Setelah peristiwa telepon menelpon, Evan masih belum yakin dengan pernyataan kakaknya, maka dari itu dia bersikeras untuk menanyakan kembali saat melihat Shila sedang istirahat sebentar dari pekerjaannya.
"Kak beneran gak ada ngomong sama temen aku yang tadi nelpon?" tanya Evan kepo
"Beneran, kenapa emang?" tanya Shila balik
"Masih curiga aja sih, kok bisa durasi panggilannya lama gitu?"
"Tadi dia diem aja, ya aku juga diem aja. Gak ada omong apa-apa, masih mending aku angkat telepon nya"
"Oalah, yaudah kalo gitu mah"
Shila kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.
Sementara itu Evan pergi ke kamarnya untuk mandi. Berjam-jam Shila berkutat didepan laptop sampai akhirnya dia ketiduran, beruntung pekerjaannya sudah selesai.
Evan yang sudah selesai istirahat, kembali mengecek kamar kakaknya dan benar saja kakaknya tertidur didepan laptop.
Dengan hati-hati dia memindahkan kakaknya dan merapikan kamar, setelah selesai dia kembali ke kamarnya.
******
Esok hari nya Shila berangkat kerja diantar oleh Evan, selama perjalanan mereka hanya diam. Karna Evan tau, kakaknya masih mode diam kalau pagi hari. Sesampainya ditempat kerja barulah Shila membuka suara.
"Makasih ya udah anter aku kerja"
"Iya kakakku sayang, nanti kalo mau minta jemput kabarin ya"
"Gampang itu mah. Yaudah aku masuk ya"
"Semangat cari cuan! Kalo ga ada cuan, ga jajan!"
"Hahaha siap laksanakan!"
****
Hari itu dilewati Shila dengan damai, pekerjaannya aman, pikirannya tenang. Hingga ada notifikasi masuk dari aplikasi chatnya, tertera nama "Bumi".
"Tumben chat jam segini" pikir Shila.
On WhatsApp
Bumi
Pulang jam berapa Shil?
Biasa sih, udah beres semua ini. Kenapa gitu?
Mau gak diajak pulang bareng?
Boleh deh. Daripada minta jemput Evan hehe
Oke, tunggu depan kantor ya.
Siap!
°°°
Entahlah terasa seperti ada kupu-kupu diperutnya saat Bumi mengajaknya pulang bersama.
Sampai jam pulang tiba, tak ada hentinya Shila senyum-senyum sendiri hingga salah satu temannya menegurnya.
"Shil! Abis kejatohan duren? Senyum sendiri aja daritadi! Spill sini, diem-diem baeee," celetuk Mia
"Apa sih ... Gak ada, cuma lagi pengen senyum aja. Kan ibadah tauuu ..." jawab Shila sekenanya
"Cowo tuh pasti, Mi. Kapan lagi Shila mesam mesem gitu, kalo bukan si salah satu manusia penghuni bumi itu hahaha ..." sela Karina
"Eh iya juga ya, Bumi mau jemput?" ucap Mia to the point
"Lu pada mah gak seru! Iya dia mau jemput, puas lu pada?!" sewot Shila
"Eits! Santai Mbak, haha ... malu yaa ..." ledek Karina
Setelah diejek begitu, Shila lebih memilih diam dan fokus merapikan pekerjaannya. Karena sebentar lagi sudah jam pulang.
On WhatsApp
Bumi
Udah didepan ya Shil
Oke. Wait ya...
○
○○○○○
to be continued .....
gimana menurut kalian tentang Bumi dan Shila? Apakah mereka akan menjalin kasih? Tunggu di chapter selanjutnya ya. Maaf kalau pendek, karena kebetulan aku baru kembali menulis lagi, doakan untuk terus bisa update ya, terimakasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Friendzone
Teen FictionTerjebak Friendzone? Akankah mereka selamanya terjebak? Atau akan ada jalan keluar untuk hubungan mereka? . . . Simak kisahnya disini! Jangan lupa beri dukungan dan bagikan cerita ini ke teman-temanmu! Salam hangat, ▪︎asn▪︎