannya.

"Tapi, hubungan gender yang sama bisa juga?" tanya Mark pada akhirnya.

Diam. Johnny, Taeyong dan Jaehyun terdiam.

"Baru Eomma Haechan yang tahu dan responnya sudah seperti ini? Bagaimana dengan kami? Ah ... Maksudku, bagaimana dengan hate diluar sana untuk matahariku?" tanya Mark.

Drrrt!

Ponsel Mark berdering, membuat Mark dengan segera mengangkat panggilan telepon masuk itu.

Mark tersenyum pedih saat tahu kalau yang meneleponnya adalah Haechan.

"Mark Hyung! Hiks! Bawa aku pulang, Mark Hyung!"

"Uljimaa ... Kenapa kamu menangis, Sayang?"

"Hiks! Eomma dan Appa bertengkar hebat, Hyung!"

"Appa memukul Eomma karena Eomma membela kita!"

"Ha?!"

"Hiks! Appa memukul Eomma dan sekarang aku sedang bersembunyi di dalam lemari pakaian, Hyung!"

"Eomma meminta aku bersembunyi dan menelepon bantuan!"

"Hiks! Aku takut, Hyung!"

"Tenang! Aku akan segera menolong kalian!"

Tanpa memutuskan panggilan telepon Haechan, Mark menatap Hyung-Hyung nya dengan panik.

"Ada apa, Mark?" tanya Jaehyun.

"Haechan dan Eomma nya sedang dalam bahaya, Hyung. Appa Haechan memukul Eomma Haechan," jelas Mark.

Semuanya kaget.

"Jeju sangat jauh dari sini! Aku akan menelepon keluargaku yang ada di sana. Mereka akan lebih cepat sampai di sana. Kau minta Haechan mengirim lokasinya padaku. Nanti aku akan mengirimnya pada keluargaku," jelas Taeyong.

Mark mengangguk cepat.

"Tenang, Sun. Kau kirim lokasimu saat ini. Oke?"

"Nee, Hyung."

Tak lama, Haechan mengirim lokasinya pada Mark dan Mark mengirim lokasi Haechan pada Taeyong.

Dengan segera Taeyong menelepon pihak keluarganya yang ada di Jeju, lalu tak lama pria itu menghela nafas lega karena ternyata keluarganya bisa membantu Haechan.

"Kita langsung berangkat ke Jeju! Jangan terlambat!" seru Jaehyun.

"Aku akan langsung menelepon PD-nim dulu agar lebih mudah di urus. Kita ke perusahaan terlebih dahulu lalu setelah itu ke Jeju," jelas Taeyong.

Semuanya mengangguk.

"Tolong bertahan, Bear..." lirih Mark.

- 🎙️🎙️🎙️ -

Baby Don't Like It | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang